Piala Dunia 2018

Ingin Melaju Jauh di Piala Dunia 2018? Jangan Ubah Gaya Rambut!

Pada Piala Dunia 2018 kali ini adalah sebuah fakta menarik bahwa tim yang dominan melakukan penguasaan bola belum tentu meraih kemenangan. Hal tersebut setidaknya terlihat hingga fase gugur sejauh ini. Selain soal penguasaan bola yang sifatnya kuantitatif, ada satu fakta lain yang jadi penentu tim mana yang meraih kemenangan atau lolos ke babak berikutnya yaitu soal mengubah potongan atau gaya rambut.

Terutama pada babak 16 besar sejauh ini, tim-tim yang ada di antara pemainnya mengubah potongan rambutnya biasanya justru menelan kekalahan. Perubahan gaya atau potongan rambut ini mulai dari yang menyeluruh seperti mewarnai rambut secara keseluruhan, atau sekadar perubahan seperti melakukan shaping (pembentukan rambut) atau mengikis sebagian sisi rambut.

Dimulai dari Argentina yang takluk dari Prancis. Mungkin tidak banyak yang menyadari, tetapi Lionel Messi dan Gabriel Mercado melakukan ‘penipisan’ terhadap sisi rambut kepala mereka. Selain itu, Messi juga memotong sedikit bagian pinggir janggutnya. Seperti yang diketahui, Argentina mesti pulang setelah takluk dari Prancis dengan skor 4-3.

Ketika Portugal ditaklukkan Uruguay dengan skor tipis 2-1, Cristiano Ronaldo sebenarnya sudah lebih sedikit menipiskan pinggiran kepalanya. Well, memang megabintang klub Real Madrid ini adalah salah satu pemain yang paling sering mengubah gaya dan potongan rambut. Bahkan dalam satu turnamen, Ronaldo bisa tampil dengan dua hingga tiga gaya rambut yang berbeda. Fenomena kepada Ronaldo adalah salah satu penguat dari fenomena lain yang membuat sebuah tim terlempar dari Piala Dunia. Hal serupa juga terjadi kepada Sergio Ramos yang bersama timnas Spanyol takluk dari tuan rumah Rusia.

Selanjutnya yang terjadi di laga antara Kroasia berhadapan dengan Denmark. Teori soal potongan rambut ini bisa jadi gugur karena Mateo Kovacic adalah pemain yang paling ekstrem mengubah gaya rambutnya di antara para pemain yang bertanding di laga tersebut. Tetapi apabila diperhatikan kembali, Mathias Jorgensen yang mencetak gol pembuka untuk Denmark memiliki potongan rambut yang berbeda ketimbang ketika berlaga di fase grup. Jorgensen mewarnai rambutnya menjadi warna pirang. Tetapi karena pada awalnya rambutnya plontos dan kulitnya pun agak cokelat, maka perubahan tersebut memang agak sulit untuk diketahui.

Fenomena ini juga terjadi lagi di pertandingan antara Meksiko berhadapan dengan Brasil. Tiga pemain Meksiko, Javier “Chicharito” Hernandez, Carlos Salcedo, dan Miguel Layun sepertinya bersepakat untuk mewarnai rambut mereka menjadi warna pirang. Hal yang hampir serupa dilakukan oleh timnas Rumania di Piala Dunia 1998. Kala itu, seluruh penggawa Rumania mencat rambut mereka menjadi warna pirang, ditambah lagi dengan potongan rambut yang hampir serupa semua. Sebenarnya selain ketiga pemain tersebut, gelandang bertahan Hector Herrera juga melakukan perubahan pada rambutnya. Ia memberikan sedikit highlight di bagian depan rambut. Kemudian seperti yang diketahui, Meksiko takluk dari Brasil.

Soal perubahan gaya rambut yang kemudian berpengaruh kepada nasib suatu tim, jelas bukan merupakan hal yang sifatnya kuantitatif seperti soal penguasaan bola. Bahkan hal ini merupakan sesuatu yang memang sifatnya klenik bahkan cenderung tidak masuk akal. Menarik dinantikan apakah ada tim lain lagi yang terlempar karena salah satu penggawanya mengubah atau memotong rambutnya di gelaran Piala Dunia 2018 kali ini.