Nasional

Tribe Rating: Indonesia vs Yordania

Tim nasional senior Indonesia baru saja melakoni laga tandang uji coba internasional kontra Yordania pada Selasa (11/6) malam di Amman. Sayang, anak asuh Simon McMenemy itu harus menderita kekalahan 4-1 atas Alnshama.

Lantas bagaimana rapor pemain timnas Indonesia versus Yordania semalam? Berikut penilaian kami.

Baca juga: Menengok Masa Depan Garuda di Bawah Simon McMenemy

Kiper: Andritany Ardhiyasa (5,5)

Kebobolan empat gol bukan hal yang diinginkan Andritany, apalagi kapten Persija Jakarta tersebut malam tadi mendapat kesempatan istimewa dengan ban kapten yang melingkar di seragam Garudanya. Meski sempat melakukan penyelamatan brilian di babak pertama, sayang satu blundernya malah berbuah gol keempat bagi Yordania.

Sumber foto: sumberbola.co

Bek tengah: Yanto Basna (7)

Sempat melakukan kesalahan di awal pertandingan, out of position dan terjatuh sebelum gol kedua Yordania tercipta, Yanto Basna tidak bermain buruk di antara tiga bek tengah lainnya. Pemain Sukhothai FC itu bahkan berjibaku menahan tendangan para pemain Alnshama dengan seluruh badannya sampai jatuh tersungkur di lapangan beberapa kali.

Sumber foto: goal.com

Bek tengah: Achmad Jufriyanto (6)

Kembalinya sosok yang akrab disapa Jupe ke timnas ini memang sedikit mengejutkan. Pasalnya penggawa Persib Bandung ini baru kembali berlaga di Liga 1 2019 setelah dihantam cedera kala berseragam Kuala Lumpur FA. Namun Jupe membayar itu semua dengan penampilan yang cenderung stabil, hampir tanpa kesalahan dan menjadi sosok pemimpin di tengah Yanto dan Hansamu.

Sumber foto: instagram.com/achmad16jufriyanto

Bek tengah: Hansamu Yama (5.5)

Hansamu kerap out of position, gol pertama Yordania ke gawang Andritany juga tak mampu sigap dihalau olehnya. Bek Persebaya ini juga tak tampil dalam performa terbaik, kerap melakukan kesalahan passing saat tim sedang melakukan build-up dari bawah. Meski Hansamu dapat mengantisipasi bola-bola lambung dengan keunggulan postur yang ia miliki, rasanya ada yang kurang dari penampilannya tanpa ban kapten melingkar di lengan.

Sumber foto: Wikipedia

Bek sayap kanan: Ruben Sanadi (5)

Satu lagi nama yang mendapat kesempatan bernostalgia di timnas senior adalah Ruben Sanadi. Sayang bek sayap Persebaya ini tak dimainkan di posisi aslinya sebagai bek kiri dan digeser ke sebelah kanan, alhasil talenta asal Papua ini tampil di bawah performa terbaiknya dan sisi kanan kerap jadi bulan-bulanan gempuran para pemain sayap Yordania.

Sumber foto: persebaya.id

Gelandang tengah: Rizky Pellu (5,5)

Meski berjibaku di lini tengah, Rizky Pellu tampil kurang ngotot tidak seperti kala berseragam PSM Makassar. Jarang ada tekel keras khasnya saat berjibaku di lapangan tengah. Meski ia mampu meminimalisir tendangan-tendangan jarak jauh yang bakal dilepaskan ke arah gawang Garuda, komunikasi dengan tiga bek di belakangnya kerap terputus. Belum lagi alur bola yang tak berjalan dengan baik saat Garuda sedang dalam transisi menyerang ke bertahan kerap membuatnya kecolongan.

Sumber foto: instagram.com/rizkypellu19

Gelandang tengah: Evan Dimas (6)

Evan mengalami mimpi buruk di Amman. Pergerakannya dibatasi, tak ada aksi menawan atau umpan-umpan manja kepada kedua sayap Garuda yang sudah menanti di sisi-sisi lapangan. Evan juga tak berani mengambil keputusan untuk melakukan tembakan keras dari luar kotak penalti, atau sekadar melakukan konfrontasi lawan dengan keuletannya. Ia hampir terisolasi dan justru lebih banyak turun membantu garis pertahanan Indonesia yang digempur para pemain Alnshama.

Sumber foto: tirto.id

Bek sayap kiri: Rizky Pora (5,5)

Saat melihatnya pertama kali di Persita Tangerang, Ripora adalah bek kiri andal. Kini pemain yang sempat melejit di Piala AFF 2016 tersebut kembali ke posisi naturalnya. Sayang naluri menyerangnya yang kini kian dominan membuat ia kerap lupa untuk mundur membantu pertahanan. Masuknya Andik Vermansah sempat membuat Rizky berkonsentrasi bertahan dan sesekali mencoba membantu penyerangan.

Sumber foto: sumberbola.co

Sayap kanan: Riko Simanjuntak (5,5)

Si Kancil andalan Persija ini selalu tampil dengan gaya khasnya meliuk-liuk melewati adangan bek-bek Yordania dan cukup mengeksploitasi sisi kiri pertahanan mereka. Sayang aksinya belum mampu membuahkan umpan sempurna kepada Dedik dan harus digantikan oleh Beto Goncalves di menit ke-56.

Sumber foto: bola.net

Penyerang: Dedik Setiawan (7)

Dedik menjadi salah satu pemain dengan skor tertinggi di pertandingan kali ini, Ia berani keluar menyerang di tengah sibuknya Garuda yang habis-habisan bertahan menahan gempuran Yordania. Dedik mampu melakukan 2 tembakan mengarah ke gawang yang belum berujung gol ke gawang Alnshama. Namun ia hanya mendapat kesempatan selama 78 menit sebelum digantikan Irfan Bachdim. Meski demikian serangan Garuda lebih terasa ketika dirinya ada di lapangan.

Sumber foto: goal.com

Sayap kiri: Ramdani Lestaluhu (5)

Ramdani tak mampu berbuat banyak di sisi kiri, dirinya bukan seperti empat atau lima tahun lalu yang memiliki kecepatan eksplosif. Apalagi ia sempat mengalami cedera menjelang akhir babak pertama dan membuatnya digantikan Andik Vermansah. Sayap Garuda pun sedikit timpang ketika ia masih berada di lapangan, tak ada umpan-umpan yang seharusnya disuplai ke Dedik Setiawan.

Sumber foto: instagram.com/persijajkt

Pemain pengganti: Andik Vermansah (6)

Sejak masuknya sayap Madura United ke dalam lapangan sisi sayap Garuda tak lagi timpang dan bertumpu pada Riko Simanjuntak. Andik di sisi kiri mampu bekerja sama dengan baik bersama Rizky Pora untuk melayani Dedik Setiawan maupun Beto Goncalves. Sayang belum ada umpan sempurna yang berhasil dikonversi menjadi gol kepada para juru gedor tersebut, Andik pun jarang melakukan tendangan langsung ke gawang Yordania.

Sumber foto: tirto.id

Pemain pengganti: Novri Setiawan (5,5)

Buruknya penampilan Ruben Sanadi di sisi kanan pertahanan membuat Novri langsung diberi kesempatan ketika babak kedua akan dimulai. Menyerang dan bertahan sama baiknya, chemistry Novri dan Riko di sisi kanan juga kian terasa. Akan tetapi dirinya beberapa kali kalah duel dengan para pemain Yordania, sehingga sisi kanan pertahanan terlihat mudah dilalui. Gol ketiga Yordania juga berhasil dicetak dengan bola placing dari sisi kanan pertahanan Indonesia yang seharusnya dijaga Novri.

Sumber foto: kampiun.id

Pemain pengganti: Beto Goncalves (6)

Masuk di babak kedua menggantikan Riko Simanjuntak di menit ke-56, Beto memang tak seaktif Dedik untuk melakukan tembakan ke arah gawang Yordania dari luar kotak penalti. Namun ia terus melakukan penetrasi dan dengan cerdik memperdaya kiper Yordania untuk melanggarnya, dan membuat Indonesia memperkecil ketertinggalan.

Sumber foto: beritagar.id

Pemain pengganti: Irfan Bachdim, Ricky Fajrin, dan Zulfiandi

Di 10 menit terakhir Simon McMenemy memasukkan tiga pemain baru. Irfan Bachdim menggantikan Dedik Setiawan, Ricky Fajrin menggantikan Rizky Pora, dan Zulfiandi menggantikan Evan Dimas. Ketiganya tak memberikan dampak signifikan di lapangan dalam waktu yang singkat meski Indonesia berhasil memperkecil ketertinggalan lewat gol Beto Goncalves.

Sumber foto: baliutd.com dan pssi.org