Sekitar 123 hari Michael Carrick absen membela Manchester United karena masalah pada jantungnya. Gelandang berusia 36 tahun ini baru bermain lagi ketika United melawan Yeovil Town dalam ajang Piala FA pada tanggal 27 Januari 2018. Kini, United tengah menyiapkan kehidupan tanpa sosok Carrick musim depan.
Sekitar pertengahan Januari 2018, sebuah kabar yang membawa dua rasa, manis dan pahit, menghampiri penggemar Manchester United. Kabar pahit yang mereka terima adalah musim depan, Carrick tak akan lagi bermain untuk United. Gelandang asal Inggris tersebut memutuskan untuk pensiun di akhir musim. Kabar manisnya? Carrick akan bergabung dengan staf kepelatihan Jose Mourinho.
Semenjak jantungnya bermasalah di bulan September 2017 yang lalu, masa depan Carrick bersama United langsung dipertanyakan. Usia yang sudah begitu senja untuk seorang pesepak bola, mencuatkan berbagai rupa keraguan. Salah satu yang dikhawatirkan, dan memang terjadi pada akhirnya, Carrick tak lagi “kompetitif” untuk memperkuat Setan Merah.
Keputusan untuk pensiun memang tak bisa dihalangi oleh United. Oleh sebab itu, yang bisa dilakukan oleh manajemen dan Mourinho sendiri adalah menyiapkan masa depan sedini mungkin. Lantaran jendela transfer bulan Januari sudah akan ditutup, United hanya bisa melakukannya di musim panas nanti, berhadapan dengan banyak klub besar yang pastinya akan mengincar calon pengganti Carrick.
Tentu, mencari pengganti Carrick akan cukup sulit. Bukan masalah mengidentifikasi pemain yang tepat. Masalah berada pada usaha memboyong pemain tersebut. Mulai dari proses negosiasi yang akan panjang, risiko kenaikan harga pemain ketika tahu bahwa United meminatinya, hingga banyaknya peminat.
Selain di atas meja negosiasi, masalah United juga berada pada kualitas Carrick yang akan dirindukan sampai akhir musim 2017/2018. Maklum, boleh dikata, Carrick adalah gelandang terbaik di Inggris, setelah Paul Scholes tentu saja.
Baca juga: Paul Scholes, Jalan Sederhana Menuju Kejayaan
Mewarisi nomor punggung 16 dari Roy Keane, keberadaan Carrick sangat krusial. Sejak bergabung dari Tottenham Hotspur pada musim 2006/2007, Sir Alex Ferguson hampir selalu memainkan Carrick. Konsisten, adalah kekuatan utama Carrick, di samping kecerdasannya melindungi barisan bek sekaligus mengontrol tempo United.
“Menurut saya, Michael Carrick adalah gelandang terbaik di Inggris,” ungkap Sir Alex kepada BT Sport pada medio 2014. Ketika dipuji seorang Sir Alex sedemikian terang, tentu kualitas Carrick memang tak main-main.
Ketika bugar, Carrick hampir selalu bermain di setiap pertandingan. Di musim perdananya, 2006/2007, Carrick bermain di 60 pertandingan. Selanjutnya, dari musim 2007/2008 hingga hingga 2013/2014, jumlah catatan pertandingan Carrick tak pernah kurang dari 40 pertandingan. Di usia 35 tahun, pada musim 2016/2017, Carrick melahap 38 pertandingan.
2016/2017 adalah musim depan Jose Mourinho dan keberadaan Carrick tak bisa diganggu gugat. Baik ketika bermain dengan dua atau tiga gelandang, nama Carrick selalu ada di dalam daftar pemain utama. Kedatangan Paul Pogba pun tak lantas membuat Carrick kehilangan posisinya. Justru dengan Carrick, lini tengah United menjadi lebih seimbang.
Keseimbangan tim adalah aspek krusial bagi semua tim besar. Fakta untuk pernyataan ini bisa pembaca tengok dari performa Barcelona saat ini. Lionel Messi sendiri bahkan menegaskan keseimbangan hal yang penting. Kepergian Neymar justru membuat El Barca makin seimbang. Dan terbukti, ada di mana posisi Barcelona saat ini? Puncak klasemen.
Aspek inilah yang akan menjadi pertimbangan utama bagi manajemen United ketika nanti berpisah dengan Carrick. Pemain yang didatangkan harus bisa menghadirkan stabilitas yang sama.
Beberapa sudah masuk ke dalam rencana dengan Julian Weigl menjadi gelandang yang paling popular dan diinginkan oleh suporter United. Deep playmaker Borussia Dortmund tersebut masih beruia 22 tahun. Nilai pasar Weigl sendiri ada di nilai 27 juta paun sesuai lansiran dari laman Transfermarkt.
Nama kedua yang dianggap cocok untuk menggantikan Carrick adalah Jorginho. Gelandang Napoli ini berpeluang dilepas apabila Lucas Torreira pada akhirnya jadi didatangkan. Nilai pasar Jorginho sendiri ada di 25 juta paun.
Untuk mendapatkan Weigl, United harus bersaing dengan Arsenal. Head of Recruitment Arsenal, Sven Mislintat sudah menegaskan bahwa Arsenal punya peluang untuk mendapatkan Weigl asalkan siap memenuhi banderol Dortmund dan menunjukkan ambisi untuk berkembang. Mislitat sendiri adalah mantan Head of Recruitment Dortmund. Oleh sebab itu, keberadaannya membuat Arsenal lebih punya akses untuk mendekati Weigl.
Jika United memang menunjukkan ambisi besar untuk berkembang, maka peluang akan selalu ada. Mengapa? Karena untuk urusan ekonomi, United masih unggul ketimbang Arsenal.
Hal ini semakin menegaskan bahwa mencari pengganti Carrick bukan urusan yang mudah. Pun bakal “memaksa” United mengeluarkan dana yang cukup besar.
Author: Yamadipati Seno (@arsenalskitchen)
Koki Arsenal’s Kitchen