Atraktif nan kokoh
Performa apik tim tak lepas berkat kehadiran pemain anyar mulai dari Davinson Sanchez, Hakim Ziyech, bahkan hingga pemuda asal Sao Paulo, David Neres. Belum lagi ledakan pemain yang baru saja dipromosikan, Kasper Dolberg.
Penyerang muda asal Denmark itu langsung menyeruak di jajaran top skorer sementara Eredivisie dengan 14 gol. Cedera tak lantas membuat ketajaman Dolberg menurun. Dia bahkan jadi trisula menakutkan di depan bersama Amin Younes dan Neres atau pemuda penuh talenta, Justin Kluivert.
Permainan atraktif selalu ditampilkan dengan berporos pada gelandang pekerja keras pada diri Lasse Schone, dan Davy Klassen, serta kreativitas Ziyech. Bisa dibilang, Ajax sedang memainkan sepak bola menyenangkan dengan aliran bola cepat dari kaki ke kaki dan tak jarang diakhiri dengan asis Ziyech.
Pemain asal Maroko ini sejatinya jadi roh Pythagoras in Boots De Godenzonen dengan selalu bergerak diagonal dan menyeimbangkan pola serangan dari sisi sayap maupun tengah.
Sementara itu faktor penting pencapaian Ajax musim ini di mana baru dua kali menelan kekalahan atau paling sedikit di Eredivisie, adalah kokohnya lini belakang yang menariknya dikawal para wajah baru. Kepercayaan diri Andre Onana di bawah mistar patut diacungi jempol. Kiper berusia 21 tahun itu bahkan sempat menyumbang asis saat Ajax melumat AZ Alkmaar
Hal paling mencolok adalah keberanian Bosz menempatkan pemain berusia 17 tahun, Matthijs de Ligt, di jantung pertahanan berduet dengan Sanchez. Sosok yang baru saja menjalani debut bersama timnas Belanda itu tercatat sebagai salah satu pemain dengan statistik sapuan bola terbaik di Ajax. Sementara duet fullback, Kenny Tete dan Nick Viergever, terus menunjukkan kedewasaannya
Berharap keajaiban datang
Meski faktanya masih tertinggal satu poin dari Feyenoord, Ajax sebenarnya punya segalanya untuk jadi juara Eredivisie 2016/2017. Meski demikian, De Rotterdammers bukan tim sembarangan. FC Utrecht yang diharapkan bisa meredam laju Feyenoord pekan lalu, dibekap dua gol tanpa balas.
Akhir pekan nanti, penentuan diprediksi bakal terjadi. Peluang Feyenoord untuk menang di kandang eks tim asuhan Bosz, Vitesse Arnhem, memang lebih besar ketimbang persentase kemenangan Ajax di markas PSV.
Namun, keajaiban bisa datang kapan saja, termasuk musim lalu ketika gelar juara sirna di depan mata. Pada speelronde terakhir, Ajax yang unggul selisih gol harus kembali merelakan trofi ke tangan PSV usai ditahan imbang De Graafschap.
Kembalinya Dolberg dan semakin panasnya mesin Ajax, jadi modal berharga guna melawat ke markas PSV. Kemenangan dipastikan memperpanjang asa, sekaligus berharap sepak bola menyenangkan ala Bosz yang terinspirasi dari Phytagoras in Boots, bisa berjaya di akhir musim.
Author: Perdana Nugroho
Penulis bisa ditemui di akun Twitter @harnugroho