Nasional Bola

Calon Tim Juara Liga 1 : Bhayangkara FC

Go-Jek Traveloka Liga 1 hanya tinggal menyisakan beberapa laga lagi. Sudah mulai terlihat kesebelasan mana saja yang berada di posisi terdepan untuk mengakhiri musim kompetisi sebagai juara. Kami akan membahas kesebelasan mana saja yang memilki peluang besar untuk membawa pulang trofi kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia ini. Hari ini, kami mulai dengan Bhayangkara FC (BFC).

Memiliki status sebagai kuda hitam, pada awalnya tidak banyak pihak yang memprediksikan bahwa tim milik Kepolisian Republik Indonesia ini akan berada di papan atas klasemen. Tim besutan Simon McMenemy ini lebih sering dikategorikan sebagai tim kuda hitam yang akan menyulitkan kontestan lain ketimbang tim favorit juara.

Boleh jadi karena tidak terlalu banyak tersorot, membuat tim yang bermarkas di Stadion Patriot ini bisa lebih fokus menjalani kompetisi. Menelan dua kekalahan beruntun dari Arema dan PS TNI di tiga partai perdana mereka, Jajang Mulyana dan kawan-kawan terus melesat hingga ke pekan ke-24. Bahkan mereka tidak terkalahkan dalam tujuh laga terakhir yang dijalani.

Bagaimana peluang BFC untuk bisa memenangi kompetisi kali ini? Apa yang menjadi kekuatan utama mereka? Partai mana saja yang akan menentukan? Hal apa yang akan menjegal ambisi mereka untuk meraih gelar juara?

Berikut penjelasannya:

Kredit: Bhayangkara FC

Kelebihan

Di antara banyak kontestan Liga 1, BFC merupakan salah satu tim yang memiliki kedalaman skuat sangat baik. Baik secara kualitas maupun kuantitas, BFC memiliki kedalaman yang lebih dari cukup untuk mengarungi kompetisi yang panjang. Fenomena yang terjadi adalah, para pemain muda yang bermain reguler memiliki pelapis para pemain yang lebih senior dan berpengalaman, atau sebaliknya.

Misalnya di sektor bek kanan. Putu Gede Juni Antara yang bermain reguler, dilapisi oleh Alfin Tuasalamony yang lebih senior dan berpengalaman. Ini belum termasuk pemain sayap Alsan Sanda yang bisa saja dimainkan di posisi bek kanan.

Atau di posisi bek tengah yang biasanya diisi oleh Otavio Dutra dan Indra Khafi. BFC masih memiliki Firly Apriansyah dan Sahrul Kurniawan. Bahkan bek kiri, Fatchu Rochman, sebenarnya bisa dimainkan di posisi bek tengah. Di lini tengah, BFC bahkan memiliki tiga orang pengatur serangan sekaligus, Evan Dimas, Firman Utina, dan si bocah ajaib, TM Ichsan.

Selain soal kedalaman, perpaduan antara pemain senior dan pemain muda di BFC menjadi sebuah senjata yang luar biasa. Tim ini bukan saja memiliki bakat dan tenaga segar dari para pemain muda, tetapi juga memiliki pengalaman dan kematangan dari para pemain senior.

Previous
Page 1 / 4