Ranking klub AFC yang dirilis awal bulan ini menempatkan empat klub Liga 1 di posisi 120 besar. Keempatnya bahkan sedikit lagi bisa masuk peringkat 100 besar Asia.
Persib Bandung, Persipura Jayapura, Persija Jakarta, dan Bali United menjadi empat klub yang dipilih AFC sebagai empat klub Indonesia dengan jumlah nilai tertinggi. Urutannya, Persib di peringkat 106, Persipura tepat satu strip di bawahnya, Persija di posisi 113, dan Bali United di ranking 116.
Untuk jumlah nilainya, Maung Bandung mengumpulkan 9,87 poin, Mutiara Hitam mengoleksi 9,70 poin, Macan Kemayoran mendapat 8,70 poin, sedangkan Bali United meraih 8,04 poin.
Poin tersebut dihitung dari 20% koefisien nilai liga di peringkat AFC, ditambah jumlah poin klub selama empat tahun terakhir di kompetisi AFC, yakni di tahun 2015, 2016, 2017, dan 2018. Dengan kriteria itu, maka keempat klub Liga 1 tersebut ada yang dikosongi kolom penilaiannya.
Persib dan Persipura misalnya. Sebagai finalis Indonesia Super League (ISL) 2014, mereka mendapat poin di kolom 2015, tapi tidak memperoleh angka di kolom 2016-2018. Demikian halnya dengan Bali United dan Persija, yang kolomnya hanya terisi di tahun 2018, karena baru di tahun inilah mereka tampil di pentas Asia.
Contoh terbaik dari klub Asia Tenggara yang rutin mentas di kompetisi Asia adalah Johor Darul Ta’zim (JDT). Konsistensi itu membuatnya bertengger di peringkat 23, yang menjadikan kontestan Liga Super Malaysia tersebut sebagai klub peringkat AFC tertinggi di Asia Tenggara.
Apabila klub-klub Liga 1 rutin tampil di kompetisi Asia, peluang menembus 100 besar ranking klub AFC layaknya JDT akan terbuka lebar. Bukan hanya karena poin yang dikumpulkan, tapi juga terbantu dengan angka koefisian liga yang terus meningkat.
Sebagai perbandingan, koefisien Liga 1 saat ini berada di angka 11,84, jadi 20%-nya adalah 2,37. Kalau misalnya koefisien mencapai 29,93 seperti Liga Super Malaysia, 20%-nya saja sudah 5,99 poin, belum ditambah poin-poin partisipasi di kompetisi AFC.