Jumat dini hari lalu (4/1), Liga Primer Inggris (EPL) menyajikan partai Super Big Match antara pemuncak klasemen Liverpool melawan juara musim lalu, Manchester City.
Laga yang dilangsungkan di Etihad Stadium kandangnya The Citizen tersebut, menjadi laga penting bagi Liga Primer Inggris secara keseluruhan. Apabila tim tamu berhasil mengalahkan tim tuan rumah, ini berarti Liga Primer Inggris bisa dikatakan “berakhir”.
Selisih poin antara Liverpool dengan pesaing terdekatnya, Manchester City, akan menjadi 10 poin, dan ini akan membuat kompetisi kasta tertinggi di Negeri Ratu Elizabeth ini menjadi tidak menarik lagi.
Sebenarnya peluang The Reds untuk memenangkan pertandingan nyaris terjadi pada menit ke-18, ketika John Stones yang menyapu tendangan Sadio Mane yang mengenai tiang gawang, justru memantul tangan kiper Manchester City, Ederson Moraes.
Bola berbalik kembali ke gawang Manchester City, dan hanya berjarak 1 cm lagi dari garis gawang bagian belakang. Stones kembali berhasil membuang bola, dan mengagalkan gol pertama Liverpool yang sudah di depan mata.
Baca juga: Inikah Musimnya Liverpool?
Apabila jarak 1 cm tersebut tidak ada, dan pasukan Juergen Klopp memimpin pertandingan dengan skor 0-1, bisa diperkirakan Manchester City akan mengalami kekalahan. Mental para pemain asuhan Pep Guardiola akan jatuh, dan sebaliknya Liverpool akan semakin menguasai pertandingan.
Untunglah jarak 1 cm itu ada, dan akhirnya Manchester City berhasil mengalahkan Liverpool dengan skor 2-1. Dua gol kemenangan Manchester Biru diciptakan Sergio Aguero pada menit ke-40 dan Leroy Sane di menit 72. Kemudian satu-satunya gol Liverpool tercipta lewat sundulan Roberto Firmino pada menit 64.
Dengan kemenangan atas Liverpool tersebut, Manchester City berhasil memperkecil selisih jumlah poin keduanya menjadi hanya 4 poin saja. Sebuah selisih poin yang membuat perburuan gelar juara Liga Primer Inggris musim ini, kembali terbuka.
Tidak saja Liverpool dan Manchester City, tapi Tottenham Hotspur yang berada di peringkat ketiga dengan selisih dua poin di bawah The Citizen, juga kembali mempunyai asa untuk meraih gelar Liga Primer Inggris di musim ini.
Berkat adanya jarak 1 cm yang mengagalkan keunggulan Liverpool, Liga Primer Inggris terhindar dari kemungkinan menjadi membosankan. Kasta tertinggi kompetisi sepak bola di Negeri Ratu Elizabeth ini kembali semarak lagi untuk ditonton oleh semua penggemarnya di seluruh dunia.
Sisi positif kekalahan Liverpool
Kekalahan pertama yang dialami Liverpool di musim ini, sepintas memang membuat para pendukung The Reds kecewa. Tetapi sesungguhnya kekalahan ini akan bisa membuat Mohamed Salah dan kawan-kawan mempunyai mental yang lebih kuat untuk menjadi juara di musim ini.
Tekanan untuk mempertahankan rekor tak terkalahkan, sudah tidak ada lagi pada Juergen Klopp beserta anak-anak asuhannya. Kata-kata sombong dari beberapa pemain Liverpool yang yakin timnya akan menjadi juara Liga Primer Inggris tanpa terkalahkan, tentunya tidak akan ada lagi setelah ini.
Kekalahan ini akan menyadarkan para penggawa Liverpool, kalau mereka belum meraih apapun sejauh ini. Mereka baru sebuah tim dengan sepak bola menyerangnya, sebuah tim yang mempunyai permainan yang enak untuk ditonton. Tapi itu saja, selain itu mereka belum punya apa-apa.
Kekalahan ini juga akan mengembalikan kaki-kaki sombong sebagian pemain Liverpool untuk kembali menginjak bumi. Ini tentunya sebuah keuntungan tersembunyi bagi skuad The Reds, di mana mereka akan lebih kuat lagi untuk bangkit dan meraih gelar juara Liga Primer Inggris yang sudah 29 tahun tidak singgah lagi ke kandang mereka, Anfield Stadium.
Kekalahan Liverpool dari Manchester City ini, selain bisa membuat Liga Primer Inggris lebih akan menarik kembali, juga secara tersembunyi akan memperbesar peluang Liverpool untuk menjadi juara.