Nasional Bola

PSPS Riau Berkongsi dengan Kelme

Di musim kompetisi Liga 2 2017 yang lalu, kesebelasan yang jadi kebanggaan masyarakat Pekanbaru, PSPS Riau, gagal menuntaskan ambisinya untuk naik kasta ke Go-Jek Traveloka Liga 1. Secara tragis, Herman Dzumafo dan kawan-kawan rontok pada fase 8 besar akibat kalah bersaing dengan Persebaya Surabaya dan PSIS Semarang di Grup Y.

Walau cita-cita bermain di kasta teratas belum mampu diwujudkan, namun PSPS tetap menunjukkan pesonanya di mata sponsor. Diumumkan lewat akun media sosial resminya, kubu Asykar Bertuah baru saja menandatangani kontrak dengan salah satu apparel ternama dari Spanyol, Kelme.

Kongsi yang terjadi di antara PSPS dan Kelme ini sendiri akan berlangsung selama satu musim penuh di tahun 2018 mendatang. Klub yang bermarkas di Stadion Utama Riau ini pun resmi jadi klien pertama Kelme di tanah air untuk kompetisi musim depan.

Selain menyuplai jersey tempur, apparel dengan logo yang mirip telapak kaki kucing itu juga akan memasok seragam latihan, rompi, dan sejumlah perlengkapan lainnya. Menariknya lagi, kubu PSPS menyebut jika kerja sama yang mereka lakukan dengan Kelme ini punya nilai setara 250 juta rupiah di mana Kelme telah menyiapkan lebih dari 750 item bagi tim Asykar Bertuah.

“Sejatinya kami sudah ingin bekerja sama dengan PSPS sejak tahun 2015 yang lalu karena pihak kami menganggap PSPS memiliki prestasi yang cukup konsisten meski tampil di Liga 2”, tutur Sonny Agus Santoso, Direktur Bisnis Pemasaran Kelme Indonesia seperti dikutip via RiauOnline.

Asisten Manajer PSPS, Vivi Mirwan, juga menyambut gembira kesepakatan yang terjalin di antara kedua belah pihak. Dirinya pun berharap hal ini dapat mengundang sponsor-sponsor yang lain untuk bekerja sama dengan PSPS di musim depan atau bahkan masa yang akan datang.

Kepastian akan kongsi yang dijalani PSPS dan Kelme per musim depan ini sekali membuktikan kepada khalayak jika Indonesia memiliki pangsa pasar yang cukup tinggi dari industri sepak bola. Akan tetapi, potensi masalah yang bisa muncul kapan saja dari sepak bola nasional membuat pihak sponsor acapkali ragu untuk berinvestasi.

Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional