Kolom Nasional

Pusamania Borneo FC: Menanti Geliat Ambisius Pesut Etam

Klub kebanggaan warga Samarinda ini terkenal sebagai salah satu klub di Indonesia yang dikelola dengan sangat profesional. Terbaru, Pusamania Borneo FC (PBFC) dinobatkan sebagai klub pertama di Indonesia yang menyertakan transfer fee untuk pemain asing. Transfer tersebut tercatat atas nama Helder Lobato, bek andalan mereka.

Di Indonesia, transfer fee untuk pemain asing memang belum pernah digunakan sebelumnya. Padahal, sistem tersebut telah disetujui oleh Kongres FIFA pada 2009 dan dimulai pada 1 Oktober 2010. Rincian transfer fee nantinya akan dimasukkan ke ITMS (International Transfer Matching System). Setiap klub yang melakukan transfer pemain antara dua asosiasi klub sepak bola berbeda wajib menggunakan ITMS.

PBFC memang baru berusia tiga tahun, tetapi kiprah Pesut Etam tidak dapat dipandang sebelah mata. Meskipun ‘hanya’ finis di peringkat ke-9 pada Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 lalu, tim asuhan Dragan Djukanovic menorehkan diri sebagai klub paling produktif dengan mencetak 62 gol, menyamai torehan Sriwijaya FC. Dari total 340 tembakan, 158 diantaranya sukses mengarah ke gawang lawan. Statistiknya pun cukup bagus, 46 persen mampu on target.

Nabil Husein sebagai presiden klub memang berambisi mengangkat citra sepak bola Samarinda melalui PBFC. Pemuda berusia 23 tahun tersebut rajin melakukan inovasi demi perbaikan tim, seperti merekrut Vladimir Krunic sebagai analis performa. Krunic sebelumnya memiliki pengalaman bekerja di sejumlah klub papan atas Eropa seperti Internazionale Milan, Atletico Madrid, dan Fiorentina.

Kiprah Nabil Husein mengangkat citra PBFC memang luar biasa. Terbukti dengan keberhasilan PBFC melaju ke final Piala Presiden 2017 meskipun hanya menurunkan tim pelapis.

Previous
Page 1 / 3