Liga Cina dalam beberapa tahun terakhir menarik minat banyak pemain kelas dunia. Baru-baru ini, eks penyerang Persib Bandung asal Kamerun, Christian Bekamenga, ternyata ikut bergabung dengan kemeriahan sepak bola Negeri Tirai Bambu.
Bekamenga, pemain kelahiran 9 Mei 1986, dikontrak oleh salah satu peserta Liga Super Cina, Liaoning Whowin FC. Klub ini pada musim 2016 lalu finis di papan tengah, yaitu posisi 11 klasemen akhir.
Bekamenga akan beradu fisik di lapangan hijau melawan pemain-pemain kelas dunia seperti Oscar dan Hulk (Shanghai SIPG) serta Carlos Tevez (Shanghai Shenhua). Liaoning Whowin FC mendatangkan penyerang Kamerun di Olimpiade 2008 ini dari klub kasta kedua Turki, Balikesirspor, dengan status bebas transfer.
Perjalanan karier sang idola publik Bandung
Kebersamaan Persib dan Bekamenga pada Liga Indonesia 2007 memang hanya sebentar. Pria Kamerun ini hanya memperkuat Maung Bandung selama setengah musim, tapi, layaknya insan yang gagal move on dari lawan jenis, kesan Bekamenga juga masih membekas di hati para Bobotoh meski satu dekade telah berlalu.
Sang penyerang saat itu aktif memperkuat Kamerun U-23 dan sedang meniti karier di usianya yang masih sangat muda di Liga Super Malaysia. Ia datang ke Bandung dengan reputasi sangat mentereng, mencetak 46 gol selama dua musim memperkuat Negeri Sembilan FA di Liga Malaysia 2004/2005.
Ketika berseragam Persib, Bekamenga mencetak 17 gol dari 19 laga di Liga Indonesia 2007/2008. Salah satu aksinya yang paling berkesan adalah mencetak dua gol ketika Persib menundukkan rivalnya, Persija, dengan skor 3-0 di Stadion Siliwangi. Kemenangan manis itu memastikan Persib keluar sebagai juara paruh musim Wilayah Barat.
Sayang, Bekamenga harus meninggalkan Maung Bandung demi melanjutkan kariernya di Ligue 1, kompetisi kasta utama Prancis. Ada juga yang beranggapan bahwa ia tak lagi kerasan karena teman karibnya, Nyeck Nyobe, dicoret oleh Persib. Kepergian sang pemain ternyata berbuah bencana. Posisi Persib perlahan-lahan melorot dan finis di posisi lima, sehingga membuat mereka gagal ke babak delapan besar.
Bekamenga sendiri lalu memperkuat beberapa klub Prancis, di antaranya Nantes, FC Metz, Lens dan Troyes. Ia juga pernah memperkuat klub Yunani, Skoda Xanthi. Beberapa masalah kesehatan mengganggu perkembangan karier pemain bertinggi badan 188 sentimeter ini. Cedera sering menderanya, selain sedikit masalah pada jantung yang untungnya tidak sampai membahayakan jiwanya.
Pada awal dekade 2010-an, Bekamenga kembali menemukan ketajamannya ketika membela kesebelasan divisi dua Prancis, Laval. Setelah sempat berlabuh di RC Lens, ia kembali menggila bersama klub Ligue 2 lainnya, Metz. Di kesebelasan ini, Bekamenga mencetak 17 gol.
Klub kasta kedua Liga Turki, Balikesirspor, memboyongnya pada awal musim 2016/2017. Di negeri yang dipimpin Tayyip Erdogan, penampilan Bekamenga kembali tajam, seperti ketika ia masih berusia kepala dua. Namanya sempat tercatat di daftar pemimpin pencetak gol terbanyak TFF First League dengan 14 gol. Kontribusinya juga nyaris membawa Balikesirspor promosi ke kasta teratas, meski pada akhirnya finis di posisi sembilan klasemen akhir.
Bekamenga tentu saja berharap kontrak barunya di Liga Cina akan bisa menjadi lanjutan episode manis dalam hidupnya. Meningkatnya kualitas liga tersebut secara komersial maupun kompetisi, dapat pula meningkatkan kualitas hidup pria Kamerun ini. Selain kesejahteraan finansial, Cina menjadi perhentian yang secara geografis semakin dekat dengan Persib, klub yang sampai sekarang masih mencintainya.
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.