Manchester City, Liverpool, dan Chelsea tengah saling sikut memperebutkan tanda tangan bek Southampton, Virgil van Dijk. Seberapa bagus bek asal Belanda tersebut?
Hingga hari Minggu (4/6), Manchester City menjadi klub terdepan yang paling berpeluang mendapatkan jasa bek yang juga berdarah Suriname tersebut. Southampton, selaku pemilik van Dijk saat ini, menetapkan nilai 60 juta paun sebagai syarat pembelian. Harga yang sebenarnya cukup tinggi, namun terlihat wajar jika mempertimbangkan harga pasar pemain saat ini.
Kondisi skuat City, Liverpool, dan Chelsea
City sendiri tidak keberatan mengeluarkan dana sebesar itu untuk memboyong van Dijk. Bahkan, manajemen City sudah menyiapkan gaji hinga 200 ribu paun per pekan. Harga yang tinggi tidak menjadi halangan bagi The Citizens yang tengah berbenah setelah meniatkan diri cuci gudang, alias membuang pemain yang tak berguna.
Apabila melihat kebutuhan di dalam skuat, maka niat City menjadi masuk akal. Saat ini, boleh dibilang, hanya John Stones dan Nicholas Otamendi yang memiliki olah bola yang cukup baik. Sebuah atribut yang tidak dimiliki Vincent Kompany. Demi bermain sesuai ciri Pep Guardiola, mendatangkan van Dijk adalah bisnis yang baik.
Bagaimana dengan Liverpool? Beberapa tahun yang lalu, saat masih berseragam Glasgow Celtic, van Dijk pernah menjadi salah satu incaran Liverpool. Tepatnnya, saat Brendan Rodgers masih menjadi pelatih The Reds. Ketika Rodgers mengajukan nama van Dijk bersama Mohamed Salah dan Ryan Bertrand, Fenway Sports Group, selaku komite transfer Liverpool, menolak usul Rodgers. Sebuah kesalahan yang fatal.
Maka, pelatih Liverpool saat ini, Jürgen Klopp, tak ingin mengulangi kesalahan yang sama. Sama seperti City, Liverpool juga tengah membutuhkan tambahan amunisi di lini belakang. Nampaknya, hanya bergantung kepada Dejan Lovren dan Joel Matip bukan perkara yang sehat. Apalagi, ketika memaksakan Lucas Leiva sebagai bek tengah.
Pun jika melihat kemampuan van Dijk, maka Liverpool harus bekerja lebih cepat sebelum terjadi kesepatakan antara City dan Soton. Klopp, semenjak menangani Liverpool, memang belum menemukan bek tengah dengan kualitas yang lebih baik. Peluang bermain di Liga Champions musim depan memang mengharuskan The Reds memperkuat skuatnya.
Dari kota London, Antonio Conte juga berhasrat mendatangkan bek tengah baru di jendela transfer musim panas kali ini. Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada John Terry, Chelsea membutuhkan pengganti yang sepadan, dan setidaknya punya kemampuan olah bola cukup baik seperti David Luiz. Apalagi, ketika Kurt Zouma masih memerlukan waktu pulih dari cedera dan mengembalikan performa terbaiknya.
Namun, apabila dicermati, The Blues sebenarnya tak perlu terlalu ngotot mendatangkan bek jangkung berusia 25 tahun tersebut. Pasalnya, musim depan, Andreas Christensen sudah akan kembali dari peminjaman bersama Borussia Moenchengladbach. Pemain asal Denmark tersebut merupakan salah satu bek muda terbaik di Bundesliga saat ini.
Mengapa Virgil van Dijk diminati banyak klub?
Jika mencermati uraian di atas, maka ada satu kesamaan yang membuat tiga klub besar di Inggris begitu berminat meminang van Dijk. Kesamaan yang dimaksud adalah kemampuan olah bola, yang boleh diterjemahkan bahwa, van Dijk adalah tipe bek modern yang tak canggung terlibat dalam fase serangan sebuah tim.
Namun jangan salah, kemampuan bertahan pemain dengan tinggi 193 sentimeter tersebut juga sangat baik. Tinggi badan yang menjulang membuatnya punya kelebihan duel udara. Dan meski cukup jangkung, van Dijk tetap punya kecepatan. Semasa masih berseragam Celtic, dengan kemampuan olah bola yang baik, van Dijk sering menggiring bola ke depan, lewat lapangan tengah, dan melepaskan tembakan jarak jauh.
Virgil van Dijk diberkahi kemampuan mengoper bola di atas rata-rata untuk ukuran seorang pemain bertahan. Meski belum sampai level Leonardo Bonucci dan Jerome Boateng, setidaknya umpan vertikal van Dijk cukup akurat. Dengan kemampuan olah bola, mengoper, dan bola jauh yang akurat, maka masuk akal apabila harganya melambung.
Banyaknya peminat memang membuat harga pemain melambung. Di samping itu, coraknya sebagai bek modern juga sangat berpengaruh. Tipe bek yang saat ini memang dibutuhkan hampir semua pelatih klub top Eropa.
Mengapa bek modern begitu diminati?
Bek modern tak hanya jago mengamankan lini pertahanan, ia juga berani bergerak maju untuk memecah blok lawan di lapangan tengah, atau menjadi pemain tambahan di beberapa lokasi untuk kebutuhan overload lawan.Umpan kunci, menciptakan peluang, hingga mencetak gol adalah kemewahan yang ditawarkan van Dijk.
Secara sederhana, bek tengah modern diharapkan mampu terlibat lebih aktif dalam fase transisi menyerang, bahkan jika perlu, mengawali sebuah serangan.
Mempertimbangkan beberapa hal di atas, mendatangkan van Dijk adalah investasi yang bagus. Selain mendapatkan pemain berkualitas, salah satu dari City, Liverpool, dan Chelsea akan mencegah lawan mereka menjadi lebih kuat.
Author: Yamadipati Seno
Koki @arsenalskitchen