Bursa transfer musim dingin sebentar lagi dibuka, dan tiba saatnya untuk para tim menambah amunisi baru di awal tahun. Liga Primer Inggris kerap jadi tujuan berbagai bintang dari belahan dunia yang ingin bermain di sana. Namun seperti yang lumrah terjadi di sepak bola, ada beberapa transfer yang berujung mengecewakan bagi para klub di Negeri Ratu Elizabeth.
Siapa saja pemain yang menyandang status tersebut?
Georgios Samaras (Manchester City)
Pada akhir Januari 2006 striker bertubuh jangkung ini didatangkan The Citizens dari klub Belanda, SC Heereveen, untuk menambah daya gedor lini depan tim yang kala itu diasuh Stuart Pearce. Samaras didatangkan dengan banderol yang cukup tinggi, 6 juta paun.
Di musim perdananya ia hanya bermain 14 kali dan melesakkan 4 gol di seluruh ajang. Nahas statistiknya tak berubah saat memasuki musim kedua, meski City di bawah kendali pelatih berbeda, Sven-Goran Eriksson. Ia kembali hanya bisa mencetak empat gol meski diberi kesempatan bermain dua kali lipat, yakni 35 kali.
Manucho (Manchester United)
21 Desember 2007 akan jadi tanggal bersejarah bagi pemain bernama lengkap Mateus Alberto Contreiras Gonçalves ini. Setan Merah mengumumkan kedatangan striker asal Angola ini dengan kontrak tiga tahun, di mana sebelumnya Manucho telah mengesankan Sir Alex Ferguson dengan penampilannya selama trial tiga pekan di Manchester.
Namun sayang izin kerja Manucho di Inggris tak keluar, sehingga ia menghabiskan sisa musim di 2008 dengan masa peminjaman ke klub Yunani, Panathinaikos. Ia kembali di awal musim 2008/2009 dan mendapatkan debut di Liga Primer Inggris pada November 2008 menggantikan Carlos Tevez pada pertandingan kontra Stoke City. Sayang kesulitan bagi pemain berkaki kidal ini mengamankan tempat di tim utama membuatnya kembali dipinjamkan ke Hull City di musim dingin 2008.
Andy Carroll (Liverpool)
Carroll tampil mengesankan bersama Newcastle United sejak musim 2009/2010, menggantikan sosok penyerang sekelas Obafemi Martins dan Michael Owen. Kemampuannya menanjak semusim kemudian. Tercatat hingga akhir tahun 2010 ia mencetak 31 gol saat berseragam The Magpies, termasuk satu gol dalam kemenangan fantastis 3-1 kontra Liverpool, 11 Desember 2010.
Gol tersebut mengubah nasib Carroll yang melanjutkan sisa musim 2010/2011 bersama The Reds, bahkan ia dibanderol dengan harga mahal yakni 35 juta paun dan mendapatkan nomor punggung keramat bekas peninggalan Fernando Torres. Sayang cedera parah menghantamnya dan bangku cadangan lebih akrab jadi temannya. Selama 1,5 musim ia hanya mampu mencetak 6 gol dari 44 penampilan sebelum dipinjam (dan kemudian dijual) ke West Ham United.
Wilfried Bony (Manchester City)
Penampilan mengesankan Bony bersama Swansea City di musim 2014/2015 membuat The Citizens kepincut mendatangkannya. Awal tahun 2015 akhirnya pemain kelahiran Bingerville, Pantai Gading, ini menjadi pemain termahal Afrika dengan banderol 28 juta paun saat berlabuh di Etihad Stadium.
Bony bahkan mampu menggusur Stevan Jovetic dan disertakan dalam skuat City di Liga Champions musim itu. Apalagi ekspektasi fans terhadap Bony kembali memuncak usai dirinya berhasil mengantarkan Pantai Gading juara Piala Afrika 2015 bersama jenderal lapangan Manchester City, Yaya Toure. Namun sayang pemain yang sempat terkena malaria di pertengahan 2015 ini justru tak bagus-bagus amat saat berseragam City. Hanya mampu mencetak 6 gol dari 35 penampilan, ia kemudian dipinjamkan ke Stoke City di awal musim 2016/2017 sebelum kembali ke Swansea semusim berikutnya.
Victor Valdes (Manchester United)
Masih di musim yang sama, cerita unik juga terjadi di sisi lain kota Manchester, kali ini United di bawah komando Louis van Gaal resmi mengontrak eks kiper Barcelona, Victor Valdes, di awal tahun 2015. Namun cedera lutut yang dibawanya sejak berstatus tanpa klub di musim 2014/2015 membuatnya baru memainkan debut di bulan Mei 2015 saat menggantikan David de Gea dalam laga kontra Arsenal di Old Trafford. Sayang debutnya ditandai dengan gol bunuh diri pemain muda Tyler Blackett yang menjadikan laga berakhir imbang.
Alih-alih bertahan di Old Trafford, dirinya dipaksa keluar oleh Louis van Gaal di awal musim 2015/2016 karena tak mau bermain untuk tim cadangan Manchester United. Akhirnya Valdes dipinjamkan ke klub Belgia, Standard Liege, di awal 2016 setelah 6 bulan sebelumnya ‘makan gaji buta’ di kota Manchester.