Kurang fokus
Teco sendiri beranggapan bahwa Persija gagal menang karena penyelesaian akhir yang kurang baik. Main cukup bagus di 45 menit pertama, tapi kelengahan di barisan belakang membuat Bambang Pamungkas dan kolega harus kebobolan.
Sementara Maman Abdurrahman beranggapan bahwa selain belum hoki, Persija kalah karena pemain-pemain kurang fokus. Pemain senior ini memuji penampilan Persela yang menurutnya lebih fokus dan lebih layak menang dari Persija.
Tidak ada yang instan
Liga 1 musim ini memang terbilang keras. Kursi kepelatihan tidak ada yang aman. Seperti kita ketahui, PS TNI mengganti pelatih Laurent Hutton saat timnya masih tiga kali tampil, itupun belum kalah sama sekali. Akhirnya The Army mengangkat mantan pelatih timnas Indonesia, Ivan Kolev, sebagai pelatih baru.
Bahkan ada yang mengatakan pergantian pelatih di Liga 1 ini lebih kejam dan cepat dibanding Liga Primer Inggris. Di negeri Ratu Elizabeth ini, pergantian pelatih musim 2016/2017 baru berlangsung setelah tujuh minggu.
Menjadi pelatih sepak bola memang tidak seindah yang terlihat. Gaji besar harus dibayar dengan gelar bergengsi. Terlebih klub-klub sudah mengeluarkan uang mahal untuk membayar pemain kelas dunia dan pelatih. Pemecatan adalah konsekuensi lumrah.
Tetapi, memang tidak ada yang instan. Ada juga yang harus melewati bertahun-tahun tanpa trofi baru akhirnya bisa meraih sederet prestasi. Contoh nyata adalah Manchester United saat dilatih Sir Alex Ferguson (SAF). Nyaris putus asa, suporter Setan Merah hampir meminta Fergie hengkang. Tetapi, raihan gelar Piala FA (1990), Piala Winners (1991), dan Liga Primer tahun 1992/9393 membuat suporter bangga. Dan, SAF menjadi salah satu pelatih yang paling lama menangani klub (26 tahun) dan dihormati dunia. Sepanjang itu juga, SAF sudah mempersembahkan 38 gelar (termasuk dua gelar Liga Champions Eropa).
Akankah Persija kembali menang lawan Mitra Kukar? Atau benar bahwa Teco akan dipecat?
Author: Yasmeen Rasidi (@melatee2512)