Turun Minum Serba-Serbi

10 Cerita Sengketa Nomor Punggung di Dunia Sepak Bola

Di dunia olahraga, dalam hal ini sepak bola, nomor punggung bukan semata-mata angka yang tertera di bagian belakang kostum tim. Lebih dari itu, nomor punggung bisa mencerminkan status dalam tim, hingga pada identitas diri. Fakta tersebut membuat nomor punggung kerap jadi rebutan sesama penggawa tim. Sebagian besar berakhir dengan baik, tapi ada juga yang sampai melibatkan pihak klub.

Biasanya sengketa atau rebutan nomor punggung terjadi saat atau usai berlangsungnya bursa transfer. Pemain anyar yang kadung identik dengan angka tertentu, terkadang punya permintaan khusus. Alhasil, tak sedikit pemain lama yang akhirnya mengalah demi mengakomodir hal tersebut. Teranyar, Roberto Firmino mesti merelakan nomor 11 yang dikenakannya sejak tiba di Liverpool, seiring kedatangan Mohamed Salah.

Sementara di Genoa, perebutan nomor punggung sampai harus diselesaikan dengan lelang. Tak hanya di Eropa, fenomena ini juga terjadi di sepak bola Indonesia. Dua pemain Persepam Madura Utama sempat melakukan suten atau suitan jari agar bisa mendapat nomor punggung yang diinginkan.

Simak daftar cerita selengkapnya di sini:

Roberto Baggio, Nazario Ronaldo dan Ivan Zamorano (Internazionale Milano)

Sengketa bermula setelah nomor punggung 10 yang digunakan Ronaldo sejak awal kedatangannya di Internazionale Milano, hendak dipakai rekrutan anyar, Roberto Baggio dari Bologna. Pemain bernama lengkap Ronaldo Luiz Nazario de Lima itu kemudian pindah ke nomor 9 dan meminta izin pemilik sebelumnya, Ivan Zamorano.

Ronaldo kala itu kabarnya beralasan memilih nomor 9 sesuai dengan yang dikenakannya di timnas Brasil. Zamorano akhirnya melepas nomor tersebut ke Ronaldo dan memakai nomor punggung baru, 18. Sekilas tak ada yang aneh dari nomor tersebut, tapi saat kostum bagian belakang Zamorano diamati lebih dekat, ada tanda plus atau 1+8 yang seakan membuatnya tetap mengenakan nomor 9.

Raphael Maitimo dan Zulkifli Syukur (PSM Makassar)

Jelang gelaran Piala Presiden 2017, PSM Makassar mendatangkan banyak pemain anyar yang dua di antaranya adalah Raphael Maitimo dan Zulkifli Syukur. Baik Maitimo dan Zulkifli, belakangan identik dengan nomor punggung 8 dan 3. Namun sayangnya, nomor tersebut sudah terisi di skuat Juku Eja. Tak main-main, nomor 8 dipakai kapten tim Syamsul Bachri Haeruddin, sementara 3 dimiliki Ferdinand Alfred Sinaga.

Pada kasus Maitimo, selain 8 ada dua opsi yang sejak awal dikabarkan terpikirkan olehnya, yakni nomor 17 dan 23. Lagi-lagi, nomor punggung tersebut sudah dipakai Rasyid Bakri dan Hamka Hamzah. Pemain yang kini bermain untuk Persib Bandung itu akhirnya memilih nomor 10 seperti yang dikenakannya bersama Bali Devata. Sementara Zulkifli, mengakalinya dengan nomor punggung 33.

Previous
Page 1 / 5