Sebuah kejadian menghebohkan terjadi di pekan ke-9 Go-Jek Traveloka Liga 1. Dalam laga antara Persib Bandung berhadapan dengan Bhayangkara FC, beberapa Bobotoh menerobos masuk ke lapangan dan menghampiri para pemain Persib. Kabarnya, mereka menyampaikan kekecewaan mereka karena tim tampil kurang memuaskan. Pertandingan sempat terhenti dan kemudian dilanjutkan lagi. Dalam laga tersebut tim Maung Bandung mesti menelan kekalahan 2-0 dari Bhayangkara FC.
Soal menerobos masuk ke lapangan atau pitch invasion ini merupakan salah satu bagian dari kultur sepak bola klasik. Di Inggris sana, sebagai negara asal sepak bola, menerobos masuk ke lapangan merupakan sesuatu hal yang seringkali terjadi. Sampai akhirnya terjadi kejadian Hillsborough pada 1989, sistem pengamanan suporter diperketat. Dan pada tahun 1991, muncul hukum yang mengatur soal para penerobos ke lapangan yang bisa membuat mereka terkena kasus pidana dan masuk tahanan.
Yang terjadi di Bekasi sebenarnya bukan yang pertama kali di dunia apalagi di Indonesia. Pitch invasion adalah bentuk protes paling tinggi dari para penggemar selain mengibarkan poster atau bendera di bangku penonton. Sebuah ungkapan kekecewaan tertinggi yang bisa dilakukan oleh seorang penggemar yang mencintai tim mereka. Sebuah kejengahan yang sudah tidak tertahan lagi.
Berikut kami merangkum beberapa kejadian yang hampir serupa di kancah sepak bola global seperti yang terjadi di Bekasi:
Insiden FK Sarajevo vs NK Siroki Brijeg (2010)
Kejadian ini terjadi pada 21 April 2010. Selepas laga panas yang mempertemukan dua rival Liga Primer Bosnia, FK Sarajevo dan NK Siroki Brijeg. Penggemar Sarajevo kemudian menerobos masuk ke lapangan karena kecewa atas penampilan tim mereka yang pada laga tersebut diakhiri dengan skor 1-1. Kekecewaan memuncak selain karena laga tersebut tidak berhasil dimenangkan, para penggemar juga tidak kuasa menunggu tim mereka yang sudah puasa gelar juara selama empat tahun lebih. Juga soal menuntut keadilan seorang suporter yang meninggal karena bentrokan kedua tim di pertemuan sebelumnya.