Cerita

Kunci Sukses Barito Putera di Putaran Pertama Go-Jek Liga 1 2018

Kiprah tim asal Kalimantan di kancah sepak bola Indonesia memang tidak terlalu mengilap saat ini.  Tim asal Kalimantan terakhir yang mampu menunjukan prestasi tertinggi ialah Persiba Balikpapan di ajang Indonesia Super League (ISL) musim 2009/2010. Saat itu tim berjuluk Beruang Madu tersebut finis di peringkat ketiga.

Kemudian pada musim ini, barulah ada lagi tim asal Kalimantan yang kembali menunjukan tajinya, setidaknya sampai putaran pertama berakhir, yaitu Barito Putera. Tim asal Kalimantan Selatan tersebut menjadi kuda hitam di Liga 1 musim ini, dengan menempati peringkat kedua  di paruh musim.

Pencapaian sementara Barito Putera ini bukan hanya berkat tangan dingin coach Jacksen F. Tiago, tapi juga terdapat beberapa kunci sukses tim di dalamnya.

Tidak melakukan perombakan besar-besaran

Pada umumnya, klub di Liga Indonesia cenderung melakukan perubahan besar-besaran di tiap musim kompetisi bergulir. Akan tetapi itu tidak berlaku bagi Barito Putera musim ini, karena skuat mereka sekarang setidaknya 75% hampir serupa dengan musim lalu.

Manajemen Barito Putera hanya merekrut beberapa pemain baru untuk menambah kedalaman skuat , dan menambal lini yang kurang maksimal di musim lalu. Contoh terbesar adalah diboyongnya striker lokal berpengalaman, Samsul Arif, untuk menambah daya gedor.

Musim lalu Barito Putera memang bermasalah pada posisi striker. Mereka merekrut Thiago Cunha di awal musim Go-Jek Traveloka Liga 1 2017, dan Willian Lira di putaran kedua, namun tidak menunjukan hasil yang signifikan.

Sebaliknya di musim ini, perekrutan Samsul Arif termasuk salah satu transfer pemain lokal terbaik di putaran pertama. Saat ini Samsul Arif menjadi penyerang lokal tersubur dengan catatan 8 gol dan 5 asis.

Produktivitas dan sumber gol yang merata

Selanjutnya, pada musim ini produktivitas gol Barito Putera meningkat dibanding musim lalu. Pada paruh musim Liga 1 2017, Barito Putera menempati peringkat 12 dengan catatan memasukkan gol sebanyak 22 kali. Kemudian di paruh musim Liga 1 2018 saat ini, Barito Putera menempati peringkat 2 dengan catatan memasukkan 30 gol.

Selain itu, kunci sukses Barito Putera sejauh ini adalah sumber gol yang merata. 30 gol yang dicetak hampir seluruhnya berasal dari semua lini, baik itu lini pertahanan, lini tengah, dan lini depan.

Berikut ini adalah data distribusi gol dari para pemain Barito Putera hingga pekan 17:

Samsul Arif (Penyerang): 8 Gol
Douglas Packer (Gelandang): 8 Gol
Rizky Pora (Gelandang): 3 Gol
Paulo Sitanggang  (Gelandang): 3 Gol
Matias Cordoba (Gelandang): 3 Gol
Ady Setiawan (Gelandang): 1 Gol
Dandi Maulana (Bek): 2 Gol
Aaron Evans (Bek): 1 Gol

 

Mempertahankan komposisi pemain asing

Keputusan Barito Putera mempertahankan komposisi pemain asingnya yang diisi oleh Aaron Evans, Matias Cordoba, dan Douglas Packer, juga sangat tepat. Walaupun pada musim lalu ketiganya belum mampu menunjukan penampilan terbaik karena baru pertama kali mencicipi bermain di Indonesia, tapi musim ini sangat berkontribusi dalam pencapaian tim yang berjuluk Laskar Antasari tersebut.

Memperpanjang kontrak Rizky Pora

Poin terakhir adalah Rizky Pora. Pada bursa transfer sebelum Liga 1 2018 dimulai, Barito Putera berpotensi kehilangan salah satu pemain terbaik dan kaptennya ini. Pemain yang tampil apik pada Piala AFF 2016 tersebut sudah menjadi incaran beberapa klub besar Indonesia, namun akhirnya Barito Putera memastikan Rizky Pora tetap bertahan hingga akhir tahun 2020.

Keputusan yang sangat tepat memberikan kontrak jangka panjang kepada pemain asal Tulehu tersebut. Sejauh ini di Liga 1 2018, Rizky Pora menempati daftar top asis sebanyak 8 asis bersama dua pemain lainnya, yakni Makan Konate dan Dedi Hartono.

Liga 1 2018 sudah memasuki setengah perjalanannya, Barito Putera sejauh ini bisa dibilang cukup sukses, dan tinggal menunjukan konsistensi pada putaran kedua. Jika itu dapat dilakukan, bukan tak mungkin tim yang bermarkas di Stadion 17 Mei tersebut bakal menahbiskan dirinya sebagai jawara Liga Indonesia untuk pertama kalinya.