Piala Dunia 2018

Impian dan Kenyataan Luke Shaw di Piala Dunia 2018

Inggris menahan imbang Kosta Rika di laga terakhir mereka di Piala Dunia 2014. Seperti yang diketahui, Inggris terbenam di dasar klasemen Grup D. Sementara Kosta Rika justru secara mengejutkan sanggup mengalahkan dua negara kontestan lain, Uruguay dan Italia. Di laga yang digelar di Belo Horizonte tersebut, Luke Shaw tampil mengesankan.

Di Piala Dunia 2014, Shaw merupakan pelapis dari Leighton Baines yang dipilih Roy Hodgson untuk mengisi posisi bek kiri. Shaw dimainkan setelah Inggris tidak meraih hasil maksimal di dua laga sebelumnya. Dan Baines kala itu dianggap merupakan salah satu penyebab Inggris menelan kekalahan dari Uruguay dan Italia.

Shaw tampil mengesankan di laga tersebut. Ia berhasil meredam pergerakan kapten tim negara lawan, Bryan Ruiz, yang tampil menggila di laga-laga sebelumnya. Tidak sedikit yang beranggapan bahwa seharusnya, di Piala Dunia edisi selanjutnya, adalah Shaw yang akan menempati posisi bek kiri timnas Inggris.

Tetapi yang terjadi setelah pertandingan di Belo Horizonte tersebut jelas di luar prediksi banyak orang bahkan untuk Shaw sendiri. Kepindahannya ke Manchester United tepat selepas Piala Dunia seharusnya membuat kariernya lebih baik. Pada awalnya Shaw memang berada di jalur yang tepat. Tetapi dalam dua tahun terakhir karier seorang Luke Shaw justru berada dalam titik nadir.

Ada banyak hal yang menjadi penyebab mengapa Shaw bisa berada dalam tahap yang begitu menggetirkan seperti saat ini. Mulai dari cedera patah kaki yang ia alami pada tahun 2016, yang selalu dianggap sebagai titik balik menurunnya karier seorang Luke Shaw. Kala itu Shaw mesti menepi selama hampir delapan bulan setelah menerima tekel keras dari Hector Moreno di pertandingan Liga Champions melawan PSV Eindhoven.

Cedera ini dikabarkan faktor utama yang kemudian membuat Shaw begitu dalam tekanan. Karena rasa frustrasi ini pula yang kemudian membuat berat badannya tidak terkontrol. Bahkan ketika sudah pulih, Shaw masih kesulitan untuk setidaknya kembali ke level saat itu sebelum cedera. Delapan bulan yang sebelumnya menjadi estimasi proses kesembuhan Shaw tidak tercapai. Shaw membutuhkan waktu yang lebih lama lagi. Ditambah, beberapa bulan kemudian setelah pulih, Shaw mendapatkan cedera yang lain.

Perasaan tak terperi jelas kini dirasakan oleh seorang Luke Shaw. Di saat ia masih berupaya menemukan kembali permainaan terbaiknya, Inggris justru berhasil melaju ke semifinal Piala Dunia setelah sekian lama dan bukan Shaw yang berada di sana, melainkan senior satu klubnya, Ashley Young, yang sebenarnya baru dua musim posisinya dimutasi ke sektor bek kiri.

Mungkin tidak banyak yang tahu, bahwa Shaw baru akan merayakan ulang tahunnya yang ke-23 pada 12 Juli ini. Di hari yang sama,timnas Inggris gagal mencapai Piala Dunia. Jelas sebuah kenyataan yang pilu. Apalagi di laga semifinal melawan Kroasia, sisi kiri timnas Inggris benar-benar mandeg. Ashley Young berfokus untuk menahan gempuran sayap-sayap Kroasia. Sementara Danny Rose yang masuk sebagai pemain pengganti tidak banyak membantu. Sebuah kesedihan yang amat mendalam. Bukan sesuatu yang diharapkan di hari yang monumental seperti ulang tahun.