Bagi umat Islam, bulan Ramadan identik dengan keberkahan dan pintu lebar untuk mendapatkan pahala. Diyakini banyak hal-hal baik yang akan datang di bulan ini. Di dunia sepak bola khususnya di Liga Primer Inggris, musim panas ini bakal jadi momen menyenangkan bagi pesepak bola muslim. Liga yang disebut-sebut paling menghibur seantero jagat ini dirumorkan bakal kedatangan lebih banyak lagi pemain yang beragama Islam dengan kualitas istimewa.
Musim 2016/2017 yang baru berakhir saja, sedikitnya terdapat 50 pesepak bola muslim yang berstatus pemain klub liga kasta tertinggi di Inggris itu. Daftar tersebut meliputi pemain dengan nilai transfer tertinggi, Paul Pogba di Manchester United, hingga pesepak bola terbaik musim ini, N’Golo Kante asal Chelsea.
Di urutan enam besar klasemen akhir Liga Primer, Arsenal diperkuat empat pemain muslim, yakni Mesut Özil, Mohamed Elneny, Granit Xhaka, dan Shkodran Mustafi, belum ditambah Ismael Bennacer yang tak sekalipun tampil di liga. Sementara Chelsea dan Manchester City, sama-sama diisi tiga pemain muslim, serta Tottenham Hotspur, Liverpool, dan Manchester United yang masing-masing punya dua. Watford jadi penyumbang terbanyak dengan enam pemain.
Dari statistik tersebut, musim depan kehadiran pesepak bola papan atas dunia yang juga beragama islam kemungkinan besar bakal bertambah. Mengerucut ke beberapa tim top saja, beberapa rumor transfer mengarah pada pemain-pemain beragama Islam. Selain itu, pesepak bola muslim kini diperlakukan sama atau bahkan istimewa, dengan adanya tempat beribadah sampai ada yang menyiapkan juru masak khusus.
Melibatkan nama besar
Dari London Utara, silaturahmi pesepak bola muslim diprediksi bakal mendapat lebih banyak keluarga, mengingat Arsenal kini dikaitkan dengan fullback kiri Schalke 04, Sead Kolasinac dan gelandang Barcelona, Arda Turan, seperti diberitakan Sky Sports. Selain itu rumor kepindahan bintang Leicester City, Riyad Mahrez, ke Emirates Stadium juga semakin kencang terdengar.
Tak hanya The Gunners, Mahrez juga lama dikaitkan dengan Chelsea. Kabar ini diperkuat dengan pernyataan pemain timnas Aljazair itu yang mulai memikirkan opsi hengkang dari The Foxes. The Blues sendiri tampaknya bakal tetap mempertahankan empat pemain muslim yang ada saat ini, Kante dan Kurt Zouma, serta dua pemain yang dipinjamkan musim 2016/2017, Bertrand Toure dan Abdul Rahman Baba.
Dari Etihad Stadium, Manchester City kini dikabarkan tengah berusaha mendatangkan bek kiri AS Monaco, Benjamin Mendy. Sebelum hijrah ke Los Monegasques, Mendy pernah menuai pujian saat fotonya tengah membaca kitab suci Alquran di dalam pesawat jadi viral. Andai resmi, dia bakal ‘menggantikan’ posisi Bacary Sagna yang dilepas. Sementara itu, Yaya Toure baru saja menandatangani kontrak anyar.
Sementara itu dua klub, United dan Spurs, meski belum santer terdengar soal isu transfer serupa, tapi kemungkinan besar masih akan diisi pesepak bola muslim, setidaknya pada sosok Pogba dan Moussa Dembele. Bagaimana dengan Liverpool? The Reds malah dikabarkan selangkah lagi mendapatkan pemain muslim yang sebelumnya memperkuat AS Roma dan Chelsea, Mohamed Salah.
Pemain berusia 24 tahun itu dikabarkan telah menyetujui kesepakatan pribadi dengan Liverpool. Tak hanya Salah, tim asuhan Jürgen Klopp itu juga terus mendekati gelandang andalan RasenBallsport Leipzig, Naby Keita. Berasal dari Guinea, Keita merupakan seorang muslim yang taat. Melalui wawancara dengan Welt.de, pemain bernomor punggung delapan itu mengaku salat lima kali sehari dan saat masih kanak-kanak, ibunya tak akan memberinya makan andai tidak melakukan kewajiban tersebut.
Selain mengincar Salah dan Keita, Liverpool dikabarkan juga bakal membuat dua pemain beragama Islam dalam tim, Sadio Mane dan Emre Can, plus Mamadou Sakho yang kembali dari masa peminjaman, semakin nyaman. Pihak klub diberitakan tengah membangun ruang ibadah untuk pemain yang akan menunaikan salat. Tak hanya itu, koki khusus juga bakal ditugaskan menyajikan makanan halal untuk para pemain muslim.
Ubah kultur
Kehadiran para pemain muslim di Liga Primer yang diinisiasi Nayim di Tottenham, memang memberikan dampak tersendiri untuk kultur sepak bola Inggris. Hal ini sempat diangkat Rob Cowling dalam artikelnya di BBC, Premier League: How Muslims are changing English football culture. Para pemain muslim tak hanya numpang lewat, tapi juga memberikan kontribusi baik di dalam maupun luar lapangan.
Dari Yaya Toure yang menyerahkan botol sampanye simbol pemain terbaik kepada rekannya, Joleon Lescott, hingga selebrasi sujud Demba Ba, memberikan impresi positif dari masyarakat sepak bola Negeri Ratu Elizabeth. Belakangan, sampanye diganti trofi mini sebagai lambang man of the match. Selebrasi sujud misalnya, sempat jadi tren di kalangan kanak-kanak Newcastle usai mencetak gol, meski mungkin tak banyak dari mereka yang tahu arti sebenarnya di balik itu.
Salah satu faktor semakin maraknya pesepak bola muslim di Liga Primer adalah toleransi dari liga dan klub. Liga Primer Inggris tercatat jadi salah satu partner resmi Asosiasi Pesepak Bola Muslim Dunia (AMF). Selama ini AMF berperan sebagai wadah untuk para pemain yang beragama Islam, mulai dari mempromosikan aktivitas keagamaan anggotanya, hingga tips menjaga kebugaran di bulan suci Ramadan, seperti dicuitkan kepala tim dokter Crystal Palace, Dr. Zaf Iqbal.
Ramadan Mubarak to all those fasting. Remember aims of, self control, giving to charity and appreciating all that we have. A few tips: pic.twitter.com/zQUHn7L1XX
— DrZaf (@sportsdrzaf) May 26, 2017
Berbicara tentang Iqbal, toleransi tinggi sempat diberikan padanya saat masih bertugas di Liverpool. Kala The Reds juara Piala Liga Inggris 2012, para pemain menaruh barang-barang sang dokter di tempat yang tak akan terkena cairan sampanye atau alkohol. Toleransi juga sempat ditunjukkan suporter Newcastle United dengan cara yang unik.
Saat Ba dianggap manajer Alan Pardew memulai musim dengan lamban yang disinyalir karena tetap menjalankan ibadah puasa, suporter The Magpies malah memberikan dukungan lewat chants setiap sang pemain mencetak gol. Memodifikasi nada lagu Just Can’t Get Enough milik Depeche Mode, pendukung menghitung jumlah gol Ba setelah berakhirnya Ramadan, menandakan puasa tak memengaruhi performa pemain, malah jadi lebih baik.
Bulan Ramadan tahun ini jatuh pada libur musim panas Liga Primer Inggris dan pemain bisa sepenuhnya fokus dengan ibadah puasanya. Dan berkah Ramadan kali ini dirasakan pemain-pemain beragama islam yang mayoritas kemungkinan akan hijrah ke klub lebih besar.
Alhamdulillah.
Author: Perdana Nugroho
Penulis bisa ditemui di akun Twitter @harnugroho