SEA Games 2019

Kisah-kisah Heroik Timnas Indonesia Sepanjang SEA Games

Penyisihan grup SEA Games 2019 cabor sepak bola sedang berlangsung. Seperti biasa, timnas U-23 Indonesia ditargetkan meraih medali emas. Target yang pernah tercapai, tapi juga tidak jarang gagal digapai.

Target yang tercapai tentu berbuah kebahagiaan, tapi target yang gagal digapai belum tentu tidak berhias kisah yang tak bisa dibanggakan. Contohnya, lima kisah heroik di slideshow ini, yang merupakan gabungan momen di turnamen yang berakhir juara satu, dan di turnamen yang diakhiri dengan tertunduk lesu.

BACA JUGA: 5 Skor Kejutan di SEA Games Sejak 2001

Medali perak di Jakarta (SEA Games 1979)

Timnas Indonesia asuhan Wiel Coerver melangkah ke final usai mengalahkan Thailand via adu penalti di semi-final. Di laga puncak Indonesia berhadapan dengan Malaysia di SUGBK. Sayangnya, trofi enggan singgah di Jakarta. Timnas Indonesia yang diperkuat Risdianto, Dede Sulaiman, dan alm. Ronny Pattinasarany harus puas dengan medali perak.

Foto: Liputan6

Medali emas pertama (SEA Games 1987)

Dendam Indonesia pada Malaysia akhirnya terbalas di SEA Games 1987. Lewat gol tunggal Ribut Waidi, Indonesia meraih medali emas pertamanya di cabor sepak bola. Menariknya, Bertje Matulapelwa yang menjadi pelatih, meracik susunan pemain bermodal kenekatan menggabungkan pemain dari Perserikatan dan Galatama, dua liga yang sedang bergesekan.

Medali emas kedua (SEA Games 1991)

Empat tahun berselang, medali emas kembali diraih di cabor sepak bola. Kali ini, Manila yang menjadi saksi. Timnas Indonesia yang diasuh Anatoly Polosin dengan metode shadow football-nya, menundukkan Thailand di final lewat adu penalti. Kiper Edy Harto menggagalkan tiga eksekutor Thailand, dan Sudirman jadi algojo penentu kemenangan.

Foto: juara.net

Duet Papua (SEA Games 2011)

Kombinasi Titus Bonai dan Patrich Wanggai di lini depan menjadi jaminan gol timnas Indonesia di SEA Games 2011 Jakarta. Indonesia pun melangkah ke final untuk pertama kalinya selama 14 tahun! Sayangnya, di partai puncak yang berakhir dengan adu penalti itu, Indonesia harus kembali merelakan medali emas jatuh ke pelukan Malaysia.

Foto: tribunnews.com

Tepisan Kurnia Meiga (SEA Games 2013)

Kalah dari Malaysia di final 2011, Indonesia berhasil membalasnya di semi-final 2013. Kurnia Meiga menjadi pahlawan dengan penyelamatannya di babak tos-tosan. Sayangnya, kisah heroik ini belum berakhir dengan medali emas. Indonesia takluk 0-1 di final lawan Thailand.

Foto: Indosport

Heroiknya dua kiper klub papan bawah (SEA Games 2017)

SEA Games 2017 di Malaysia menjadi panggung aksi Satria Tama dan Kurniawan Kartika Ajie. Uniknya, kedua kiper saat itu bermain di klub papan bawah. Satria Tama di Persegres, dan Kartika Ajie di Persiba Balikpapan. Di akhir musim Persegres dan Persiba sama-sama degradasi.