Kolom

Tiga Alasan yang Memungkinkan Kylian Mbappe Merapat ke Arsenal

Menit bermain

Seusai mengantarkan Monaco menjuarai Ligue 1 dan sesaat sebelum bertolak membela timnas Prancis, Mbappe mengatakan kepada media bahwa ia tak segan dan ragu untuk pindah klub musim depan. Tapi, satu hal yang ia tekankan adalah sang klub yang ia tuju nanti harus memberikan menit bermain yang banyak seperti yang ia dapatkan di Monaco.

Dari tiga klub yang dikabarkan meminati Mbappe, Arsenal memiliki potensi untuk menawarkan menit bermain cukup banyak bagi Mbappe. Real Madrid dan Manchester City, dua klub lain yang juga meminati Mbappe, saya rasa, tidak memiliki hal tersebut. Tenang dulu kawan-kawan, berikut penjabarannya versi saya.

Di Madrid, walau sudah memasuki usia kepala tiga, Cristiano Ronaldo masih merupakan penyerang tajam dan salah satu pemain terbaik dunia, jadi ia tak akan digeser. Sementara itu, Gareth Bale, andai terbebas penuh dari cedera, juga salah satu pemain terbaik di dunia yang berlabel ‘manusia 100 juta euro’ dan meletakkannya secara berkala di bangku cadangan adalah hal yang aneh.

Praktis, tersisa satu slot di pos penyerang tengah yang kini dihuni Karim Benzema dan Alvaro Morata. Katakanlah Mbappe datang ke Madrid dan andai Morata masih di sana, berarti ada tiga penyerang tengah di skuat Madrid dan usia Mbappe yang paling muda. Walaupun mungkin akan dijanjikan menit bermain dengan sistem rotasi ala Zidane, ia tak akan menjadi pemain reguler.

Di City, situasi lebih pelik, karena mereka dihuni banyak pemain muda potensial. Di pos penyerang tengah, selain masih ada Sergio Aguero, City juga sudah punya Gabriel Jesus. Andai dimainkan melebar pun, skuat City masih dihuni para gelandang sayap jempolan seperti Raheem Sterling, Kevin De Bruyne, Leroy Sane hingga rekrutan baru, Bernardo Silva. Memang pasti ada tempat untuk Mbappe, tapi sama seperti di Madrid, ia tak akan menjadi pemain inti.

Di Arsenal, situasi lebih santai. Memang ada nama Danny Welbeck dan Olivier Giroud di lini depan, tapi kalau Arsene Wenger berani melayangkan tawaran hingga ratusan juta euro untuk Mbappe, jelas garansi pemain inti akan diberikan padanya, dengan Welbeck dan Giroud sebagai pelapis.

Welbeck bisa mengisi pos Alexis Sanchez dan bermain melebar sementara Giroud membuktikan ia jauh lebih berbahaya sebagai pemain pengganti karena efektivitasnya di lapangan lebih terasa ketika ia turun tidak dari menit pertama.

Bagaimana, penjabaran ini terdengar logis, bukan? Tentu saja, karena selain alasan ini memang cukup masuk akal, penulis artikel ini juga seorang Gooner.