Marcel Sacramento
Ketajamannya sudah terlihat sejak TSC 2016 lalu. Marcel Sacramento kemudian diincar oleh banyak klub-klub besar di Indonesia. Tapi Semen Padang kemudian mengikatnya dengan kontrak berdurasi dua tahun. Marcel terus mencetak gol di setiap pertandingan Piala Presiden kali ini. Tren positif tersebut terhenti ketika ia gagal mencetak gol di pertandingan perebutan tempat ketiga melawan Persib. Total enam gol ditambah catatan empat asis menjadi catatan apik Marcel sepanjang musim kompetisi kali ini.
Esteban Vizcarra
Awal kariernya memang agak sulit. Bahkan Persib Bandung pernah menolaknya. Perawakannya memang agak kurus untuk ukuran gelandang serang asing. Di Arema kemampuannya bisa semakin dimaksimalkan. Vizcarra ditempatkan di sisi sayap untuk berperan sebagai playmaker yang melebar. Ia bukan saja menjadi kreator permainan dari sisi melebar tetapi juga sewaktu-waktu akan melakukan gerakan memotong untuk menembus pertahanan lawan. Peran ini pula yang ia lakukan sepanjang Piala Presiden kali ini dan membuat Cristian Gonzales lebih mudah menjalankan tugasnya sebagai pencetak gol.
Cristian Gonzales
Makin tua makin menjadi. El Loco menggila di Piala Presiden edisi kali ini. Penyerang naturalisasi berusia 40 tahun ini mengalahkan para penyerang baik asing maupun lokal yang usianya jauh lebih muda ketimbang dirinya. Kematangan dan pengalaman bermain Cristian Gonzales membawanya menjadi pencetak gol terbanyak turnamen. Dari delapan belas gol yang dicetak oleh Arema sepanjang turnamen, sebelas diantaranya dilesakan oleh Gonzales! Lebih gilanya lagi, ia mencetak delapan dari sebelas gol itu hanya dari dua pertandingan saja, yaitu partai semifinal dan partai puncak. Berminat memanggil El Loco untuk timnas senior, senor Luis Milla?
Demikian daftar sebelas pemain pilihan kami untuk Piala Presiden 2017. Kamu punya opsi lain selain sebelas nama di atas?
Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia