Ketidakmampuan meraih angka penuh di dua laga perdana Indofood Liga 2 Grup 5 membuat posisi Persebaya Surabaya terjepit. Mereka kini nangkring di dasar klasemen sementara Grup 5 dengan koleksi satu poin saja. Bayang-bayang gagal promosi ke Go-Jek Traveloka Liga 1 pun mengemuka bila kondisi seperti ini terus berlanjut.
Satu nama yang dianggap paling bertanggungjawab oleh Bonek, suporter setia Persebaya, tentu saja sosok pelatih kelahiran Medan, Iwan Setiawan. Selain permainan tim yang tak menunjukkan karakter khas arek Suroboyo yang pantang menyerah, fisik penggawa tim Bajul Ijo juga dinilai sangat-sangat buruk lantaran kerap merosot justru saat pertandingan memasuki menit-menit krusial.
Persoalan ini juga yang kemudian membuat penampilan Persebaya begitu inkonsten. Gemilang di babak pertama, hancur lebur di babak kedua. Sungguh persis dengan apa yang terjadi pada Internazionale Milano selama beberapa musim ke belakang.
Tak sampai di situ, Bonek juga menyebut bahwa Iwan Setiawan terlalu mengedepankan nepotisme dalam proses seleksi pemain selama ini. Pasalnya, dari sekian pemain yang menghuni skuat Persebaya musim ini, beberapa di antaranya adalah ‘pemain kesayangan’ Iwan. Padahal, kemampuan nama-nama tersebut dianggap tak cukup mumpuni.
Meski selama pramusim disebut-sebut sebagai tim dengan persiapan terbaik, apa yang diperlihatkan Rendi Irwan dan kawan-kawan sejauh ini memang sangat mengecewakan. Wajar apabila Bonek melancarkan protes kepada manajemen untuk sesegera mungkin mengevaluasi kinerja eks pelatih Pusamania Borneo FC tersebut. Bahkan sebagian Bonek juga menyebut jika Iwan Setiawan sudah harus didepak dari bangku pelatih.
Ketika imbang melawan Madiun Putra FC pada (20/4) yang lalu, tanda pagar #IwanOut pun sudah mulai ramai menghiasi linimasa. Dan kekalahan atas Martapura FC (30/4) kemarin, tanda pagar #IwanOut bahkan sempat memuncaki trending topic di twitter.
Situasi ini membuktikan jika Bonek semakin gerah dengan performa sang pelatih. Apalagi seusai keok dari tangan Martapura FC, Iwan yang dicemooh para Bonek saat berada di dalam bus tim untuk kembali ke penginapan justru mengacungkan jari tengahnya. Tentu saja ini sebuah preseden buruk. Relasi kedua pihak pun sudah bisa dipastikan bak air mendidih.
Gejolak yang tengah terjadi di tubuh Persebaya ini jelas akan sangat mengganggu konsentrasi tim secara keseluruhan. Apalagi di laga selanjutnya, Bajul Ijo harus melakoni pertandingan berat dengan melawat ke Yogyakarta untuk berjumpa PSIM Yogyakarta.
Manajemen sebagai pemegang kuasa tertinggi sudah sepatutnya memikirkan sejumlah langkah strategis demi membuat kondisi tim menjadi lebih baik. Termasuk mengganti sosok Iwan Setiawan dengan figur lain yang dianggap lebih kompeten dan bisa mengembalikan Rendi Irwan dan kawan-kawan ke jalur yang benar.
Bersamaan dengan melejitnya tanda pagar #IwanOut di linimasa, beberapa nama pelatih juga telah diapungkan oleh Bonek sebagai pengganti yang layak. Antara lain Benny Dollo, Ibnu Grahan, Mustaqim dan juga Widodo Cahyono Putro. Kebetulan, status keempat pelatih itu tengah available.
Akankah satu dari empat nama tersebut didapuk sebagai pelatih anyar tim Bajul Ijo jika Iwan Setiawan dipecat? Atau manajemen justru telah menyiapkan nama lain sebagai kejutan?
Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional