Turun Minum Serba-Serbi

5 Peraih Golden Boy Awards yang Gagal Bersinar

Penghargaan Golden Boy Awards untuk pesepak bola muda yang bersinar di usia belia tak jarang menjadi tolok ukur kegemilangan mereka di masa depan. Tapi tak jarang para peraih Golden Boys Awards ini justru gagal bersinar ketika memasuki usia matang sebagai pesepak bola.

Siapa saja lima bintang muda yang sinarnya meredup usai menyabet gelar ini? Geser slideshow di bawah ini untuk mengetahuinya!

Baca juga: Aksi-aksi Memukau dari Para Nominasi Golden Boy 2019

Golden Boy Award 2008: Anderson (Manchester United)

Masuk ke Old Trafford di musim 2007/2008 ia mampu mengisi peran yang ditinggalkan Paul Scholes yang cedera panjang kala itu. Ikut berkontribusi bagi MU dalam memenangkan gelar Liga Primer Inggris dan Liga Champions, nasibnya berubah sejak 2014 saat dipinjamkan ke Fiorentina. Beberapa bulan kemudian ia pulang ke Brasil namun performanya tak kunjung membaik. Musim ini Anderson pensiun setelah 12 kali bermain untuk klub kasta kedua Liga Turki, Adana Demirspor.

Golden Boy Award 2009: Alexandre Pato (AC Milan)

Sepuluh tahun silam 'Si Bebek' pernah jadi buah bibir usai mencetak 15 gol dari 36 penampilan plus menyabet gelar Pemain Muda Serie A Terbaik bersama I Rossoneri. Cedera perlahan membunuh kariernya, dan ia harus meninggalkan San Siro di musim dingin 2012/2013. Sempat berlabuh di Chelsea dan 'terdampar' di Cina, kini Pato membela Sao Paulo dan sudah mencetak 5 gol dari 12 penampilan.

Golden Boy Award 2010: Mario Balotelli (Internazionale Milano)

Melakukan debut di 2007, tiga tahun berselang ia menyabet gelar Golden Boy Award setelah tampil impresif bersama La Beneamata di musim 2009/2010. Namun masalah kedisiplinan membuatnya kerap cekcok dengan beberapa pelatih. Tak hanya di Inter bersama Jose Mourinho, Balo juga dikenal cari gara-gara dengan Roberto Mancini (saat di Manchester City) atau Patrick Vieira (saat di Nice). Kini Balo kembali pulang, merajut mimpi baru di Serie A bersama Brescia.

Golden Boy Award 2011: Mario Goetze (Borussia Dortmund)

Menjadi andalan Dortmund di usia 18 tahun, Goetze sukses catatkan 6 gol dan 15 asis di musim 2010/2011 dan menyabet gelar prestisius ini. Sempat mencetak gol kemenangan Jerman di Piala Dunia 2014 saat pindah ke klub rival, Bayern Muenchen, ia hanya bertahan 3 musim di Allianz Arena dan kembali ke Signal Iduna Park. Pada Maret 2017 ia terkena Myopathy, gangguan metabolisme otot, dan kini belum kembali pada performa puncaknya.

Golden Boy Award 2016: Renato Sanches (Bayern Muenchen)

Satu lagi pemain yang terkena apes usai meraih gelar Golden Boy Award dan dipinang Bayern Muenchen. Padahal Sanches tampil baik bersama Benfica dan timnas Portugal malah hanya mengantongi 17 laga di musim perdananya. Sempat dibuang ke klub Wales, Swansea, musim panas ini si gimbal benar-benar hengkang dari Allianz Arena menuju Lille. Di usia yang masih 22 tahun bisakah Sanches kembali bersinar di Ligue 1?