Kondisi ini pun menjadi perhatian salah seorang guru bernama Juan Carlos Ceriani. Sebagai solusi, Ceriani memiliki ide untuk mencoba memainkan sepak bola di sarana yang tersedia di sekolah mereka seperti gimnasium.
Namun, jelas ada perbedaan besar dalam hal ukuran antara lapangan sepak bola dengan gimnasium. Persoalan ini pun diatasi Ceriani dengan menyusun berbagai aturan permainan.
Dikutip dari situs DougReedFutsal, Ceriani menggabungkan berbagai aturan yang dianggapnya menarik dari beberapa cabang olahraga lain.
Ia “menggunakan ukuran lapangan dan jumlah pemain seperti dalam basket, ukuran bola sebesar yang digunakan dalam bola tangan (handball), cara pergantian pemain seperti dalam hoki, dan peraturan khusus untuk kiper seperti dalam polo air”.
Pengetahuan Ceriani mengenai olahraga-olahraga tersebut didapatnya salah satunya dari hasil masa studinya di Kampus YMCA Internasional atau yang lebih dikenal dengan nama Springfield College. Kampus yang juga merupakan almamater dari James Naismith yang menciptakan basket pada 1891 dan William Morgan yang menciptakan voli pada 1895.
Pencapaian kedua seniornya inilah yang mungkin menjadi stimulus dan motivasi ekstra bagi Ceriani untuk bisa melakukan hal yang sama: menciptakan sebuah permainan baru.
Brachet menyebutkan bahwa Ceriani mempraktikkan olahraga ciptaannya ini untuk pertama kalinya antara September atau Oktober 1930.
Oleh karena pada awalnya dimainkan di gimnasium, Ceriani menamainya dengan futebol de salao yang berarti sepak bola ruangan. Istilah futsal sendiri merupakan abreviasi dari dua kata tersebut. Namun istilah tersebut baru populer belakangan, sekitar 1980-an.
Go International dan intervensi FIFA
Meski telah tercipta sejak 1930, namun futebol salao baru mulai mendunia sejak periode 1960-an.
Dimulai dari lingkup regional: Amerika Selatan. Maryati dalam Mengenal Olahraga Futsal (2012:6) menyebutkan bahwa pada 1965, terselenggara sebuah kompetisi futsal internasional pertama.
Situs Rec Sport Soccer Statistics Foundation (RSSSF) mencatat terdapat empat negara yang menjadi peserta dalam ajang ini, yaitu Paraguay yang bertindak sebagai tuan rumah sekaligus keluar sebagai juara, Argentina, Uruguay, dan Brasil.
Empat tahun berselang di tempat yang sama, ajang ini kembali digelar. Bolivia hadir sebagai satu negara tambahan dan Brasil keluar sebagai pemenang.
Terdapat satu hasil penting lain dari ajang kedua ini, yaitu terbentuknya Confederación Sudamericana de Fútbol de Salón (CSFS) pada 14 September 1969. Kelima negara peserta sepakat menjadikan organisasi ini sebagai wadah perkembangan futebol salao di regional mereka.