Setelah resmi bergabung dengan Paris Saint-Germain (PSG) dengan harga super mewah, Neymar menjadi pemain yang aksinya sangat dinanti. Tentunya pencinta sepak bola penasaran apakah memang bintang timnas Brasil ini bisa menunjukkan dirinya layak dibayar super mahal.
Sejauh ini, Neymar mengawali debutnya bersama klub kaya ibu kota Prancis ini dengan cukup baik. Di laga awal melawan Guingamp, pemain dengan gocekan lincahnya ini sudah mencetak gol. Dan Neymar mencetak dua gol saat PSG menang besar 6-2 atas Toulouse.
Namun, yang jadi perhatian justru bukan torehan golnya. Tetapi, pernyataan Neymar yang menyiratkan sikap antipasti terhadap manajemen Barcelona. Pemain yang direkrut Barcelona dari Santos ini terang-terangan mengkritik jajaran direktur Barcelona.
Menurut kutipan pernyataan yang dikutip FootballEspana, Neymar menyoroti betapa harusnya direktur dan jajaran manajemen tidak ikut-ikutan tentang segala hal yang ada di lapangan hijau. Dan Barcelona berhak mendapat pimpinan yang lebih baik.
Namun, pemain berusia 25 tahun ini mengatakan bahwa dirinya bahagia bersama Blaugrana dan berpisah dengan cara yang baik-baik dan bahagia pula. Namun, tidak dengan jajaran direksi.
Kalau dilihat sekilas, orang akan memberi label kepada Neymar sebagai pemain yang tak tidak tahu diri dan kacang lupa kulit. Lepas dari apapun, pemain yang dikenal juga dengan potongan rambut unik ini mulai menancapkan statusnya sebagai megabintang sepak bola dunia saat berseragam Barcelona.
Tetapi, kritik Neymar juga membuat orang bertanya-tanya. Memang ada apa dengan para direktur klub raksasa Catalan tersebut?
Merasa tidak dihargai
Kita melihat klub-klub dengan level seperti Barcelona adalah gambaran yang serba sempurna. Stadion Camp Nou adalah salah satu stadion berkapasitas terbesar dan megah di Eropa bahkan dunia, lalu prestasi mengilap dan dijejali para pemain hebat. Namun, tak ada gading yang tak retak. Semua pasti punya kekurangan.
Beberapa pemain top yang meninggalkan Camp Nou sempat buka suara mengenai alasan mereka pergi dari Barcelona. Mantan legenda Barcelona dan Real Madrid, Luis Figo, misalnya. Pria Portugal ini mengungkapkan mengapa dia pindah ke Real Madrid karena di Camp Nou dia merasa kurang dihargai.
Kepindahan Figo ke rival utama El Barca memang memicu kemarahan hebat dari para suporter El Barca. Pria 45 tahun yang sempat merumput di Serie A selepas karier di Spanyol ini dicap sebagai pengkhianat dan menjadi sasaran kebencian suporter Barcelona.
Mantan bek Barcelona dan Juventus, Dani Alves, bercerita lebih detail lagi. Pemain Brasil yang saat ini bereuni kembali dengan Neymar di PSG menceritakan bahwa jajaran direktur Barcelona itu penuh kepalsuan dan kepura-puraan.
Alves sendiri sudah menghabiskan delapan musim di Camp Nou dan sudah meraih 23 trofi. Tetapi, pria berusia 33 tahun ini merasa bahwa Barcelona terpaksa meminta dirinya bertahan saat pihak klub terkena larangan transfer FIFA. Tiga musim terakhir di Barcelona memang Alves dikabarkan akan hengkang.
Sayangnya, para direktur tidak bisa berbuat apa-apa untuk mempertahankannya dan akhirnya Alves benar-benar dilepas secara gratis ke Turin musim lalu, sebelum per musim ini, dia berlabuh ke Paris.
Sementara itu, sang Presiden klub, Josep Maria Bartomeu, mencoba meredam berbagai isu yang beredar seputar kepergian Alves. Bartomeu menegaskan tidak ada masalah apa-apa antara manajemen dengan sang bintang.
Baca juga: Virus di Tubuh Barcelona yang Bernama Josep Bartomeu
Bagaimana soal Neymar? Banyak pendapat yang berujar bahwa wajar saja Neymar meninggalkan El Barca. Karena dia bisa benar-benar bisa bersinar untuk dirinya sendiri (tidak di bawah bayang-bayang Lionel Messi), kesempatan berkembang yang lebih lagi dengan statusnya sebagai megabintang utama di Paris, dan tentu saja … gaji yang lebih fantastis!
Neymar juga mengungkapkan bahwa setahun terakhir, manajemen Barcelona sudah menyimpang dari jalur prestasi, karena hanya berorientasi pada uang.
Kritik dari dalam
Kritikan terhadap manajemen El Barca juga diutarakan oleh mantan presidennya sendiri, Joan Laporta. Saat Neymar santer dikabarkan hengkang, Laporta secara keras mengkritik manajemen klub yang tidak bisa mempertahankan pemain bintangnya.
Di akun Twitter resminya, Laporta mengungkapkan bahwa Barcelona tengah dalam masalah keuangan sehingga mereka terpaksa melepas Neymar tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Dan hal ini menunjukkan ketidakbecusan jajaran direksi klub.
Author: Yasmeen Rasidi (@melatee2511)