Pertandingan krusial penentuan gelar juara La Liga antara Real Madrid kontra Barcelona yang dilangsungkan di Stadion Santiago Bernabeu, Senin (24/4) dinihari tadi dimenangkan tim tamu dengan skor tipis 3-2. Kemenangan ini bukan hanya berarti kudeta Blaugrana atas Los Blancos di klasemen, melainkan pertanda keabadian seorang Lionel Messi di laga bertajuk El Clasico tersebut.
Jelang digelarnya pertandingan, Messi memang langsung jadi sorotan. Tak hanya absennya tandem dia di lini depan, Neymar, melainkan juga catatan buruk pemain berjuluk La Pulga itu dalam beberapa laga klasik terakhir antara kedua tim. Dikenal sebagai pencetak gol ulung di El Clasico, Messi tiba-tiba mandul pada enam pertemuan terakhir.
Kritikan juga tengah mampir menyusul tak berdayanya kapten timnas Argentina itu saat Barcelona disingkirkan Juventus pada perempatfinal Liga Champions Eropa. Imbasnya, Blaugrana tak terlalu diunggulkan menang pada El Clasico jilid II musim ini.
Akan tetapi, yang terjadi malah sebaliknya. Sempat tertinggal lewat gol Casemiro, Barcelona mampu menyamakan kedudukan berkat tarian Messi di kotak penalti Madrid. Tim tamu bahkan sempat berbalik unggul lewat sepakan keras dan terarah Ivan Rakitic, sebelum kembali disamakan oleh sontekan pemain pengganti Los Blancos, James Rodriguez.
Gol James yang terjadi lima menit jelang waktu normal berakhir sempat membuat penggawa Blaugrana terpukul. Saat kamera mengarah ke Messi, sang pemain terlihat tertunduk lesu. Meski demikian, yang terjadi lima menit selanjutnya adalah sejarah.
Berawal dari solo run gemilang Sergi Roberto, ada enam pemain Barcelona bersiap menyerang lini belakang Madrid yang hanya menyisakan tiga pemain. Tanpa membuat waktu, Roberto mengirim umpan ke Andre Gomes yang tak butuh waktu lama untuk meneruskannya lagi ke sisi kiri ke arah lari Jordi Alba. Alba yang memang terkenal sebagai bek eksplosif, lantas dengan jeli mengirim umpan datar ke tengah kotak penalti Madrid. Tak terkawal, Messi yang berlari menyamping sontak melepas tembakan terarah yang gagal digapai Keylor Navas, tepat saat laga memasuki dua menit perpanjangan waktu babak kedua.
Gol terjadi di penghujung laga dan Barcelona menyegel kemenangan berharga di Bernabeu. Bagi Messi, dua golnya ke gawang Madrid dinihari tadi merupakan simbol penting perjalanan kariernya, juga bagi sejarah El Clasico tersendiri.
Penahbisan yang terbaik
Seakan menyimpan lumbung golnya untuk waktu terbaik, Messi melakukannya dengan sempurna. Kandang Madrid, Stadion Santiago Bernabeu ‘dipilih’ jadi arena penahbisannya. Tak hanya satu, dua gol ke gawang Keylor Navas menobatkan Messi sebagai top skor El Clasico di La Liga dengan 16 gol, melewati legenda terbesar Los Blancos, Alfredo Di Stefano.
Messi seakan memberikan pengalaman paling pahit yang bisa dialami suporter Madrid. Karena tak hanya kekalahan di menit akhir, golnya juga sukses menggeser takhta Di Stefano yang sudah bertahan sejak lama. Kegusaran suporter Los Blancos juga sempat memuncak setelah tekel Sergio Ramos ke Messi berbuah kartu merah.
Selain menorehkan sejarah di El Clasico, Messi juga semakin menancapkan namanya di Barcelona. Dua golnya dinihari tadi merupakan gol ke-500 selama berkarier di Barcelona, pada semua kompetisi. Tak pelak, pujian pun langsung mengalir, salah satunya lewat tagar atau tagar #MessiDidIt.
“Saya pikir kehebatan murni dari Leo (sapaannya) adalah dia tak pernah lelah membuat orang lain terpukau,” puji Andres Iniesta usai laga. “Bersama pemain terbaik sepanjang sejarah. Selamat, kawan!” tulis Luis Suarez pada akun media sosialnya. “Messi tidak bisa melakukan kejutan. Dia bisa ditempatkan di mana saja dan tetap dapat membuat lawan menderita,” timpal Rakitic.
“Messi adalah sosok penentu, bahkan saat di rumah ketika makan malam berlangsung,” kelakar pelatih Barcelona, Luis Enrique. “Saya sudah menyaksikan banyak pertandingan dan video, dia adalah yang terbaik sepanjang sejarah,” pujinya. Ekspresi monumental perayaan gol penentu oleh Messi juga diunggah Neymar, yang absen di El Clasico karena suspensi.