Nasional Bola

Awal Buruk PSS Sleman dan Persebaya di Liga 2

Dalam sebuah kompetisi di cabang olahraga apapun, pasti akan selalu muncul yang namanya unggulan. Sebagai nama favorit, tentu saja ada beberapa kriteria yang ditetapkan mengapa seseorang atau suatu tim bisa dikategorikan unggulan.

Kita ambil contoh Marc Marquez dan Valentino Rossi, dua pembalap papan atas yang mentas di ajang balap Moto GP. Apa yang melatarbelakangi dua nama di atas masuk dalam kategori unggulan?

Pertama, tentu saja kemampuan balap mereka yang sangat fenomenal sehingga banyak prestasi yang berhasil direngkuh. Kedua, pastinya kuda besi yang mereka tunggangi adalah kendaraan terbaik.

Sebab pada akhirnya, kombinasi dari kemampuan pembalap dan motornya adalah kunci utama meraih kesuksesan.

Tak jauh berbeda, di kompetisi sepak bola Indofood Liga 2 pun menyeruak beberapa nama klub yang dijadikan unggulan oleh publik pencinta sepak bola untuk melaju jauh, bahkan juara, sehingga memperoleh tiket promosi ke Go-Jek Traveloka Liga 1 di akhir musim nanti.

Dua dari sekian nama tim yang diapungkan sebagai kandidat kuat promosi ke Go-Jek Traveloka Liga 1 musim depan adalah PSS Sleman dan Persebaya Surabaya. Kebetulan, masing-masing kubu tergabung di grup yang berbeda yakni grup 4 dan grup 5 sehingga keduanya tak harus baku pukul di fase awal.

Alasan mengapa PSS dan Persebaya menjadi unggulan tentu saja materi pemain dan pelatih mereka yang dirasa mumpuni serta didukung oleh fanatisme suporter yang begitu masif. Ditambah dengan nama besar yang mereka miliki, maka lengkap sudah syarat untuk menempatkan keduanya sebagai unggulan.

Akan tetapi, menyandang status favorit nyatanya tak selalu bisa diejawantahkan dengan baik saat bertempur di lapangan. Entah karena beban yang kelewat berat atau malah terlalu percaya diri.

PSS Sleman

Bermain di Stadion Maguwoharjo, Sleman, dalam laga pembuka kompetisi Indofood Liga 2 hari Rabu (19/4) kemarin, secara mengejutkan Super Elang Jawa justru dibekuk oleh sang tamu, PSCS Cilacap, dengan skor tipis, 0-1. Padahal, suporter setia PSS sudah memadati stadion guna menyemangati kesebelasan pujaan mereka.

Gol kemenangan Laskar Nusakambangan dibuat oleh Galih Akbar Febrian ketika laga memasuki menit ke-69. Meski tersengat untuk menyamakan kedudukan, faktanya Rossi Noprihanis dan kawan-kawan tetap gagal menjebol gawang PSCS sampai wasit meniup peluit panjang.

Diakui atau tidak, tentu saja hasil ini kurang baik bagi PSS, khususnya dalam upaya memperoleh tiket promosi. Berbenah adalah satu-satunya cara bagi anak asuh Freddy Mulli agar bisa melewati batu sandungan yang sudah menunggu di partai-partai selanjutnya.

Previous
Page 1 / 2