Suara Pembaca

Son Heung-min, Permata Asia yang Diasah di Eropa

Dalam dua dekade terakhir, pemain-pemain sepak bola dari benua Asia mulai melebarkan sayapnya ke benua Eropa. Jepang dan Korea Selatan merupakan penyumbang terbesar pemain-pemain yang berkarier di Eropa. Pemain-pemain seperti Hidetoshi Nakata, Shunsuke Nakamura, Shinji Kagawa, Park Ji-sung, dan Son Heung-min adalah contoh pemain-pemain Asia yang sukses berkarier di liga-liga top Eropa.

Dari nama-nama itu, sorotan bisa ditujukan langsung ke Korea Selatan, yang mengekspor cukup banyak pemainnya ke liga-liga ternama Eropa, dan beberapa di antaranya sukses menjadi tulang punggung timnya. Dulu kita mengenal Park Ji-sung sebagai pemain top Asia di Liga Primer Inggris, dan sekarang ada Son Heung-min

Son atau biasa dipanggil Sonny adalah penyerang andalan Tottenham Hotspur di lini depan. Sonny mengawali karier sepak bolanya di klub FC Seoul. Pada usia remaja, dia berpindah ke klub Jerman, akademi Hamburger SV. Di sana dia berhasil menembus skuat utama Hamburger SV. Dalam 78 penampilannya bersama Hamburg, Son berhasil mencetak 20 gol dan 3 asus.

Berkat penampilan apiknya, Son diboyong ke Bayer Leverkusen pada tahun 2013. Di sana performanya semakin meningkat. Dia membantu mengantarkan Leverkusen mentas ke Liga Champions. Total dalam 87 penampilannya bersama Leverkusen, dia mencetak 29 gol dan 11 asis.

Berkat penampilannya yang konsisten, membuat Tottenham Hotspurs tertarik untuk memboyongnya ke White Hart Lane. Pada musim panas 2015, Son akhirnya bergabung ke skuat asuhan Mauricio Pochettino. Sonny didatangkan dari Bayern Leverkusen dengan bandrol 30 juta euro atau setara 480 miliar rupiah.

Baca juga: Son Heung-min dan Misi Terakhir di Asian Games 2018

Itu menjadikannya pemain Asia termahal sepanjang sejarah, mengalahkan Shinji Kagawa yang dibeli Manchester United dari Borussia Dortmund dengan harga 16 juta euro. Harga mahal yang dikeluarkan manajemen Tottenham sebanding dengan kualitas yang ditampilkan Son Heung-min.

Dalam musim pertamanya berseragam The Lilywhites,  dia berhasil mencetak 4 gol dalam 28 penampilan. Sonny yang posisi aslinya sebagai sayap kiri, dia juga dapat bermain sebagai sayap kanan dan juga sebagai penyerang tengah.

Perlahan-lahan, Son menjadi pilihan skuat utama Tottenham Hotspurs asuhan Mauricio Pochettino. Performanya pun semakin meningkat dari musim ke musim. Musim ini saja, Son sudah mencetak 11 gol dari 20 penampilannya di Liga Primer Inggris. Itu membuktikan, dia adalah penyerang yang berbahaya bagi lawan dan dapat bersaing dengan pemain-pemain top lainnya.

Total dia sudah mencetak 63 gol dan 35 asis dari 172 penampilannya bersama Tottenham. Itu merupakan catatan yang fantastis untuk pemain Asia yang merumput di Eropa. Dia menjadi pemain Asia paling subur yang merumput di Eropa.

Kini Sonny dalam performa terbaiknya. Dalam empat pertandingan terakhir bersama Spurs, dia berhasil mencetak gol pada masing-masing pertandingan untuk kemenangan timnya. Tiga gol dia ciptakan di Liga Primer Inggris dan satu gol pada ajang Liga Champions tengah pekan lalu, kala mengalahkan Borussia Dortmund dengan skor 3-0.

Kemenangan atas Dortmund pada leg pertama Liga Champions, membuat The Lilywhites berpeluang lolos ke babak perempat-final Liga Champions. Di kompetisi domestik, The Lilywhites kini berada di peringkat tiga klasemen, terpaut lima poin dari Liverpool dan Manchester City yang berada pada peringkat satu dan dua.

Baca juga: Inikah Musimnya Liverpool?

Son yang masih berusia 26 tahun diharapkan mampu terus menampilkan performa terbaiknya. Berkat penampilan apiknya dan kekompakan rekan-rekannya, dalam tiga tahun terakhir Spurs menjadi tim yang solid dan mampu bersaing di empat besar klasemen Liga Primer Inggris. Bukan tidak mungkin, suatu saat Sonny dan rekan-rekannya dapat menjuarai liga bersama Tottenham.

Di level Internasional, Sonny mengantarkan negaranya memenangi kejuaraan Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Indonesia pada bulan Agustus-September 2018 lalu. Itu merupakan trofi pertamanya bagi Korea Selatan.

Prestasi itu membuat Sonny terhindar dari wajib militer selama dua tahun dan bisa fokus dengan karier sepak bolanya. Pada tahun 2018, Son juga dinobatkan sebagai pemain terbaik Asia. Total, dia sudah membuat 72 penampilan bersama timnas Korea Selatan dan mencetak 23 gol.

Penampilan apik yang ditunjukkan Sonny diyakini akan membuat klub-klub besar Eropa tertarik untuk merekrutnya. Dia akan menjadi komoditi panas pada musim panas 2019 mendatang. Manajemen Tottenham Hotspur harus bergerak cepat memagari sang pemain agar tidak berpindah klub pada musim panas nanti.

Baca juga: Tottenham Numpang di Wembley Sampai Maret

Son Heung-min membuktikan bahwa pemain-pemain Asia pantas bermain di Eropa dan mampu bersaing dengan pemain-pemain top Eropa. Meskipun secara fisik pemain Asia kalah dibanding pemain-pemain Eropa, bukan berarti pemain-pemain Asia tidak dapat bermain di Eropa. Semangat, kerja keras, dan latihan yang disiplin adalah kunci untuk dapat bersaing dengan pemain-pemain top di dunia.

Kini semakin banyak pemain-pemain Asia yang merumput di Liga Eropa. Bahkan pemain-pemain dari Asia Tenggara mulai mencoba berkarier di benua biru. Mereka adalah Egy Maulana Vikri dari (Lechia Gdansk), Dennis Buschening asal Thailand (Westfalen Rhynern), serta John Patrick Strauss (Erzgebirge Aue) dan Neil Etheridge pemain Filipina (Cardiff City FC).

Keberhasilan Son Heung Min yang berkarir di Eropa menjadikan inspirasi bagi pemain-pemain muda Asia yang ingin mewujudkan mimpinya berkarier di Eropa.

Daebak, Son!