Jendral lapangan tengah milik timnas Jerman, Toni Kroos, terpaksa mengemasi koper lebih awal ketimbang rekan-rekannya di skuat akibat cedera yang ia derita. Kroos mengalami cedera tulang rusuk sesudah kemenangan yang Jerman raih melawan Irlandia Utara.
Di pertandingan yang menjadi penentuan lolosnya Der Panzer ke Jerman 2018 itu, Kroos bermain penuh selama 90 menit. Esoknya, baru diketahui bahwa gelandang andalan Real Madrid ini mengalami cedera. Akibatnya, Kroos harus absen dalam laga terakhir Jerman di Kualifikasi Piala Dunia 2018 menghadapi Azerbaijan.
Kabar tentang cedera pemain berusia 27 tahun ini dikonfirmasi langsung oleh situs resmi timnas Jerman. Di situ juga disebutkan, bahwa cedera tulang rusuk yang Kroos alami sama dengan yang ia derita di klub kala ia melewatkan laga melawan Alaves dalam perhelatan terakhir La Liga yang dilakoni Madrid. Kini, Kroos sudah terbang pulang ke Madrid untuk menjalani pemulihan bersama tim medis Los Blancos, sementara rekan-rekan setimnya terbang ke Mainz untuk menjalani laga terakhir.
Pelatih Jerman, Joachim Löw, merasa kehilangan metronomnya ini, meskipun pertandingan terakhir tak lagi menentukan bagi skuat asuhannya.
“Kami tahu apa yang dapat ia (Kroos) berikan terhadap kami,” ujar Löw dikutip dari situs resmi timnas Jerman, dfb.de.
“Kroos selalu dapat diandalkan. Yang terpenting sekarang ia dapat bugar tahun depan, melalui sisa musim ini dengan baik, dan membangun kembali kekuatan fisiknya,” tambah pelatih berusia 57 tahun ini.
Kroos memang menjadi nyawa terbaik bagi Die Mannschaft. Sejak Piala Dunia 2010, debut di turnamen besar yang ia jalani, Kroos semakin hari semakin mematenkan posisinya sebagai pengatur permainan utama timnas Jerman. Meskipun ia hanya mencetak satu gol dalam tujuh laga kualifikasi Piala Dunia 2018 yang ia lakoni, tetap saja peran Kroos teramat vital bagi skema Jogi Löw.
Meskipun begitu, keputusan untuk memulangkan Pemain Terbaik Jerman tahun 2014 ini sepertinya adalah keputusan tepat. Memaksakan Kroos untuk tetap berada dalam skuat, untuk laga yang sudah terhitung tidak penting, dan menghadapi lawan yang relatif mudah, adalah sebuah keegoisan yang tidak perlu.
Memprioritaskan kesembuhan Kroos adalah yang utama, mengingat perannya juga sangat dibutuhkan oleh Madrid yang saat ini sedang terperosok di La Liga. Hingga tulisan ini dibuat, belum ada berita resmi sampai kapan Kroos akan menjalani masa pemulihan.
Tanpa Kroos, peluang Jerman untuk menyapu bersih semua laga di grup C kualifikasi Piala Dunia 2018 sebenarnya masih terbuka lebar. Lawan mereka, Azerbaijan, hanya mampu duduk satu peringkat di atas San Marino, yang masih tanpa poin hingga saat ini. Meskipun begitu, kemungkinan besar laga ini akan dimanfaatkan Löw untuk bereksperimen dan memberi caps kepada pemain-pemain yang masih minim pengalaman.
Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket