Kolom

Papis Demba Cisse: Sujud dan Gol-Gol yang Menggetarkan St. James Park

Papis Demba Cisse

Ia yang selalu tersenyum

Selain gol-gol dan selebrasinya, Cisse adalah pribadi yang murah senyum dan hal tersebut ia lakukan bukan tanpa sebab. Ia mengusahakan untuk selalu tersenyum untuk memancarkan rasa syukur kepada siapapun.

Seperti yang telah saya sebutkan di atas, Cisse pernah menjadi kru ambulans, yang ia lakukan saat usianya 15 tahun. Ia menjalani masa kecil yang akrab dengan kemiskinan dan kesulitan di sebuah kota kecil bernama Sedhiou.

Ia menyaksikan sendiri bagaimana timnya tak mampu menyelamatkan nyawa seorang wanita hamil. Tapi menurutnya, yang paling menyesakkan adalah saat ia dan kru ambulans terlambat sampai di rumah sakit di Dakkar, sehingga napas seorang bocah harus berhenti.

Sebelum bekerja sebagai kru ambulans, ia membantu keluarga dengan mencari ikan. Ambulans menjadi vital bagi warga di lingkungannya karena kota tersebut tak memiliki rumah sakit yang baik.

Maka itulah sebab, mengapa pemain yang kini bermain untuk Shandong Luneng di Cina ini terus menebar senyum. Senyum yang selalu mengingatkannya untuk terus bersyukur.

Memori di kampung halaman membuat Cisse melakukan inisiatif-inisiatif penggalangan dana. Uang yang terkumpul ia belikan mobil ambulans dan beragam perangkat medis, untuk disumbangkan ke rumah sakit-rumah sakit yang ada di tempat ia lahir.

Riwayat Cisse ini begitu menyentuh. Tak masalah jika ia kedapatan bermain judi atau melakukan hubungan dengan lawan jenis tanpa ikatan pernikahan. Sikap Cisse menolak memakai seragam tersebut mungkin bentuk simbolisasi penegasan iman.

Golnya ke gawang Chelsea akan selalu dikenang sebagai salah satu gol terbaik di Liga Primer Inggris. Lagipula ia bukan orang suci, yang bersih dari kesalahan. Jika memang ingin menjalankan perintah agama secara menyeluruh, tentu ia tak bisa mencari nafkah sebagai pemain bola. Beberapa ulama mengharamkan sepak bola. Permainan ini tak boleh dilakukan jika tujuannya adalah memperebutkan uang.

Cisse adalah manusia sederhana, yang lahir nun jauh di Afrika sana. Berkat sepak bola, ia bisa membahagiakan sesama. Hari ini, 3 Juni 2017, umurnya telah menginjak 32 tahun. Semoga senyum itu tetap dan terus memancar.

Selamat ulang tahun, Cisse!

Author: Fajar Martha (@fjrmrt)
Esais dan narablog Arsenal FC di indocannon.wordpress.com