Kolom

Papis Demba Cisse: Sujud dan Gol-Gol yang Menggetarkan St. James Park

“Sebagai muslim, kami mengucapkan ‘insya Allah’. [Karena] jika Tuhan bersama kami, maka kami bisa meraih apa saja,” kata Papis Demba Cisse di video wawancara pertamanya bersama Newcastle United.

Adalah sebuah keberanian ketika seorang pemain menegaskan identitas Islam-nya di negara seperti Inggris. Apalagi Cisse juga berkulit hitam. Pemain asal Senegal ini mungkin saat itu tidak tahu beban berat yang ia pikul. Tetapi asal Tuhan bersamanya, Cisse tidak takut menghadapi tekanan dan tantangan.

Direkrut pada Januari 2012, ia diberi nomor punggung 9, yang dulu pernah dikenakan oleh Andy Cole dan Alan Shearer. Newcastle baru saja kehilangan Andy Carroll, yang dibeli Liverpool dengan banderol mencolok. Alan Pardew, pelatih The Magpies waktu itu, mengatakan bahwa Cisse sudah diincar sejak musim panas. Karena beberapa kendala, Cisse baru dapat diboyong pada jendela transfer musim dingin.

Cisse tak terpengaruh oleh beban tersebut, dan ia pun tampil dengan begitu perkasa di paruh kedua 2011/2012. Dari 14 pertandingan yang Cisse lalui, ia berhasil menceploskan 13 gol!

Tak tanggung-tanggung, kepercayaan dan religiositasnya terbukti moncer. Ia langsung mencetak gol di partai debut melawan Aston Villa. Ketiga belas gol tersebut membuatnya menjadi pencetak gol terbanyak Newcastle musim itu di bawah tandem senegaranya, Demba Ba. Jika ia berada di tim sejak awal musim, besar kemungkinan Cisse-lah yang menjadi raja gol bagi kubu The Magpies.

Gol-gol Cisse bagi Newcastle juga terjadi di momen-momen penting. Ia menyumbang dwigol di kemenangan 2-0 atas Liverpool. Dan siapa yang bisa melupakan performa hebatnya kala menghadapi Chelsea? Dengan kecermatan dan kepercayaan dirinya, Cisse melakukan sebuah tendangan spektakuler dengan kaki tempurung. Tanpa mengontrolnya, bola melesak ke atas, untuk kemudian menukik drastis menghunjam gawang Petr Cech!

Tak hanya publik Stamford Bridge, gol tersebut juga membuat Didier Drogba melongo tak percaya, serta kemudian bertepuk tangan. Ditambah satu golnya yang lain di pertandingan itu, Cisse membawa timnya menang atas Chelsea untuk pertama kalinya di liga sejak 1986.

Previous
Page 1 / 3