Suara Pembaca

Panasnya Bursa Transfer Musim Dingin

Masa menjelang pergantian tahun merupakan musim dingin bagi negara-negara di benua Eropa. Cuaca dingin membuat setiap pihak harus memakai pakaian tebal agar badannya tetap hangat.

Dalam periode ini sepak bola memasuki masa sibuk, karena selain setiap klub menjalani pertandingan, periode ini merupakan masa diperbolehkannya setiap klub  melakukan transfer pemain.

Oleh karena bursa transfer ini  bertepatan dengan musim dingin, maka sering disebut bursa transfer musim dingin atau winter transfer, begitu pun dengan bursa transfer awal musim saat musim panas.

Seperti yang telah dijelaskan di atas, masa transfer musim dingin merupakan saat bagi para klub untuk melakukan pembenahan dan evaluasi.

Apakah poin yang sudah diperoleh memuaskan atau tidak, sehingga manajemen dapat memutuskan perlukah mendatangkan pemain baru.

BACA JUGA: Corona dan Dampaknya ke Bursa Transfer Musim Panas 2020/2021

Transfer musim dingin ini dapat diibaratkan sebagai pit stop yang berlaku pada perlombaan jet darat yaitu Formula 1, karena tujuannya sama yaitu memperbaiki performa ketika terdapat bagian yang belum berfungsi dengan baik.

Walaupun disebut transfer musim dingin, namun pada edisi kali ini sepertinya akan berlangsung panas yang merupakan antonim dari dingin.

Terdapat beberapa alasan mengapa transfer pada bulan Januari 2021 ini akan berlangsung dengan panas.

Pertama, bursa transfer musim dingin kali ini diisi berbagai isu yang melibatkan banyak pemain top. Salah satunya Lionel Messi.

Proses transfer sang mega bintang yang diisukan sejak musim lalu tidak terjadi, karena kapten klub  Barcelona tersebut memperpanjang kontrak selama satu tahun.

Namun, kontrak sang pemain yang akan berakhir pada akhir musim ini membuat isu transfer kembali memanas. Proses kepindahan La Pulga dapat menggunakan aturan Bosman jika tidak ada kesepakatan dengan Blaugrana.

Aturan Bosman merupakan warisan Jean-Marc Bosman yang juga merupakan pemain sepak bola. Ia memperjuangkan hak pesepak bola yang sudah tidak memiliki kontrak dapat bebas pindah ke klub lain tanpa adanya nilai nilai transfer. 

BACA JUGA: Mengenal Jean-Marc Bosman, Si Pejuang Kebebasan Pesepak Bola

Beberapa pemain top dunia juga akan berakhir kontraknya pada akhir musim ini. Berdasarkan data dari Transfermarkt, terdapat nama-nama seperti David Alaba, Memphis Depay, dan nama-nama lain yang isu transfernya sudah mulai ramai dibicarakan.

Para pemain dan klub tentu akan mengambil sikap pada bulan Januari, apakah memperpanjang kontrak atau merelakan si pemain pergi dengan gratis.

Kedua, hasil yang tidak maksimal. Berbicara mengenai hal ini sebenarnya dapat dibagi ke dua bagian yaitu hasil tidak maksimal oleh klub dan hasil tidak maksimal oleh pemain.

Berbicara mengenai hasil yang diraih oleh klub, maka sudah sepantasnya klub melakukan evaluasi terhadap pencapaian sebelum masa transfer musim dingin, dan aktif melakukan pembelian pemain pada bulan Januari dengan harapan adanya hasil positif dari kedatangan pemain baru.

Sampai dengan sepertiga jalannya kompetisi, terdapat beberapa klub yang tidak meraih hasil maksimal. Sejumlah klub besar yang biasanya menduduki papan atas klasemen, saat ini berada di papan tengah maupun papan bawah kompetisi masing-masing.

Terkait dengan hasil tidak maksimal yang diraih oleh para pemain, sepertinya bursa transfer musim dingin kali ini akan diramaikan juga oleh para pemain yang minim menit bermain di klubnya.

BACA JUGA: Bursa Transfer Musim Dingin, Pit Stop Ala Sepak Bola

Deretan nama yang ramai diisukan akan pindah seperti Delle Alli, Jesse Lingard, dan Kepa Arrizabalaga. Ketiga nama pemain tersebut saat ini minim kesempatan tampil memperkuat klub masing-masing.

Lingard bahkan sampai dengan pekan ke-13 Liga Inggris belum memperoleh menit bermain. Perpindahan menuju klub yang dapat memberikan jatah merumput lebih banyak, merupakan salah satu cara baginya untuk dapat kembali unjuk kemampuan di lapangan hijau.

Ketiga, kompetisi regional antarnegara. Petengahan tahun 2021 setidaknya akan terdapat dua kompetisi regional antarnegara yang akan berlangsung.

UEFA akan menggelar Piala Eropa dan CONMEBOL akan menyelenggarakan Copa America. Pagelaran dua kompetisi regional ini adalah hasil penundaan setahun akibat pandemik virus corona, karena seharusnya digelar pertengahan 2020.

Para pelatih setiap negara yang akan berkompetisi tentu akan melakukan pemantauan, terhadap para pemain yang akan masuk dalam skuatnya masing-masing.

Biasanya pelatih akan ikut menyaksikan laga para pemainnya, dan sudah hal biasa para pemain yang terpilih biasanya tampil reguler di klub masing-masing.

BACA JUGA: Tiga Sosok Kunci Arsenal di Bursa Transfer Musim Panas

Sebagaimana dijelaskan pada paragraf di atas, bagi para pemain yang sampai saat ini menit bermainnya sedikit dan berkeinginan untuk tampil membela negaranya, tentu akan berusaha mendapat jatah main lebih banyak pada putran kedua musim 2020/2021.

Sebab kesempatan untuk tampil di kompetisi regional antarnegara tidak berlangsung setiap tahun. Kompetisi ini biasanya diadakan 2-4 tahun sekali, sehingga kesempatan ini akan sangat langka.

Musim dingin yang saat ini terjadi di Eropa membuat orang-orang yang mengenakan bahan ataupun alat untuk menghangatkan badan.

Demikian juga dalam sepak bola. Transfer musim dingin yang berlangsung pada bulan Januari akan dihangatkan oleh aktivitas klub dalam jual atau beli pemain, dan perpindahan para pemain demi menghangatkan kompetisi musim 2020/2021 yang sedang berlangsung.

BACA JUGA: Diisukan Beli Messi, Inter: Kami Cari yang Masuk Akal

*Penulis adalah seorang PNS penggemar sepak bola, bisa ditemui di akun Twitter: @freddisidauruk