“Here I am, rock you like a hurricane. The wolf is hungry. He runs the show. He’s licking his lips. He’s ready to win. On the hunt tonight.” Scorpion – Rock You Like a Hurricane
Harry Edward Kane, atau yang lebih dikenal dengan Harry Kane, ternyata memiliki statistik yang tidak banyak kita ketahui. Sejak 2014, penyerang Tottenham Hotspurs ini memiliki torehan gol yang lebih banyak dari lima penyerang kelas dunia. Mereka adalah Pierre-Emerick Aubameyang, Sergio Aguero, Antoine Griezmann, Neymar, Diego Costa, dan Karim Benzema.
Jumlah gol yang dilihat adalah gol di liga domestik. Berikut adalah data jumlah gol yang dicetak ketujuh penyerang tersebut sejak musim 2014/2015 hingga musim 2016/2017 sejauh ini, seperti dilansir dari laman Squawka.
2014/2015 | 2015/2016 | 2016/2017* | Total | |
Harry Kane | 21 | 25 | 19 | 65 |
Pierre-Emerick Aubameyang | 16 | 25 | 21 | 62 |
Sergio Aguero | 26 | 24 | 12 | 62 |
Antoine Griezmann | 22 | 22 | 12 | 56 |
Neymar | 22 | 24 | 8 | 54 |
Diego Costa | 20 | 12 | 17 | 49 |
Karim Benzema | 15 | 24 | 7 | 46 |
*sampai 11 Maret 2017
Angka yang dicetak tebal di tabel menunjukkan bahwa sang penyerang adalah pencetak gol terbanyak, jika dibandingkan dengan keenam penyerang lainnya dalam satu musim. Aubameyang memang unggul sementara dari Harry Kane musim ini, namun produktivitasnya kalah di musim 2014/2015 karena sempat mengalami masa paceklik gol di pekan ke-9 hingga pekan ke-15 Bundesliga. Begitu pula dengan Sergio Aguero yang musim ini tengah beradaptasi dengan pelatih baru, Pep Guardiola.
Sebagai ujung tombak yang bermain di Liga Primer Inggris, Harry Kane dibekali fisik yang sangat ideal. Bertinggi 188 sentimeter dengan tubuh yang kokoh, Kane merupakan opsi yang tepat untuk disuplai umpan lambung oleh rekan-rekannya. Selama tiga musim terakhir, rata-rata Kane memenangkan 1,6 duel udara per pertandingan. Bahkan pada musim 2014/2015, jumlah golnya yang berasal dari sundulan mencapai 5 gol, atau 23% dari golnya secara keseluruhan di Liga Primer Inggris.
Selain ganas di udara, senjata lain Kane untuk mencetak gol adalah tendangan jarak jauh. Dari 19 golnya musim ini, 3 gol berasal dari luar kotak penalti. Publik Emirates Stadium tentu tak bisa melupakan gol kedua Tottenham yang dicetak Harry Kane ke gawang Petr Cech, 5 Maret 2016 lalu.
Dalam derbi London Utara yang berakhir imbang 2-2 tersebut, Kane berhasil lepas dari penjagaan pemain Arsenal di sisi kanan pertahanan The Gunners, julukan Arsenal. Dengan sedikit menggiring bola mendekati area kotak penalti Arsenal, Kane kemudian melepaskan tendangan melengkung yang tidak mampu dihalau Petr Cech. Gol Kane pada menit ke-62 tersebut adalah bukti sahih bahwa tendangan jarak jauhnya adalah ancaman mutlak bagi penjaga gawang manapun.
Harry Kane telah berhasil membuktikan bahwa dirinya adalah pemain kunci di Tottenham. Ketika ia absen pada lima laga di awal musim ini, Spurs langsung kesulitan untuk meraih kemenangan. Beruntung bagi Spurs, Kane tidak butuh waktu lama untuk kembali ke performa terbaiknya. Bahkan pemain yang pernah menimba ilmu di tim junior Arsenal ini telah mencetak tiga hattrick di segala ajang sejak pergantian tahun.
West Bromwich Albion menjadi klub pertama yang menjadi korban trigol Kane di tahun 2017, kemudian disusul oleh Fulham pada ajang Piala FA, dan Stoke City dalam lanjutan Liga Primer Inggris akhir Februari lalu.
Dengan segala kehebatannya, sudah selayaknya Inggris berharap tuah Harry Kane dapat membawa prestasi bagi The Three Lions, julukan timnas Inggris. Mengingat kapten sekaligus top skor sepanjang masa mereka, Wayne Rooney, lebih sibuk mengamati pertandingan dari sisi lapangan ketimbang ikut berkontribusi di dalamnya.
Rock You Like a Harry Kane!
Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.