Prakiraan formasi
Bermodal beberapa penggawa muda yang dikombinasikan dengan nama-nama senior, sejatinya Bali United memiliki skuat yang cukup mumpuni. Coach Peter pun bisa menggunakan beberapa pola permainan untuk tim besutannya kali ini dengan pola 4-4-2 atau 4-2-3-1 menjadi pilihan utama.
Keberadaan I Made Kadek Wardana dan M. Diky Indriyana di bawah mistar tentu bisa membuat para pemain belakang merasa tenang dan aman. Kemampuan dua penjaga gawang yang berbeda usia sangat jauh ini tak perlu diragukan lagi. Tapi mengingat Diky merupakan salah satu penggawa timnas U-19 dan akan sering bergabung dengan timnas, ada kemungkinan Kadek yang bakal jadi pilihan nomor satu.
Di barisan belakang, kombinasi pemain Korea Selatan, Ahn Byung-keon dan penggawa lokal, Abdul Rahman, sebagai duet di jantung pertahanan rasanya akan sulit digeser oleh Adi Purwa, Agus Nova Wiantara dan eks bek Persija, I Ngurah Nanak. Sementara pos bek kanan dan kiri sepertinya akan diisi oleh Hasim Kipuw dan Ricky Fajrin. Sebagai pelapis, coach Peter juga masih punya Dias Angga, Mahdi Albar dan pemain belia, I Made Andhika Wijaya.
Bergeser ke tengah, masuknya gelandang berpengalaman, Muhammad Taufiq, tentu memberi opsi tambahan bagi coach Peter. Eks penggawa Persebaya Surabaya dan Persib Bandung tersebut bisa menjadi tandem yang pas bagi Fadhil Sausu, I Gede Sukadana atau gelandang anyar asal Argentina, Marcos Flores, sebagai double pivot di pola 4-2-3-1 atau duo gelandang tengah dalam formasi 4-4-2.
Sementara posisi gelandang sayap kanan dan kiri tampaknya akan diperebutkan oleh I Nyoman Sukarja, Miftahul Hamdi, Samsul Pellu dan Yabes Roni Malaifani. Kemampuan empat sosok energik ini tak perlu diragukan lagi. Terlebih, mereka juga bisa ditempatkan sebagai winger.
Sementara lini depan, nama Irfan Bachdim sudah pasti menjadi pilihan utama coach Peter. Entah sebagai penyerang tunggal ataupun tombak kembar bersama rekrutan anyar asal Belanda, Sylvano Comvanius.
Bila dipasang bersamaan, peran Irfan dan Comvanius nantinya takkan berbeda jauh dengan duo striker Juventus di era 2000-an, Alessandro Del Piero dan David Trezeguet. Bila satu atau keduanya absen, coach Peter juga masih punya sosok penyerang gaek asli Bali, I Made Wirahadi serta dua pemain muda yaitu Martinus Novianto dan eks penyerang Persib, Yandi Sofyan, sebagai pelapis.