Tahukah kamu, seorang pemain sepak bola profesional wajib mengonsumsi kurang lebih 3.800 kalori sebelum pertandingan, atau sekitar 1,5 kali lebih banyak dari rata-rata pria dewasa. Seorang gelandang box-to-box seperti N’Golo Kante dapat menghabiskan 3.000 kalori tiap pertandingan, masih tersisa 800 kalori untuk bertahan hidup.
Lalu dari mana mereka mendapatkan kalori sebanyak itu?
Berdasarkan data dari World Sport Food, 3.800 kalori bisa didapat dari tujuh buah burger Big Mac, atau tiga ekor ayam komplit (tanpa ceker dan kepala), atau menenggak 31 gelas minuman berprotein. Makanan seperti Big Mac jelas tidak boleh dikonsumsi oleh atlet olah raga, dan menenggak 31 gelas minuman berprotein dalam sehari sangat tidak mungkin dilakukan manusia normal.
Sebagai gambaran pertama, saya akan memberikan contoh seorang pemain yang kontroversial namun memiliki badan yang sangat atletis, yakni Mario Balotelli.
Balotelli ketika bermain di Liga Primer Inggris menyantap sarapan dengan dua cangkir sereal ditambah susu, segelas jus buah, sebuah pisang, dan dua iris roti dengan selai. Untuk makan siang, Balo menyantap satu roti ukuran besar, sepotong muffin, dan buah-buahan. Bagaimana dengan makan malam? Menu standar skuat Manchester City adalah pasta, salad buah, dua sendok es krim, dan minuman isotonik. Jika masih kurang, klub menyediakan 50 gram cokelat atau sejenisnya untuk makanan ringan. Berminat mencoba?
Contoh lain adalah Cristian Gonzales. Di usianya yang telah menginjak angka 40, penyerang Arema FC ini masih dapat menunjukkan ketajamannya. Apa rahasianya?
Eva Siregar mengungkapkan rahasia dibalik awetnya karier Gonzales di lapangan hijau. Menurut penuturan istri Gonzales tersebut, suaminya tidak memakan daging lokal. Ia hanya mengonsumsi daging tanpa lemak dari sapi vegetarian. Bahkan ketika dulu tinggal di Kediri, Eva selalu membuatkan roti segar setiap pagi, karena sulit menemukannya di Kediri.
Eva menuturkan bahwa ia sudah mengatur pola makan Gonzales sejak lama. Kemampuan Eva yang bisa memasak masakan Eropa dan Amerika Latin sangat membantu Gonzales untuk menjaga kebugaran tubuhnya, apalagi di usianya seperti sekarang ini.
Pemain lain yang sukses menjaga performanya dengan mengonsumsi makanan “rahasia” adalah Yuto Nagatomo. Berposisi sebagai bek kiri, pemain Inter Milan ini sangat rajin naik membantu serangan kemudian kembali ke daerah pertahanannya. Melakukan hal itu berulang-ulang tentu sangat melalahkan, namun Nagatomo memiliki resep rahasia.
Bek kiri timnas Jepang ini mengatakan bahwa ia selalu memakan asinan buah plum sebelum bertanding. Buah plum yang kaya akan asam sitrun sangat membantu Nagatomo untuk menjaga ketahanan tubuh dari kelelahan.
Menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan bernutrisi tinggi memang sangat diperlukan bagi atlet olahraga seperti pesepak bola. Jadwal pertandingan yang padat tentu membutuhkan daya tahan tubuh yang kuat. Meskipun begitu, masih ada saja pemain yang “nakal” dengan jajan sembarangan. Hal ini pernah dikeluhkan eks pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl, saat gelaran Piala AFF 2016 lalu.
Bagaimana denganmu? Dapatkah kamu mengikuti pola hidup sehat ala pesepak bola profesional dengan berbagai makanan “rahasia” nya?
Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.