Dalam tiga musim terakhir, strategi transfer Barcelona patut dipertanyakan. Boleh dibilang, hanya Luis Suarez, Ivan Rakitic, Claudio Bravo, dan Samuel Umtiti yang berhasil menembus tim utama. Selain keempat pemain tersebut, nama-nama lain yang didatangkan tak lebih dari sekadar pelengkap, pun berbanderol terlalu tinggi. Dan di akhir musim 2016/2017, Barcelona terancam menjadi etalase, tempat mengobral produk-produk berkualitas.
Betul, para pemain yang “gagal” tersebut punya kualitas. Masing-masing menyandang pemain inti di klub sebelumnya. Namun, banyak yang gagal bersaing, entah karena cedera, hingga kegagalan beradaptasi. Mari kita lihat satu per satu.
Musim 2014/2015, Barcelona mendatangkan banyak personel yang mengisi pos bertahan. mulai dari Thomas Vermaelen (19 juta euro), Jeremy Mathieu (20 juta), Douglas (4 juta), Claudio Bravo (12 juta), dan Marc-Andre ter Stegen (12 juta). Selain mereka berlima, Barcelona juga memboyong Luis Suarez (81 juta) dan Ivan Rakitic (18 juta).
Baca juga: Kisah Hidup Menakjubkan Ivan Rakitic
Bek tengah yang didatangkan (Vermaelen dan Mathieu) merupakan bek dengan tipe serupa. Bisa membangun serangan dari bawah dan sosok bek berkaki kidal untuk rencananya bermain sebagai bek tengah sebelah kiri. Keduanya diproyeksikan menjadi duet Gerard Pique yang bermain sebagai bek tengah sebelah kanan, sekaligus menjadi pelapis Javier Mascherano.
Sebelum bermain di Barcelona, Vermaelen adalah kapten Arsenal. Jika tak cedera atau absen karena akumulasi kartu, bek asal Belgia tersebut selalu bermain. Sementara itu, Mathieu menjadi sosok penting dalam sistem pertahanan Valencia. Sepeninggalnya, Kelelawar Mestalla seperti kehilangan tiang penyangga. Kemampuan keduanya, ditambah kebutuhan mendapatkan ball-playing defender, membuat Barcelona tak keberatan membayar lebih mahal di atas harga pasar keduanya.
Jika sesuai harga pasar, Vermaelen ditaksir tak lebih dari 14 juta euro, sedangkan Mathieu di nilai 12 juta euro. Namun, karena kebutuhan tim, El Barca membayar 5 juta lebih mahal untuk Vermaelen dan 6 juta lebih untuk Mathieu. Soal harga memang bisa diperdebatkan karena banyak variabel yang memengaruhi naiknya banderol pemain. Namun, soal kontribusi, keduanya adalah pembelian gagal.
Faktor cedera kambuhan dan kegagalan beradaptasi membuat Vermaelen tak masuk dalam rencana jangka panjang Barcelona. Ia sempat dipinjamkan ke AS Roma selama satu musim. Bagaimana dengan Mathieu? Bek asal Prancis tersebut gagal mereplikasi level permainannya ketika berseragam Valencia. Kesulitan bermain sebagai bek tengah, Mathieu bahkan hanya menjadi pelapis Jordi Alba di pos bek kiri.
Lantas, bagaimana dengan Marc-Andre ter Stegen. Kiper muda asal Jerman tersebut sempat disebut akan menjadi suksesor Manuel Neuer. Gaya bermain yang hampir sama membuat Ter Stegen disamakan dengan kiper Bayern Munchen. Sayang, di musim pertamanya, Ter Stegen bukan pilihan utama. Ter Stegen baru lebih rutin mengawal mistar Barcelona setelah Bravo hengkang ke Mancheser City.
Berlanjut ke musim 2015/2016, Barcelona mendatangkan dua pemain dengan banderol tinggi, yaitu Arda Turan (34 juta) dan Aleix Vidal (17 juta). Turan adalah salah satu dari pemain penting dalam sistem Diego Simeone di Atletico Madrid. Vidal? Ia adalah bek kanan yang membantu Sevilla memenangi Europa League di musim 2014/2015.
Turan didatangkan dengan tujuan mengisi posisi yang ditinggalkan Xavi Hernandez. Pun menjadi penyerang sayap ketika Neymar atau Suarez tak bermain. Sayang, gelandang serang asal Turki tersebut juga bernasib seberti Vermaelen. Ia gagal beradaptasi dengan gaya bermain Barcelona. Sementara itu, Vidal hanya sebatas pelapis Dani Alves. Bahkan ketika Alves hijrah ke Juventus, Vidal kalah bersaing dengan Sergi Roberto, yang notabene seorang gelandang.
Satu hal lagi yang menghambat karier Vidal bersama Barcelona adalah cedera. Dua cedera yang menghantui Vidal adalah cedera otot dan ligamen. Total, selama tiga musim memperkuat Barcelona, Vidal absen selama 167 hari. Total hari tersebut masih akan bertambah mengingat bek asal Spanyol tersebut masih belum akan pulih sampai tanggal 29 Juni 2017.
Bergeser ke musim 2016/2017, kali ini Barcelona cukup banyak berbelanja pemain. Terdapat nama-nama seperti Paco Alcacaer (30 juta), Andre Gomes (35 juta), Samuel Umtiti (25 juta), Lucas Digne (12 juta), Jasper Cillessen (13 juta). Sorotan utama tentu ditujukan kepada Alcacer dan Andre Gomes. Dua pemain dengan banderol di atas 30 juta tersebut sama-sama diboyong dari Valencia.
Baca juga: Paco Alcacer, Penyerang Tajam yang Hanya Menjadi Cameo
Setelah melepas Pedro Rodriguez, Barcelona mencoba mencari penggantinya dalam diri Alcacer. Namun, ia bukan penyerang yang kerap bermain melebar. Alcacer lebih fasih bermain sebagai penyerang tengah. Padahal, Barcelona sudah punya Suarez dan Lionel Messi, di mana keduanya sangat cocok ketika bermain bersama. Keduanya saling memahami, siapa yang perlu melebar, dan siapa yang masuk ke tengah.
Andre Gomes adalah usaha Barcelona kesekian kalinya untuk menemukan keseimbangan lini tengah yang dulu mereka dapatkan dari trio Busquets, Xavi, dan Iniesta. Ia benasib tak berbeda dengan Arda Turan, gagal menduplikasi performa apiknya bersama klub terdahulu. Pun sama-sama didatangkan dengan banderol tinggi.
Vermaelen, Mathieu, Aleix Vidal, Andre Gomes, Arda Turan, dan Paco Alcacer. Enam pemain yang bakal dipajang Barcelona di etalase mereka. Bahkan tak hanya mereka berenam. Bisa saja, Lucas Digne masuk dalam daftar jual. Mantan bek Paris Saint-Germain tersebut juga bukan pilihan utama.
Tujuh pemain berpeluang menyudahi kerja sama dengan Barcelona. Lantas, bagaimana dengan pemain lain yang wara-wiri di tim utama? Posisi Jordi Alba dan Rafinha pun juga tak aman. Selama dua bulan terakhir, Barcelona, bersama Real Madrid melakukan pendekatan kepada Theo Hernandez, bek kiri Atletico yang dipinjamkan ke Alaves.
Sebagai bagian dari transfer Theo, Barcelona bakal menyertakan Jordi Alba, dengan status pinjaman. Melihat niat tersebut, artinya, bek kiri asal Spanyol tersebut tak mendapatkan garansi akan dipertahankan apabila ada tawaran yang layak.
Rafinha? Saudara dari Thiago Alcantara tersebut tak banyak mendapatkan kesempatan bermain. Ia terlalu lama menyandang status “pemain masa depan” tanpa mendapat menit bermain yang diharapkan.
Di satu sisi, siapa pun pelatih Barcelona, tidak memainkan Neymar, Messi, dan Suarez adalah sebuah keputusan yang terlalu berani. Apalagi, jika hanya untuk mengakomodasi Rafinha. Jadi, ada total sembilan pemain yang bisa Barcelona lego di jendela transfer musim panas. Satu lagi, jika ditambah Luis Enrique, maka total 10 personel akan angkat kaki dari Camp Nou.
Kesembilan pemain (ditambah satu pelatih) di atas adalah jejeran pemain-pemain berkualitas. Faktor non-teknis banyak memengaruhi perjalanan karier mereka bersama El Barca.
Nah, apakah dari antara kesembilan pemain tersebut ada yang bakal dipertahankan? Tentu ada, mengingat musim depan Barcelona akan mendapat nakhoda baru. Pelatih baru, datang dengan ide baru, dan siapa tahu, membawa peruntungan yang baru bagi masing-masing pemain. Pun, urusan menjual pemain (dengan harga yang ideal) bukan perkara gampang.
Apakah sudah waktunya Barcelona memercayakan musim 2017/2018 kepada alumni La Masia? Que sera sera…
Author: Yamadipati Seno
Koki @arsenalskitchen