Gelandang
Andrea Conti (23 tahun)
Posisi naturalnya memang seorang bek kanan, namun kecakapannya dalam menyisir sektor kiri pertahanan lawan sungguh memesona sehingga kami tempatkan lebih ke depan. Hal ini persis seperti peran yang dilakoninya dalam sistem permainan yang dikembangkan Gian Piero Gasperini di Atalanta.
Produk asli akademi La Dea ini mendapat kesempatan turun bermain sebanyak 33 kali di Serie A musim ini. Kesempatan sebanyak itu benar-benar dimanfaatkan Conti buat unjuk gigi, hasilnya adalah delapan gol dan empat asis. Wajar bila kemudian ada banyak tim yang melakukan pendekatan ke kubu Atalanta demi membajak penggawa bernomor punggung 24 ini.
Lorenzo Pellegrini (20 tahun)
Melepas pemain yang satu ini barangkali jadi sebuah penyesalan tersendiri bagi AS Roma. Karena bersama Sassuolo, potensi terbaik Pellegrini justru semakin mekar. Kefasihannya bermain di beberapa posisi di sektor tengah membuat andalan tim nasional Italia U-21 ini jadi salah satu pemain kesayangan Eusebio Di Francesco.
Sang pelatih menurunkan Pellegrini di 28 laga Serie A musim ini. Ciamiknya, ia sukses menyumbang enam gol dan empat asis yang mana jadi rekor tersendiri. Pasalnya, catatan itu membuat Pellegrini menahbiskan diri sebagai pemain termuda yang berperan atas sepuluh gol yang berhasil disunting sebuah tim di Serie A. Jika terus konsisten, sebentar lagi Pellegrini akan mengenakan jersey klub papan atas.
Sergej Milinkovic-Savic (22 tahun)
Diakui atau tidak, gelandang berkewarganegaraan Serbia namun lahir di Spanyol ini adalah salah satu akuisisi terbaik Lazio dalam kurun tiga musim pamungkas. Utamanya di musim ini, sinergi yang terjadi diantara Milinkovic-Savic, Felipe Anderson, Lucas Biglia dan Ciro Immobile berperan besar atas kesuksesan Lazio bertengger di posisi lima klasemen akhir.
Dengan tubuh tinggi menjulang, Milinkovic-Savic kerap dijadikan target utama dalam set piece. Berlaga di 39 partai di seluruh ajang yang diikuti Gli Aquilotti musim ini, Milinkovic-Savic cukup produktif dengan menciptakan tujuh gol dan sepuluh asis.
Keita Balde Diao (22 tahun)
Penggawa asal Senegal yang sempat mencicipi pendidikan di akademi La Masia milik Barcelona ini dianggap sebagai salah satu bintang muda terbaik yang merumput di Serie A. Hal ini pula yang sanggup dieksploitasi Lazio dengan sempurna. Keita pun menjelma jadi pemain yang komplet lantaran punya kecerdasan, teknik dan fisik prima.
Kemampuannya yang baik kala bermain sebagai penyerang ataupun gelandang sayap kiri juga memberi opsi menarik bagi Inzaghi dalam menyusun strategi. Usai tak mampu menceploskan banyak gol di tiga musim pertamanya berseragam I Biancoceleste, musim ini Keita meledak dengan menggelontorkan 16 gol dan 5 asis dari 31 kali turun ke lapangan.