#PersebayaJuara
Kira-kira itulah tagar yang lalu lalang di linimasa milik saya selama kurang lebih dua hari terakhir. Usut punya usut, tagar tersebut memang sengaja digemakan oleh pendukung Persebaya Surabaya yang akrab disapa Bonek usai klub kesayangan mereka dipastikan menembus babak final turnamen pramusim bertajuk Piala Dirgantara, yang dihelat di stadion Maguwoharjo, Sleman.
Dan kemarin lusa (8/3) jadi waktu puncak tagar tersebut berseliweran di linimasa saya. Penyebabnya tentu saja keberhasilan Mat Halil dan kawan-kawan menahbiskan diri sebagai kampiun usai menumbangkan sang lawan, Cilegon United, dengan skor 2-0. Gol kemenangan tim Bajul Ijo sendiri dicetak oleh M. Syaifudin dan Oktavianus Fernando.
Walau hanya sebuah turnamen pra-musim, pencapaian ini tentu saja wajib disyukuri oleh semua pihak yang mendukung Persebaya. Pasalnya, klub yang lama vakum dari kancah sepak bola nasional akibat “hukuman” yang diberikan federasi sepak bola Indonesia (PSSI) ini berhasil menunjukkan sebuah comeback yang manis.
Apalagi kesuksesan ini dicapai dalam kurun waktu yang cukup singkat usai Persebaya diakuisisi oleh PT. Jawa Pos Sportainment pada awal Februari kemarin. Banyak pihak pun merasa semakin optimis dengan masa depan tim yang punya tradisi dan sejarah panjang ini.
Menjadi juara sebuah kompetisi atau turnamen, di level apapun itu, pasti akan mengangkat moral dan kepercayaan diri suatu tim. Hal ini juga yang disadari betul oleh coach Iwan Setiawan, pelatih kepala Persebaya. Dirinya tentu senang dengan pencapaian yang diraup anak asuhnya. Namun pelatih kelahiran Medan 49 tahun yang lalu ini tetap mengingatkan skuatnya agar tetap membumi.
“Kami ucapkan terima kasih untuk para pendukung setia tim ini, para Bonek. Gelar ini kami persembahkan untuk mereka. Dukungan Bonek amat luar biasa untuk tim ini. Akan tetapi, kesuksesan ini tak boleh membuat kami merasa puas. Perjalanan sesungguhnya akan terbentang di kompetisi Liga 2 nanti yang pastinya akan lebih berat”, terang Iwan seperti dirilis laman emosijiwaku.net.
Apa yang dituturkan sang pelatih yang dikenal bermulut besar itu memang ada benarnya. Keberhasilan membawa pulang trofi Piala Dirgantara 2017 kali ini jangan sampai membuat semua elemen di dalam tim merasa terlena. Sebab pekerjaan rumah yang mesti dilakukan masih sangat banyak, khususnya untuk menggapai target kembali ke kasta teratas sepak bola nasional Indonesia, Liga 1.
Semua pihak, dari manajemen klub sampai Bonek pun sudah sepatutnya melakukan evaluasi mengenai hal-hal yang dirasa masih kurang agar tim ini bisa semakin matang, siap tempur dan punya bentuknya sendiri. Jangan sampai gelar pra-musim berupa Piala Dirgantara ini justru akan tidak bermakna sama sekali bila penampilan Persebaya buruk di kompetisi resmi.
Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional