Kolom

Papis Demba Cisse: Sujud dan Gol-Gol yang Menggetarkan St. James Park

Papis Demba Cisse

Sikap keagamaan dan inkonsistensi Cisse

Duo penyerang asal Senegal ini hanya sanggup melanjutkan kisah manis sepanjang dua musim. Pada 2012/2013, keduanya kembali menjadi pencetak gol tersubur bagi rival sengit Sunderland ini.

Terlebih, pada 2013/2014, Newcastle mendatangkan Löic Remy karena pada transfer Januari musim sebelumnya meminjamkan Demba Ba ke Chelsea.

Kepergian Demba Ba mengiringi redupnya performa Cisse bersama Newcastle. Bisa dipahami, keduanya memang klop. Seperti ingin menegaskan eksistensi sebagai pesepak bola muslim, keduanya beberapa kali melakukan selebrasi dengan mengambil posisi sujud.

Di akhir-akhir masa pengabdiannya, Cisse sempat bermasalah karena sikapnya soal agama. Newcastle baru saja mendapatkan kerja sama dengan sponsor baru, Wonga, di musim 2012/2013.

Ia menolak memakai seragam atau atribut klub jika ada nama Wonga, karena perusahaan tersebut menjalankan usaha yang berlawanan dengan prinsip Islam. Wonga adalah perusahaan simpan-pinjam yang berlandaskan sistem bunga, sementara Islam dengan tegas melarang praktik tersebut. Dalam Islam model ekonomi tersebut diistilahkan sebagai riba.

Cisse paham dan mencoba melawan, karena ia tahu, Frederic Kanoute tetap diperbolehkan bermain untuk Sevilla meski ia menolak memakai jersey yang mencantumkan nama 888.com, perusahaan judi.

Oleh pihak klub Kanoute akhirnya diperkenankan untuk berlaga dengan menggunakan seragam polos tanpa sponsor. Cisse mencoba agar dirinya bisa mendapatkan hal serupa, dengan mengajak serikat pesepak bola Inggris atau PFA sebagai mediator. Sayang, upayanya tersebut tak menuaikan hasil positif.

Hal ini membuat Cisse sempat tak dilibatkan saat skuat Newcastle melakukan tur musim panas ke Portugal. Tiga koleganya yang juga muslim, Hatem Ben Arfa, Cheick Tiote dan Moussa Sissoko, tidak bersikap setegas Cisse.

Namun sayangnya, sikap Cisse di atas sempat tercela oleh ulahnya sendiri. Seorang suporter Newcastle mendapati dirinya sedang berjudi kasino di Las Vegas, lalu memotret dan mengunggahnya ke Twitter. Ini adalah bentuk inkonsistensi Cisse karena ia seperti menjilat ludahnya sendiri. Agama Islam mengharamkan judi.

Sejak itulah, nama Cisse menjadi tenggelam. Apalagi, Cisse juga berpacaran dengan wanita non-muslim, yang menambah cela bagi pria yang pernah menjadi asisten supir ambulans ini. Jika memang ingin menjalankan agama secara kaffah, seharusnya ia tak berpacaran, tapi menikahi perempuan bernama Rachelle Graham tersebut.