Eropa Italia

Kisah Kekalahan Gianluigi Buffon di Partai Puncak

Jika berbicara tentang kiper terbaik dunia, nama Gianluigi “Gigi” Buffon pasti menjadi salah satu nama yang muncul di benak pencinta sepak bola. Tidak bisa dipungkiri, Buffon yang kini berusia 39 tahun memang menjadi salah satu kiper dengan sederet gelar bergengsi. Dari Liga Italia hingga Piala Dunia sudah pernah diraih dan Buffon sendiri sudah bersama Juventus selama 16 tahun.

Tapi ada trofi yang ingin sekali diraih kiper yang mengawali kariernya di Parma ini: Liga Champions Eropa. Buffon memang ingin sekali meraih trofi ini sebelum pensiun, mengingat kontraknya bersama Nyonya Tua tersisa satu musim lagi dan tahun depan, usianya sudah menginjak angka 40.

Sayangnya, final semalam menjadi antiklimaks bagi Buffon dan Juventus. Tampil cukup baik di babak pertama, di babak kedua Buffon justru tidak berdaya menahan gelontoran gol-gol Cristiano Ronaldo, Casemiro, dan pemain muda, Marco Asensio. Skor 4-1 mencatatkan Real Madrid menjuarai Liga Champions Eropa ke-12 kalinya. Sementara Buffon hanya tertunduk lesu, tak menyangka kekalahan ini akan terjadi.

Bayangan kekalahan-kekalahan yang pernah dialami kiper yang tidak pernah menolak bertukar jersey ini kembali muncul di benaknya. Berikut ini adalah kekalahan-kekalahan sang legenda di partai puncak (sebelum kekalahan di final Liga Champions Eropa musim 2016/2017):

Gianluigi Buffon

AC Milan 0-0 Juventus (AC Milan menang 3-2 adu penalti, final Liga Champions Eropa 2002/2003, Old Trafford, Manchester, Inggris)

Final satu negara terjadi di musim 2002/2003. Dan ini final perdana Buffon di Liga Champions Eropa bersama Juventus. Si Nyonya Tua masih diperkuat beberapa nama legendaris seperti Lilian Thuram, Alessandro Del Piero hingga pelatih Chelsea saat ini, Antonio Conte.

Milan kala itu juga masih diperkuat Manuel Rui Costa, Clarence Seedorf, Andriy Shevchenko dan dua bek legendaris Italia, Alessandro Nesta serta Paolo Maldini. Pertandingan yang berjalan cukup ketat ini sayangnya harus berakhir tanpa gol di waktu normal. Dan skor 0-0 ini juga berlanjut di babak tambahan. Terpaksa pertandingan ditentukan lewat adu penalti. Shevchenko menjadi penentu kemenangan Milan di babak tos-tosan ini.

Previous
Page 1 / 3