Kolom Nasional

Persiraja Banda Aceh: Mengejar Mimpi di Grup ‘Neraka’

Tim ini, walau bukan termasuk kekuatan tradisional sepak bola Indonesia, pernah mengejutkan publik sepak bola nasional kala menjuarai Perserikatan musim 1979/1980 dengan mengalahkan Persipura Jayapura 3-1 di laga puncak di Jakarta.

Lepas dari prestasi tersebut, tim ini nyaris tidak terdengar lagi gaungnya. Di Sumatera, secara umum, tim tradisional seperti PSMS Medan muncul dan menjadi salah satu poros kekuatan klasik di kancah sepak bola nasional. Citra Persiraja semakin tenggelam ketika muncul satu tim lagi di Sumatera Selatan, Sriwijaya FC yang akhirnya pun sukses menapak kesuksesan menuju tangga juara liga Indonesia.

Musim ini, Persiraja mencoba mengejar kembali statusnya sebagai salah satu tim yang pernah jaya di masanya. Terbagi di Grup I, bersama dengan rival dari Aceh, PSBL Langsa dan PSMS serta tim kandidat kuda hitam, PSPS Pekanbaru dan Kepri Jaya, peluang Persiraja untuk naik kasta ke Liga 1 cukup berat walau tidak boleh dibilang mustahil. Salah satu yang patut diperhatikan adalah catatan positif tim dari Tanah Rencong ini kala pindah ke Stadion H.Dimurthala Lampineung. Sejak pindah dari Stadion Harapan Bangsa ke Lampineung, Persiraja mencatat rekor kemenangan 100 persen, tanpa pernah kalah, tanpa pernah imbang.

Profil tim dan skuat

Salah satu alasan kenapa tim ini agak diragukan bisa bersaing karena mereka belum punya kerangka skuat kompetitif yang cukup kompeten untuk mengarungi musim. Sebagai catatan, per tanggal 25 Februari 2017, tim ini baru mengumumkan akan memulai membuka seleksi untuk merekrut pemain. Tanggal 27 Februar, seleksi pemain sudah dimulai dan kabarnya diikuti lebih dari 400 lebih pemain dari seluruh penjuru Aceh.

Per 1 Maret 2017, tim pemantau seleksi sukses menjaring 75 pemain yang akan mengirimkan rekomendasi 30-40 pemain agar dipantau lebih lanjut oleh kuartet pelatih yang diisi oleh Achyar Ilyas, Anwar, Wahyu AW dan Sisgiardi. Walau kini sudah memiliki kerangka skuat yang siap untuk mengarungi musim, persiapan yang serba mepet ini berpotensi membuat tim ini tidak cukup kompeten untuk mengarungi persaingan di Grup I.

Terlepas dari skeptisme yang mengapung dengan skuat dadakan Persiraja hasil seleksi, ada dua sampai lima pemain yang nampaknya berpotensi menjadi salah satu tulang punggung tim Lantak Laju ini sebagai modal mengarungi kompetisi Liga 2. Dari berbagai sumber yang saya dapat, ada dua nama yang diharapkan menjadi pemain utama Persiraja yakni Fadhil Ibrahim dan Vivi Asrizal. Keduanya berpotensi menjadi pemain yang bisa diharapkan untuk bersinar musim ini. Selain itu, ada tiga nama lain yakni Amirullah, Agus Suhendra dan Fani Aulia yang memiliki kapabilitas cukup baik untuk menopang lini depan.

Previous
Page 1 / 2