Suara Pembaca

Lanjut atau Berhenti, Liga Indonesia?

Shopee Liga 1  2020 memulai perjalanannya pada 29 Februari 2020. Semua berjalan lancar sampai pekan 3, sebelum kasus pertama COVID-19 di Indonesia ditemukan dan disusul kasus-kasus berikutnya.

Akhirnya, Liga 1 resmi ditunda sampai pekan ketiga dengan Persib Bandung bercokol di puncak klasemen berbekal nilai sempurna 9 poin.

Terhitung sampai tulisan ini diunggah, Liga 1 telah berhenti lebih dari 2 bulan. Sama halnya dengan liga di beberapa negara. Namun, sampai saat ini operator liga dan PSSI belum memberikan keputusan apa pun terkait jalannya Liga 1 maupun Liga 2, yang sebelumnya juga sudah berjalan satu pekan di pertengahan Maret.

PSSI sendiri tampaknya masih menunggu kebijakan dari pemerintah. Beberapa kali rapat virtual dengan klub peserta Liga 1 juga sudah diadakan.

Pada 26 Mei 2020, PSSI mengadakan pertemuan virtual dengan dengan Asosiasi Pelatih Sepak bola Seluruh Indonesia (APSSI). Hasilnya, para pelatih Liga 1 sepakat menginginkan Liga 1 2020 dilanjutkan kembali. Para pelatih ingin kompetisi dapat dilanjutkan dengan berpegang protokoler kesehatan yang ketat.

Lantas bagaimana protokol kesehatan dalam sepak bola?

BACA JUGA: Lekas Terbang Tinggi Super Elja!

Jika menilik dari Liga Korea Selatan yang menjadi liga pertama di Asia yang kembali memainkan laga di tengah pandemi, selain pertandingan digelar tanpa penonton, kedatangan bus kedua klub ke arena pertandingan tidak secara bersamaan.

Dilakukan juga pengecekan suhu tubuh setiap orang yang memasuki stadion, pembatasan berbicara dengan rekan satu tim, lawan, ofisial, perangkat pertandingan, pemain dilarang meludah, tempat duduk pemain cadangan diberi jarak, serta pelatih wajib memakai masker.

Apabila nantinya liga kembali dilanjutkan, protokol kesehatan ketat seperti yang diterapkan oleh Korea Selatan dan beberapa negara Eropa wajib dipatuhi dan dijalankan oleh seluruh elemen pada satu pertandingan.

Tak hanya untuk pemain dan staf, para suporter klub di Indonesia yang terkenal sangat fanatik juga harus mematuhi protokol kesehatan, salah satunya tidak berkerumun.

Hal ini yang dikhawatirkan akan terjadi apabila klub kebanggaannya sedang bertanding. Kerumunan massa dengan jumlah cukup besar bisa terjadi di luar stadion tempat pertandingan berlangsung.

Antisipasi ini sangat penting, mengingat kerumunan suporter bisa mencapai puluhan bahkan ratusan apabila tidak diawasi secara ketat. 

BACA JUGA: Persita, Napas Baru Sepak Bola Kota Industri

Previous
Page 1 / 2