Di tengah kesibukannya menjalani Shopee Liga 1 2019 bersama Madura United dan training camp timnas Indonesia, Andik Vermansah menyempatkan diri datang di konferensi pers untuk persiapan akhir tim Indonesia di ajang Global AQUA Danone Nations Cup 2019. Itu dilakukannya sebagai bentuk ucapan terima kasih Andik pada AQUA DNC selama ini.
Lahir di Jember 27 tahun yang lalu, Andik kecil adalah salah satu dari ribuan anak-anak yang bermain di gelaran perdana AQUA DNC pada 2003 silam. Pemain yang sempat bermain untuk Selangor FA ini tahu betul bahwa sepak bola usia dini menjadi salah satu keunggulan Indonesia dibanding negara-negara lainnya.
“Ya saya selalu iri dengan negara-negara lain. Mereka bisa latihan di tempat-tempat bagus, fasilitasnya bagus sementara di Indonesia kurang. Tapi saya semangat demi membahagiakan keluarga berlatih dengan apa adanya.”
Andik mengatakan bahwa kunci menjadi pemain profesional sejak dini adalah terbiasa berlatih keras dan selalu menambah porsi latihan di rumah maupun di lapangan. “Yang penting disiplin ya, disiplin latihan, disiplin makan, karena saya lihat anak-anak di Indonesia lebih bersemangat jika dibandingkan dengan Malaysia misalnya.”
Andik yang bangga menjadi bagian dalam perjalanan 16 tahun AQUA DNC di Indonesia juga mengatakan bahwa masalah terbesar pemain Indonesia biasanya selepas kompetisi U-12 mereka tertinggal hingga mencapai usia 14-16 tahun.
“Anak-anak ‘kan sekarang bisa lihat skills videos di Instagram atau YouTube tapi di sini jarang difasilitasi. Jujur di usia 14-16 tahun saya latihan otodidak, seadanya saja karena fasilitas di Indonesia kan belum terlalu bagus. Kalau soal semangat saya yakin mereka (yang akan ke Barcelona) nanti pasti sesemangat saya dulu.”
Meski Andik kecil gagal ke Prancis karena kalah di semi-final AQUA DNC regional Jawa Timur di Surabaya, ia tak patah semangat. Usai menjalani debut karier profesional bersama Persebaya Surabaya sejak 2008, kesempatan datang baginya untuk kemudian mewujudkan mimpi bermain di luar negeri. Meskipun hanya trial bersama DC United di Amerika Serikat dan Ventforet Kofu di Jepang.
Tentang ibu, tim nasional Indonesia, dan teman-teman di Malaysia
Andik pun tak lupa berterima kasih pada sosok ibu yang ikut menjadi bagian dari perjuangannya meniti karier di dunia sepak bola. Sang Ibu, Djuma’iyah, bahkan sempat menyisihkan uangnya untuk membelikan sepatu bagi sang anak tercinta apalagi Andik bermain dengan sepatu yang bahkan diakuinya sendiri sebagai sepatu yang jelek.
“Ya terus terang saya terima kasih sama ibu yang mau mendukung saya, beliau membelikan sepatu untuk saya di pertandingan kedua, karena lihat banyak orang sudah dukung saya meskipun paling kecil di lapangan.”
Andik pun juga punya pesan khususnya bagi para orang tua yang masih ragu mendukung anaknya untuk ikut terjun di dunia sepak bola.
“Ya walaupun belum tentu ke depannya bagaimana, saya harap orang tua mendukung penuh, jangan setengah-setengah. Walaupun apa adanya, saya yakin anak-anak semangatnya akan bertambah berkat dukungan orang tua.”
Andik yang baru sampai di Jakarta usai bertolak dari Yogyakarta mengaku kini siap fokus bersama timnas Indonesia yang akan melakoni dua partai tandang di kualifikasi Piala Dunia 2022 dan kualifikasi Piala Asia 2023 kontra Uni Emirat Arab (10/10) dan Vietnam (15/10).
“Pertama saya mau minta maaf dulu belum bisa mempersembahkan kemenangan di dua pertandingan awal terlebih melawan Malaysia. Sebenarnya kalau kita bisa menang, saya rasa tidak akan terbebani begini. Terus terang sampai sekarang kami masih punya semangat menggebu-gebu untuk menang.”
Andik mengaku melihat perubahan yang positif terlebih dengan masuknya sejumlah pemain baru ke skuat asuhan Simon McMenemy, ia melihat teman-teman barunya tidak canggung dan berharap bisa membawa kemenangan perdana meski UEA merupakan tim yang tangguh.
Bicara tentang rivalitas dengan Malaysia, Andik yang terlihat akrab dengan beberapa penggawa timnas Malaysia saat keduanya bertanding di Jakarta beberapa waktu lalu berharap bahwa kejadian tak mengenakkan tidak akan terulang, saat pertandingan jilid kedua tersaji bulan November mendatang.
“Ya sampai hari ini masih berkomunikasi dengan teman-teman di Malaysia, jujur mereka kagum dan sedikit cemburu dengan kegilaan para penyokong atau suporter Indonesia. Saya rasa untuk masalah fisik sebenarnya pemain kita bisa mengimbangi.”
Andik pun menutup Rabu sore di Kuningan dengan memberikan semangat pada adik-adik penerusnya di masa depan kelak. Winger Madura United itu akan kembali bergabung bersama timnas senior yang dijadwalkan bertolak ke Abu Dhabi Rabu malam (2/10).