Proses renovasi lanjutan Stadion Jatidiri di Semarang yang telah berlangsung sejak tahun 2017 kemarin memaksa tim sepak bola kebanggaan warga kota lumpia itu, PSIS, menjadi musafir kala mengarungi kompetisi Liga 1 musim 2018.
Untuk sementara, tim asuhan Vincenzo Annese menggunakan Stadion Moch. Soebroto di Magelang yang lolos verifikasi dari PT. Liga Indonesia Baru (LIB) buat menggelar partai-partai kandangnya.
Laga kontra Bali United yang berkesudahan imbang tanpa gol pada 1 April lalu menjadi ‘debut’ PSIS menggunakan Stadion Moch. Soebroto. Partai kandang Laskar Mahesa Jenar berikutnya di Magelang adalah kontra sesama tim promosi dari Liga 2, PSMS Medan (15/14).
Namun dilansir oleh situs resmi Liga 1, manajemen PSIS juga telah mengajukan diri untuk menggelar pertandingan kandangnya pada musim ini di Stadion Sultan Agung yang berlokasi di kota Bantul.
Pengajuan ini sendiri dibuat oleh manajemen PSIS tidak untuk menyelenggarakan sisa laga kandang mereka di musim 2018 melainkan hanya untuk empat pertandingan besar saja yakni kontra Arema FC, Persebaya Surabaya, Persib Bandung, dan Persija Jakarta.
“Kami memutuskan untuk membuat pengajuan ini sebagai langkah antisipasi. Pasalnya, empat klub tersebut memiliki basis suporter yang sangat masif sedangkan kapasitas dari Stadion Moch. Soebroto amat terbatas. Kami ingin mengakomodasi suporter tim lawan dengan lebih baik”, papar Chief Executive Officer (CEO) PSIS, Yoyok Sukawi.
Kabarnya, Pemerintah Kabupaten Bantul yang diwakili oleh Kasi Sarana dan Prasana Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), Bagus Nur Edy Wijaya, sudah memberi izin kepada PSIS untuk menggunakan stadion yang juga markas PS TIRA dan PSIM Yogyakarta (karena Stadion Mandala Krida masih dalam perbaikan) tersebut.
“Bupati Bantul telah memberikan izin kepada PSIS, tapi syaratnya jangan sampai ada bentrok dengan jadwal yang dimiliki PS TIRA dan PSIM”, pungkas Bagus.
Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional