Di era sepak bola modern macam sekarang, peran seorang penyerang dalam sebuah tim sepak bola acapkali bervariasi. Hal ini mempunyai korelasi dengan taktik yang dimainkan seorang pelatih dalam tim racikannya. Walau begitu, stereotip bahwa tugas penyerang adalah mencetak gol takkan hilang dan akan terus lestari dalam benak khalayak pencinta sepak bola.
Sejak direkrut Internazionale Milano pada musim panas 2013 kemarin, tugas yang diemban oleh Mauro Icardi adalah mengoyak jala lawan yang dihadapi I Nerazzurri. Kebetulan saat itu Diego Milito, penyerang andalan Inter, mulai merosot ketajamannya akibat deraan cedera yang datang silih berganti.
Walau musim debutnya tak berjalan terlalu mulus karena diterpa cedera sehingga harus absen cukup lama dari lapangan, seiring berjalannya waktu, peran Icardi bagi Inter dirasa semakin vital. Kaki dan kepalanya diharapkan mampu menghasilkan gol demi gol yang dibutuhkan Inter.
Di Serie A musim 2016/2017 yang sudah berlangsung selama empat giornata, esensi kehadiran Icardi di lapangan begitu terasa bagi I Nerazzurri. Striker muda kelahiran Rosario tersebut sukses menceploskan empat gol dari empat kali turun beraksi. Gol-golnya bahkan berperan penting terhadap poin yang dipetik Inter sejauh ini.
Gol perdana Icardi musim ini dicetak saat I Nerazzurri menjamu Palermo di pekan kedua. Hanya satu gol memang namun itu jadi amat sangat berharga karena Palermo telah lebih dulu mencetak angka sehingga gol Icardi membuat laga berakhir imbang 1-1.
Kala bertandang ke markas tim promosi Pescara, Icardi bahkan membuat doppietta (dua gol). Sepasang golnya tersebut membuat Inter berhasil membalikkan ketertinggalan sekaligus mencuri angka sempurna dari stadion Adriatico.
Dan yang teraktual tentu saja penampilan memukau Il Capitano muda ini di laga Derby D’Italia menghadapi Juventus akhir pekan kemarin. Gol tandukannya di menit ke-68 sukses menyamakan kedudukan menjadi 1-1 setelah dua menit sebelumnya La Vecchia Signora mencuri gol lebih dulu melalui aksi Stephan Lichtsteiner.
Pada menit ke-78, Icardi kembali beraksi. Bedanya pemain berusia 23 tahun ini tak membuat gol namun melepaskan sebuah assist yang sanggup dimaksimalkan oleh Ivan Perisic untuk membobol gawang Gianluigi Buffon. Suasana stadion Giuseppe Meazza pun riuh berkat lahirnya gol tersebut.
Skor 2-1 akhirnya bertahan sampai pertandingan usai, sehingga Inter berhak mendulang tiga poin untuk merangsek ke papan atas klasemen sementara Liga Italia Serie A. Kini, Inter bercokol di posisi enam dengan koleksi tujuh angka, berselisih tiga poin dari pemuncak klasemen sementara, Napoli.
Apa yang ditunjukkan Icardi sejauh ini tentu sebuah pertanda positif mengingat jelang musim 2016/2017 bergulir, dirinya dicibir habis-habisan oleh tifosi Inter akibat kelakuan agen sekaligus istrinya, Wanda Nara. Ketika itu Wanda secara terang-terangan meminta Icardi dimasukkan ke dalam daftar jual apabila kliennya tidak mendapatkan kontrak anyar dan kenaikan gaji.
Berdasarkan situs transfermarkt.co.uk, selama empat musim membela panji hitam-biru (termasuk musim ini), Icardi telah menyumbang 51 gol dari 95 penampilan di Serie A. Bila cakupannya diperluas ke semua ajang yang diikutinya bersama I Nerazzurri, donasi gol Icardi bertambah jadi 56 biji dari 110 kali kesempatan merumput. Suka tidak suka, catatan ini terbilang eksepsional mengingat usia Icardi yang masih muda dan berlaga di salah satu kompetisi paling taktikal sedunia.
Apalagi mayoritas gol-gol tersebut dilesakkan Icardi tanpa mendapatkan servis memuaskan dari barisan gelandang-gelandang Inter beberapa musim terakhir. Maka nilai tawar Icardi di hadapan manajemen Inter pun cukup tinggi, sesuatu yang secara cermat dimanfaatkan oleh Wanda.
Dengan kabar bahwa Icardi bakal segera menandatangani kontrak baru dengan gaji sebesar 5 juta euro per musim hingga tahun 2021 mendatang. Maka sudah jadi kewajiban pemain berpostur 181 centimeter ini untuk terus menambah pundi-pundi golnya musim ini, baik di Serie A, Piala Italia maupun Liga Europa.
Apalagi Inter sendiri cukup jor-joran di bursa transfer edisi kemarin guna membenahi lini tengah mereka yang miskin kreativitas dengan mencomot Ever Banega dan Joao Mario. Kedatangan duo ini bermakna jelas, agar lini tengah I Nerazzurri semakin kreatif dan Icardi mendapat pelayanan terbaik sehingga gol-gol akan terus hadir darinya.
Jadi, tunjukkan tajimu itu Kapten!