Luis Milla bersiap untuk menjalankan tugasnya sebagai pelatih baru timnas Indonesia. Ajang SEA Games 2017 yang akan digelar di Malaysia akan menjadi tugas perdana pelatih asal Spanyol tersebut. Setelahnya, yang terdekat usai SEA Games, ia akan menangani Indonesia di kualifikasi Piala Asia U-23 tahun pada tahun 2018.
Luis Milla memulai masa baktinya untuk Indonesia dengan melakukan perjalanan untuk menyaksikan para pemain yang diproyeksikan akan memperkuat tim asuhannya. Ia juga menginstruksikan kedua asistennya, Bima Sakti Tukiman dan Eduardo Perez untuk ikut melakukan pengamatan. Setelah kurang lebih tiga pekan berkeliling dan melakukan pengamatan, Milla kemudian memanggil beberapa pemain untuk mengikuti seleksi.
Tiga tahap seleksi dicanangkan untuk memilih pemain yang akan dipersiapkan untuk berlaga di SEA Games nanti. Sekitar lebih dari 65 pemain dipanggil, namun hanya 25 saja dalam setiap satu tahapan. Ada yang terus bertahan hingga tahap ketiga, ada yang menghilang, bahkan ada juga pemain yang baru dipanggil di tahap ketiga seleksi.
Sempat dikabarkan akan melakukan pemusatan latihan di Spanyol, kabar terbaru menyebutkan bahwa timnas U-22 akan berlaga di Islamic Solidarity Games (ISG), ajang ragam cabang olahraga antarnegara muslim sedunia yang akan digelar di Azerbaijan pada tanggal 12-22 Mei. Indonesia sendiri meraih medali perak di ajang sepak bola pada edisi sebelumnya pada tahun 2013.
Skuat bayangan untuk SEA Games 2017 sudah ada?
Sejak seleksi tahap pertama akhir Februari lalu, Luis Milla langsung menerapkan latihan dengan menekankan skema operan-operan pendek, khususnya di ruang sempit. Rondo yang dimodifikasi menjadi sesi latihan cukup sering dilakukan oleh para pemain dibawah arahan Milla.
Secara sederhana penerapan skema latihan ini membuat para pemain mesti mengambil keputusan dengan cepat. Pemain pun dituntut harus cepat dan pintar mencari ruang untuk melepaskan ataupun menerima umpan. Karena tempo cepat ini juga para pemain akan dituntut untuk meningkatkan kualitas fisik mereka. Sebuah paket sesi latihan yang tidak hanya melatih teknik tapi juga fisik.
Meskipun tiga tahapan seleksi sudah dilakukan, nyatanya ada beberapa nama yang terus bertahan dipanggil oleh Milla untuk tiga tahapan seleksi timnas. Untuk posisi kiper, Kurniawan Kartika Aji menjadi yang paling banyak dipanggil. Selama tiga tahap, nama kiper Persiba Balikpapan ini selalu masuk ke dalam daftar. Untuk posisi pemain belakang, calon kapten tim, Hansamu Yama Pranata menjadi yang paling sering dipanggil.
Evan Dimas, Gian Zola, Febri Hariyadi, dan Saddil Ramdani menjadi pemain di posisi gelandang yang terus dipanggil hingga seleksi tahap ketiga. Keempat pemain ini tidak pernah absen karena alasan apapun. Sementara itu, di posisi penyerang, Ahmad Nur Hadianto yang melejit bersama Persela Lamongan di Piala Presiden terus mendapatkan panggilan.
Lalu pertanyaanya kemudian, apa sebenarnya yang diinginkan oleh Luis Milla dari tahapan seleksi yang sudah dijalani? Apakah sebenarnya Milla sudah memiliki setidaknya gambaran skuat asuhannya yang akan berlaga di SEA Games nanti?
Melihat dari sesi latihan dan para pemain yang dipanggil oleh Milla dalam tiga tahapan seleksi, yang bisa diasumsikan adalah Milla tentu sangat terpaut romansa ketika ia berhasil membawa Spanyol menjadi juara Eropa usia muda. Kesuksesan terbesar dalam karier kepelatihannya tersebut menjadi inspirasi untuk masa kepelatihannya menangani timnas Indonesia.
Yang paling mencolok adalah soal jumlah penyerang tengah yang dipanggil Milla. Ia hanya memanggil tiga nama saja, Ahmad Nur Hadianto, Dimas Drajad, dan Marianus Manewar. Itu pun saling bergantian dalam tiga tahap seleksi.
Ini mengingatkan ketika Milla hanya membawa sedikit penyerang tengah ketika ia membawa Spanyol muda menjadi juara Piala Eropa U-21 di Swiss pada tahun 2011. Bahkan, kala itu Milla hanya mendaftarkan satu nama penyerang tengah saja, yaitu, Adrian Lopez, yang kemudian keluar sebagai pencetak gol terbanyak turnamen dengan lima gol.
Posisi para pemain yang menyisir lapangan juga hampir serupa. Milla memanggil banyak sekali pemain sayap untuk seleksi sama seperti ketika di Piala Eropa U-21 tahun 2011 kala ia memanggil cukup banyak pemain sayap. Mulai dari Bojan Krkic, Jeffren Suarez, Iker Muniain, Emilio Nsue, dan Juan Mata.
Kasus Kartika Aji pun bisa dibilang serupa dengan yang dialami oleh David de Gea. Keduanya sama-sama baru muncul dan naik ke tim utama klubnya masing-masing, kemudian langsung mendapatkan panggilan timnas.
Yang menarik dinantikan apakah Milla akan mereplikasi trio gelandang Thiago Alcantara-Ander Herrera-Javi Martinez kepada para pemain asuhannya di timnas Indonesia. Karena rasanya akan menarik sekali ketika Hargianto atau Evan Dimas memainkan peran Salida LaVolpiana (ketika gelandang bertahan turun ke zona di antara dua bek tengah) sama seperti yang dilakukan oleh Javi Martinez di tim Spanyol U-21 yang ditangani oleh Milla.
Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia