Bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional, Senin, 2 Mei 2017, Bola.com dan KickOff! Indonesia kembali memenuhi janji mereka untuk terus mengadakan acara bertajuk bincang taktik. Jika sebelumnya tema perbicangan menyoal filosofi kepelatihan Luis Milla dan kemungkinannya di Timnas U-23, kali ini membedah taktik empat tim yang bertarung di semifinal Liga Champions 2016/2017.
Diskusi kali ini diadakan di gedung KMK Online yang terletak di bilangan Menteng, Jakarta Pusat. Sebagai pemateri, panitia mendaulat pelatih Celebest AFC, Rudy Eka Priambada (yang juga memiliki lisensi DFB Jerman dan AFC), serta peneliti taktik yang namanya tak asing bagi penikmat analisa taktik, Ryan Tank.
Meski kali ini berlokasi di tempat yang lebih kecil dibanding diskusi sebelumnya, secara pribadi saya lebih menyukai hal tersebut karena pemaparan materi dapat berlangsung dengan intim dan optimal. Apalagi, Ryan adalah sosok yang juga rutin menulis bermacam analisa taktik ke situsweb berbahasa Inggris.
Menjadi pembicara pertama, Ryan begitu lincah memaparkan materi dengan bantuan slideshow yang dilengkapi dengan grafis dan video. Tak dinyana, pria ini piawai juga dalam menyampaikan analisa rumit lewat mulutnya. Corak bahasa Jawa Timur-nya begitu khas, tegas dan berapi-api. Dari pemantauan, selain dihadiri awak media dan perwakilan akademi sepak bola, ada juga kelompok suporter yang klubnya sedang dibahas.
Beberapa poin yang Ryan paparkan adalah sebagai berikut:
Juventus
Tim Zebra bukan sekadar parkir bus. Mereka piawai dalam memainkan overload di sisi kiri lawan (bahkan menumpuk 7 hingga 8 pemain), lalu secara mendadak memindahkan bola ke sisi kanan lewat peran Paulo Dybala. Meski begitu, Sami Khedira atau Dani Alves pun mampu menunaikan peran “pemindah” ini.
Monaco
Tim kejutan ini bersandarkan pada dua sayapnya, yang fleksibel terhadap skema build-up lawan. Mereka bisa serta merta mengubah formasi dari 3-4-3 menjadi 4-2-2-2, lalu menjebak lewat pressing.