Piala Dunia 2018 Dunia

Inggris Rasa Brasil di Korea

Satu jam pertandingan berlangsung di Jeonju World Cup Stadium saat Dominic Calvert-Lewin berlari kencang merobek sisi kanan pertahanan timnas Kosta Rika U-20, sebelum melepaskan umpan ke titik penalti. Lewat liukan yang mengecoh dua pemain lawan sekaligus, Ademola Lookman menceploskan bola di sela-sela kaki kiper dan mengukuhkan keunggulan dua gol Inggris U-20 pada babak 16-besar Piala Dunia U-20 di Korea Selatan, Rabu (31/5).

Lookman sejatinya bisa mencatatkan hattrick andai tendangan bebasnya tak membentur mistar beberapa menit sebelumnya, usai gol pertama dicetak lewat skema serupa lesakan kedua. Kendati begitu, dwigolnya sudah cukup memastikan langkah The Young Lions ke babak perempat-final lewat kemenangan 2-1. Tak hanya brace, penyerang sayap asal klub Everton ini tampil bak magis bagi timnya sepanjang perhelatan di Negeri Ginseng.

Absen pada laga pertama kontra Argentina, Lookman langsung memberikan dimensi tersendiri pada permainan Inggris saat dipercaya tampil oleh pelatih Paul Simpson. Melawan Guinea, beberapa teknik tinggi dia perlihatkan meski tembakannya masih menyamping di sisi gawang lawan. Pun halnya saat The Young Lions menang atas Korea Selatan pada laga pamungkas fase grup.

Ada sebuah momen saat Lookman melakukan akselarasi tinggi dan diakhiri dengan mengelabui tiga pemain di dalam kotak penalti. Tak luput ketika pemain berusia 19 tahun ini melakukan tusukan dari sisi kiri penyerangan meski tendangannya masih membentur tiang gawang. Tidak heran jika banyak pihak yang melihat permainan Lookman sebagai pemain Inggris rasa Brasil lewat skill brilian, sesuatu yang jarang didapat timnas mereka yang selalu mengandalkan permainan cepat dan direct.

Belajar dari Neymar

Kilas balik tiga tahun lalu, hampir tak ada yang menyangka Lookman bakal jadi andalan tim nasional junior dan penggawa klub Liga Primer Inggris. Minggu sore medio 2014 masih dihabiskannya dengan memperkuat Waterloo FC di liga amatir. Hari-harinya juga dilewati dengan permainan lima lawan lima pada taman di sisi selatan London, bukan di sebuah fasilitas akademi.

Tak dinyana, periode ini yang mengasah seorang Ademola Lookman menjadi pemain seperti sekarang. “Terkadang saya masih rindu kandang (lapangan futsal) karena lebih bisa mengekspresikan diri dibanding di akademi. Saya merasa jadi pemain yang punya bakat alami,” ungkap pemain keturunan Nigeria itu kepada The Independent.

Adalah Neymar yang jadi inspirasi terbesar Lookman, yang juga dikenal memulai perjalanan sepak bola di lapangan futsal. Tak hanya kemampuan olah bola yang terasah, dia juga jadi terbiasa menghadapi lawan yang fisik dan kekuatannya jauh lebih besar. Lebih jauh, keahlian Lookman untuk tetap tenang saat dikurung pemain lawan juga merupakan pengaruh fase ini. Hingga akhirnya laga Charlton Athletic U-16 kontra South London XI mengubah peruntungan hidupnya.

Charlton langsung kepincut dan hanya berselang 18 bulan, Lookman mencatatkan debut profesionalnya. Pada musim perdananya, dia langsung dapat gelar Football League Championship Apprentice of the Year berkat performanya yang tak hanya bagus di lapangan, tapi juga pada bidang studinya, dibuktikan dengan serangkaian nilai A di GCSE. Musim dingin tahun lalu, Lookman akhirnya hijrah ke Everton setelah diperebutkan banyak klub, termasuk rival sekota The Toffees, Liverpool.

Definisi sebuah debut sempurna dilakoni Lookman saat Everton menghadapi tim papan atas, Manchester City. Diturunkan pada menit akhir, pemain bernomor punggung 31 itu langsung berhasil mencetak gol. Sejak saat itu, pemain dengan nama lengkap Ademola Lookman Olajade Lookman ini langsung digadang-gadang bakal jadi bintang masa depan The Toffees.

Perjalanan karier Lookman kini berlanjut di Korea Selatan. Dia memberikan rasa Brasil dengan kemampuan teknik di atas rata-rata pada skuat Inggris dan berharap bisa membawa pulang trofi Piala Dunia U-20. Sembari menebar daya magis di turnamen prestisius ini, Lookman juga seakan memberikan pesan agar manajer Everton, Ronald Koeman, bersiap memberikannya satu tempat di starting eleven musim depan.

Menarik membayangkan dahsyatnya para pemain muda Everton musim depan. Kebijakan mengorbitkan dan merekrut youngster ala Koeman mulai membuahkan hasil. Setelah Mason Holgate (dari Barnsley) dan Tom Davies (eks akademi), kini giliran Lookman dan rekan setimnya di The Young Lions, Calvert-Lewin, untuk unjuk gigi lebih banyak di Liga Primer Inggris 2017/2018.

Author: Perdana Nugroho
Penulis bisa ditemui di akun Twitter @harnugroho