Suara Pembaca

Banner dan Fungsinya dalam Pertandingan Sepak Bola

Apa yang ditampilkan di tribun suporter tak kalah menarik dengan apa yang terjadi di lapangan. Chants yang bergemuruh dan koreo yang menakjubkan adalah sebagian yang banyak diperlihatkan oleh suporter-suporter di Indonesia.

Salah satu yang menarik perhatian adalah apa yang diperlihatkan oleh Bonekmania di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), kandang Persebaya Surabaya.

Dalam setiap laga kandang Persebaya, banner-banner berukuran besar banyak terpampang dan mengelilingi setiap sudut tribun GBT (tentunya juga koreo dan chants yang tetap sangar, rek). Banner tersebut kebanyakan berisi kata-kata pujian, penyemangat, ekspresi kecintaan kepada Persebaya, serta dukungan untuk Bajul Ijo.

Jika dilihat sekilas seperti terlihat sederhana, namun makna dari banner tersebut bisa sangat mengena untuk pemain Green Force. Tanpa mengesampingkan suporter lainnya, sepertinya banner-banner besar penyemangat dari Bonek-lah yang paling banyak dipajang saat mereka berlaga di kandang. Sebuah tradisi positif yang patut dijadikan contoh untuk suporter lain.

Agar tidak berkesan penilaian dan opini dari satu sudut pandang saja, tempo hari ada kesempatan untuk meminta tanggapan tentang hal ini kepada pemain PSS Sleman. Irkham Milla memberikan komentarnya mengenai fenomena banner dari suporter dan pengaruhnya untuk para pemain di lapangan.

“Sangat memotivasi karena saat melihat dukungan banner dukungan dengan tulisan besar menjadikan bermain tambah bersemangat dan jadi ingin memenangkan setiap pertandingan,” ungkap Milla.

Baca juga: Membedah Buku “The Champions Persebaya Sang Juara”

Adanya banner besar dengan kata-kata pembakar semangat memang memotivasi pemain dan secara tidak langsung mempengaruhi penampilan tim kebanggaan di lapangan.

“Sangat memotivasi karena suporter adalah pemain ke 12, tulisan di banner pun sangat berpengaruh untuk membakar semangat selain teriakan dari suporter,” kata Bagus Nirwanto alias Munyeng di lain kesempatan. Kapten tim yang membawa Super Elja juara Liga 2 2018 ini pun mengamini fungsi banner penyemangat untuk pemain saat berlaga.

Mengenai banner-banner ‘raksasa’ yang ada di GBT, kami berkesempatan menanyakan hal ini kepada saudara kami dari Surabaya, Bonek Campus. Wawancara singkat pun dilakukan dengan salah satu pentolan Bonek Campus dari kampus Stiesia Surabaya, sebut saja cak Ferguso.

Banner besar contohnya seperti ‘Persebaya Kami Haus Gol Kamu’ dan ‘Persebaya Sak Tekone Izroil’, apakah sudah menjadi kebiasaan lama Bonek untuk dipasang saat pertandingan?

Ya, benar. Bahkan hampir semua komunitas di dalamnya mempunyai keinginan sama untuk membuat big banner yang mendukung Persebaya. Kata beberapa teman sih ada yang bilang, ‘cek sangar cok iki tandae Suroboyo’ (biar gagah, ini tandanya Surabaya). Terlihat berlebihan memang tapi nyatanya memang hampir kebanyakan komunitas lebih suka membuat big banner untuk dipasang saat home atau away.

Sejak kapan budaya membuat banner berukuran besar ada? Siapa kira-kira yang memulai?

Banner-banner besar sudah terbilang tradisi lama bonek dan yang kebanyakan orang lihat seperti Persebaya sampek kiamat dan semacamnya adalah banner yang terbilang baru tapi sangat familiar di kalangan Bonek sendiri atau suporter lain.

Bahkan banner-banner besar ini sudah ada sejak era Galatama, bisa dilihat saat Bonek away ke Jakarta pada dekade 80-an/90-an. Soal siapa yang memprakarsai untuk membuat masih belum ada hal pasti karena kultur ini sudah ada sejak lama.

Saat away apakah tradisi memasang banner besar tetap dilakukan?

Saat away tetap banyak yang memasang seperti contoh saat away Madura saat Piala Presiden kemarin. Salah satu big banner yang sering dipasang saat away adalah banner Persebaya sampek kiamat, bahkan terbilang hampir tidak pernah absen saat laga away di Liga 1 kemarin.

Kenapa orang-orang Surabaya suka membuat banner berukuran besar?

Kembali ke jawaban pertama, tanpa disadari memang big banner ini lebih terlihat garang daripada mini flag pada kebanyakan. Dan yang paling masuk akal adalah mempertahankan kultur karena hal tersebut menjadi salah satu alasan yang melekat saat pembuatan banner di Bonek.

Dilihat sekilas, saat away pun lebih banyak terlihat banner-banner besar daripada banner komunitas. Apakah sengaja atau memang sudah budaya?

Soal away bisa dibilang perbandingannya 60:40. Banner dukungan berukuran besar memang masih masif untuk dipasang di tribun stadion lawan, cuma memang beberapa lebih memilih memasang mini flag komunitas atau dukungan.

Oh ya, mengapa saat away match masih membawa big banner yang terbilang lebih merepotkan untuk dibawa dan dipasang? Karena bagi sebagian besar Bonek banner dukungan lebih menambah atmosfer menarik daripada banner komunitas.

Sama halnya seperti suporter yang datang, banyak sedikitnya banner yang dipasang tidak mengurangi sedikitpun rasa garang Bonek di laga tandang.

Baca juga: Lempar Boneka: Upaya Bonek Melawan Stigma

***

Jadi bisa disimpulkan, banner adalah salah satu bentuk dukungan yang ditunjukkan suporter untuk mendukung kebanggaannya. Maka sudah seharusnya banner dibuat sebagaimana fungsi awalnya yaitu agar kata-kata penyemangat dapat terbaca oleh pemain dan berharap motivasi pemain untuk memenangkan pertandingan menjadi semakin besar.

Tidak ada yang salah saat kita membuat banner, tapi alangkah baiknya banner dibuat tanpa mengurangi esensi dari banner itu sendiri.