Kolom

Iker Muniain yang Terlahir Kembali

Skor akhir pertandingan Athletic Bilbao melawan Real Betis menunjukkan angka 2-1. Iker Muniain mengepalkan tangan ke arah para pendukung Bilbao. Dengan percaya diri, ia menunjukkan kepada dunia bahwa dirinya terlahir kembali.

Pada bulan Desember 2016 lalu, usia Iker Muniain Goni baru berusia 24 tahun. Delapan tahun lalu, pada saat usianya baru menginjak 16 tahun, ia mencetak sejarah sebagai pemain termuda yang pernah berseragam Athletic Bilbao. Pada pertandingan di ajang yang sama, yaitu Liga Europa, Muniain mencetak sejarah lain. Ia menjadi pencetak gol termuda Los Leones ke gawang wakil Swiss, BSC Young Boys.

Sejak saat itu, media menyebutnya “Lionel Messi dari Basque”. Rekan setimnya ketika itu, Fernando Amorebieta, justru menyebut Muniain sebagai Bart Simpson, karena kemiripan rambut sang pemain muda dengan karakter kartun tersebut.

Intinya, nama Muniain melesat dengan sangat cepat. Seperti kita ketahui bersama, Athletic Bilbao memang memegang teguh kebijakan hanya menggunakan pemain asli wilayah Basque. Ini membuat Muniain yang lahir di Pamplona dan berdarah asli Basque mendapatkan tempat spesial di klub tersebut.

Dalam usianya yang ke 19 tahun, ia sudah menjadi pilihan utama di lini depan Los Leones. Ketika klub tersebut mempekerjakan pelatih legendaris Marcelo Bielsa, Muniain pun belajar banyak dari sang maestro. Bersama beberapa bakat muda lain seperti Javi Martinez dan Ander Herrera, Muniain berkolaborasi dengan baik dengan senior-senior seperti Gorka Iraizoz dan Fernando Llorente.

Di bawah asuhan Bielsa, Bilbao sukses menembus final Liga Europa 2012 sebelum ditaklukkan Atletico Madrid. Prestasi tersebut membuat bakat-bakat muda Bilbao diincar klub-klub besar Eropa. Pada akhirnya, Martinez diangkut Bayern Muenchen ke Jerman dan Herrera ikut pindah ke Manchester United dua tahun setelahnya. Muniain sendiri, meskipun diisukan juga diincar Real Madrid, tetap bertahan di klub yang membesarkannya.

Setelah pemain ikonik Llorente pindah, Muniain memperoleh tandem baru di lini depan dalam diri Aritz Aduriz. Meski kolaborasi keduanya cukup menguntungkan bagi Bilbao, banyak yang menilai inilah awal mula penyebab tidak berkembangnya kemampuan Muniain.

Meski sering dipercaya menjadi kapten tim nasional Spanyol U-21 yang dua kali menjuarai Piala Eropa U-21 pada tahun 2011 dan 2013, karier Muniain seolah jalan di tempat.

Meninggalkan usia awal 20-an, banyak yang mengakui Muniain adalah pemain ‘bagus’. Namun, tak sedikit yang menganggapnya gagal meng-upgrade statusnya menjadi pemain ‘hebat’.

Hanya sekali ia memperoleh panggilan oleh tim nasional Spanyol, itu pun pada tahun 2012. Pada tahun yang sama, ia juga tergabung di tim nasional Spanyol yang gagal total di Olimpiade London. Sejak saat itu, pelatih tim nasional, baik Vicente del Bosque maupun Julen Lopetegui, tak pernah meliriknya lagi.

Semua itu diperburuk oleh cedera ligamen (ACL) yang menimpanya pada bulan April 2015. Alhasil, ia harus absen selama 250 hari, dan melewatkan pertandingan bersejarah Athletic Bilbao ketika menaklukkan Barcelona di Piala Super Spanyol 2015. Banyak yang berpendapat bahwa cedera tersebut tak akan membuat Muniain kembali ke penampilan terbaiknya lagi.

Ia baru kembali dipercaya pelatih Ernesto Valverde untuk tampil reguler di pertandingan keenam La Liga musim 2016/2017. Sejak saat itu, banyak yang beranggapan bahwa cedera tersebut benar-benar mengubah hidup Muniain. Pemakai nomor punggung 10 di Bilbao tersebut terlihat berlatih lebih keras dari biasanya. Ia juga bermain tanpa beban, seolah melupakan semua predikat pemain muda berbakat yang melekat bertahun-tahun pada dirinya.

Yang terpenting adalah tumbuhnya rasa kepemimpinan dalam diri seorang Iker Muniain. Valverde juga mulai sering memercayakan ban kapten kepadanya. Muniain membayar kepercayaan tersebut dengan mencetak tujuh gol di La Liga musim ini. Jumlah tersebut memang belum tergolong spektakuler, tapi sudah lumayan mengembalikan optimisme para pendukung Athletic Bilbao. Juga kepercayaan diri Muniain sendiri.

Dalam usia yang baru menginjak 24 tahun, Iker Muniain sudah melewati 300 penampilan untuk klub yang dicintainya. Pemuda berusia enam belas tahun itu kini sudah menjadi pria dewasa yang mulai dipanggil El Capitan oleh publik San Mames.

Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.